62. janda semakin didepan

899 34 0
                                    

"engga mau Bagas, aku masih takut menampakkan auratku kepadamu, yang masih belum ada kejelasan tentang hati kita," sahu Dinda.

"Minta kejelasan apalagi sih Dinda Vanesa, seratus kita sudah jelas suami istri," Jawab Bagas.

"Tentang hubungan kita, iya aku tau status nya adalah suami istri, tapi perasaan kita masih terombang ambing Bagas," sahut Dinda.

"Terus apa ayang Membuat mu setakut ini, lagian cuma rambut aja pelit," cibir Bagas, dari kemaren penasaran dengan mahkota yang di balut dengan hijab nya.

"Enak aja cuma rambut, dengar ya Bagas, rambut itu berharga dengerin ya adalm Hadis lain, rasulullah Saw bersabda : "barang siapa yang mempunyai rambut, maka hendaknya memuliakannya", dari sini sudah jelas Bagas, perempuan muslimah atau seorang istri boleh merawat atau di anjurkan memperindah rambut nya hanya untuk di perlihatkan dan menyenangkan suaminya," sahut Dinda.

"Nah itu kamu tau untuk suami, aku kan termasuk din," jawab Bagas penuh kemenangan.

"Iya aku untuk kamu gas pengecualian, suami yang sudah benar benar mencintai dan menerima istri nya, iya kali aku memperlihatkan padamu, yang jelas jelas kamu sendiri bilang melarang aku berharap banyak dengan hubungan ini," jawab Dinda.

Kini ucapan Bagas adalah jebakan untuk diri nya. "Yah kok jadi balik ke aku gini sih kata katanya," gumam Bagas menatap lekat Dinda yang tersenyum di layar handphone.

"Iya Kan statusnya Din aku suami mu," jawab Bagas tidak mau kalah.

"Iya kali gas sekarang aku memperlihatkan rambut lu pada mu, terus besok nya kamu talaq aku, rugi dong, dan aku gak mau kamu ambil keuntungan dari ku," timpal Dinda.

"Lo tuh ya bocil ngeselin, ngomong gak ada filter nya!! Siapa juga mau talaq Lo, lagian ngarep banget jadi janda," ucap Bagas kesal dengan ucapan istri nya.

"Iya gak papa lah, ini juga kan kemauan kamu, yang selalu bilang aku gak boleh ngarep boleh dari hubungan ini, jadi buat apa di pertahankan Bagas, lagian jadi janda rasa perawan pasti banyak lah yang ngantri, sekarang kan banyak tuh slogan janda semakin di depan," jawab Dinda terkekeh.

"Lo tuh ya ngarep banget...!! Pakai slogan janda semakin di depan lagi, denagein, samapi kapanpun gue gak akan nalaq Lo, dan Lo akan menjadi istri gue selama nya," ucap Bagas.

Wajah Dinda bersemu merah mendengar ucapan suaminya.

"Cie sudah ngakuin aku jadi istri, dari kata kata nya menggambarkan sudah jatuh cinta ya sama Dinda," goda Dinda tersenyum.

Di layar terlihat jelas wajah Bagas bingung karena ketahuan. "Apaan sih Lo Din, lihat nih sudah jam dua malam, gue gak mau bahas cinta, pokok nya Lo temenin gue, jangan di matiin sampai gue benar benar tidur," ujar Bagas mengalihkan pembicaraan.

Bagas menghadap ke layar, memandangi wajah cantik Dinda, perlahan Bagas memejamkan mata nya, Dinda memandang wajah Bagas sangat tampan di layar nya. "Tampan, tapi sayang ngeselin nya minta ampun, gengsi lagi." Gumam Dinda menatap intens.

Terdengar deru Suara teratur, kini Bagas terlelap bersama mimpi mimpi nya. Setelah puas barulah Dinda mematikan handphone nya.

Sebelum tidur Dinda menyempatkan berwudhu dan melaksanakan solat tahajjud, setelah selesai barulah Dinda membaringkan badannya di kasur.

Tak terasa waktu berputar begitu cepet, suara adzan berkumandang, Dinda menggeliat lalu bangun dari tidur nya, dia mengucek ngucek matanya, setelah terbuka sempurna barulah dia melangkah menuju kamar mandi.

Setelah selesai Dinda ikut Anggi dan amani untuk solat berjamaah di masjid dekat rumah nya. Lima belas menit barulah Dinda kembali ke rumah nya, bersiap siap untuk pergi ke sekolah.

Sedangkan Bagas baru bangun dari tidur nya, dia mengerjap berusaha bangun melihat jam kini sudah adzan solat subuh. "Alhamdulillah untung saja gak telat subuhan," gumam Bagas melangkah ke kamar mandi.

Setelah itu dia mengerjakan solat subuh sendirian. Beberapa menit selesai, barulah Bagas bersiap siap ke kantor, memakai kemeja putih, di lengkap dengan jas berwarna abu abu celana senada kini sudah siap berangkat ke kantor.

Kini wajah nya kembali berseri, mengingat dirinya tidur pulas di temani Dinda, entah sampai jam berapa Dinda mematikan handphone nya.

TBC

gadis bercadar Milik Ceo Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang