Arsen kecewa dengan sikap Bagas menerima permintaan alana, sebelum pergi arsen memperingati Bagas terlebih dahulu. "Gas, ingat ya Dinda jauh lebih baik dari dia," bisik arsen lalu pergi meninggalkan Bagas bersama Alana.
Bagas enggak menatap lekat alana, luka teramar dalam Alana berikan masih membekas di hati Bagas, dimana saat orang tuanya di permalukan dengan keadaan, dimana abahnya harus melawan masa critis dan perselingkuhan itu masih teringat jelas.
"Bagas sebenci itu kah sampai kamu enggan menatapku," ucap Alana merasa sakit ketika di abaikan oleh Bagas.
"Hai apakah yang ingin kamu katakan lan, waktu ku tidak banyak," sahut Bagas enggan berlama lama, agar hati nya tidak luluh dengan wanita semacam Alana.
Alana berusaha meraih tangan Bagas berada di atas meja, buru buru Bagas menghempaskan. "Jangan sentuh gue lan," ucap Bagas.
"Ochhhh hebat banget ya sekarang, pikiran mu sudah di racuni oleh wanita murahan itu," jawab Alana.
Dengan geram dan suara meninggi menghadap ke arah Alana dengan tatapan kebencian. "Tutup mulut Lo lan, dia wanita baik baik bukan murahan, harusnya Lo nyadar yang murahan Lo, dasar cewek penghianat,"
"Dengerin penjelasan aku dulu gas, aku masih sayang sama kamu, aku terpaksa menikah dengan arka, apalagi setelah pernikahan itu arka selalu saja bawa wanita ke rumah, aku mohon gas tolong aku, aku ingin terbebas dari arka dan menikah dengan kamu, aku akan turuti kemauan mu menjadi wanita muslim," ujar Alana.
Bagas tersenyum penuh dengan kebencian. "Dengar ya lan, gue sudah bahagia dengan yang sekarang, gue gak peduli dengan rumah tangga Lo dengan arka, dan satu lagi jangan jadi cewek murahan, masih status istri orang ngejar ngejar gue, permisi gue gak punya waktu buat Lo," jawab Bagas pergi meninggalkan Alana.
"Bagas Lo jahat!! Jangan tinggalin gue," teriak alana membuat beberapa pengunjung menoleh ke arah nya.
Dengan emosi Bagas masuk ke dalam mobil nya. "Sudah selesai urusan nya?" Tanya arsen sedikit kesal karena Bagas menemui Alana lagi.
"Muak banget gue sen, gila kali ya tuh cewek, sekarang minta gue nikahin dia...!!" Umpat bagas.
"Dan Lo menyetujui nya?" Tanya arsen memastikan.
"Gila Lo sen, Dinda jauh di atas segala segalanya dari Alana, dia wanita murahan sedangkan Dinda wanita terhormat," jawab Bagas.
Kini ke khawatiran arsen berubah menjadi tenang setelah mendengar penuturan sahabat nya.
"Gue suka pilihan Lo, jangan sampai Lo salah pilih!! Genggam erat berlian yang sudah Lo dapat, jangan sampai Lo lepas demi batu kerikil di kali," sahut arsen melajukan mobil nya.
"Enggak akan lah sen, nanti nih kalau gue lepas, Lo dong yang enak ambil Dinda dari gue!!,"
"Iyalah bozz, sayang juga wanita sholehah di anggurin," jawab arsen tertawa.
"Dasar Lo, kita mampir dulu ya beli martabak buat Dinda," ucap Bagas.
"Oke siap pak bozz laksanakan," arsen merasa bahagia karena Bagas susah mulai perhatian. "Gue harus kabari umi alisya nih, biar sekalian tuh Bagas dan Dinda di daftarkan di kua terus tinggal satu atap biar nenek lampir gak gangguin Bagas lagi," gumam nya.
Arsen menepikan mobil nya di tempat penjualan martabak. "Sen gue yang turun, biar gue aja yang beli khusus untuk Dinda," ucap Bagas turun dari mobil nya.
Arsen menunggu Bagas dalam mobil. "Tumben banget Lo bozz mau ngantri beli martabak biasanya gue di suruh, tapi gak papalah jadi gue bisa istirahat sejenak, mending gue kasih informasi aja buat umi," ujar arsen mengeluarkan gawai dari saku celana nya.
Beberapa detik tersambung. "Assalamualaikum umi gimana kabar nya," salam arsen.
KAMU SEDANG MEMBACA
gadis bercadar Milik Ceo Tampan
Teen Fiction→Habis baca jangan lupa vote← Status: END √ Dinda Vanesa atau (Dinda) merupakan gadis yang bercukupan , penyabar, dan mampu mendapat ilmu yang lumayan baik. berusia 23 tahun. Dan dia seorang guru. dia mempunyai kedua orang tua yang sangat sayang ke...