Setelah kepergian arsen kini ruangan nya, Bagas memikirkan apa yang di ucapkan arsen. "Benar juga Lo sen dia cantik seumuran Alana namun, dia natural dan kelihatan nya jauh lebih muda dari Alana," senyum bagas merekah kala mengingat semalam saat mengantar pulang Dinda jauh lebih pendiam dan gak banyak ngomel.
Bagas menelfone Dinda untuk mengabari jika akad di laksanakan nanti sore, sekalian mengajak untuk menemani ke acara pernikahan Alana. Beberapa detik panggilan tersambung.
"Siapa nih nomor orang ganteng lagi nama nya," gimana dinda ketika layar handphone berbunyi tertera nama orang genteng. "Mungkin langganan baju kali ya," gumamnya lalu memencet tombol hijau.
"Assalamualaikum maaf ini siapa ya," mendengar pertanyaan, Bagas mengernyitkan dahi nya. "Masak sih dia gak tau nomor aku bukan nya semalem sudah ku catat dan profil ah lupa foto mobil sih belum aku ganti," gumamnya, bukan Bagas Jiak tidak ada niatan jahil.
Bagas menserakan suaranya agar di besarkan, di buat buat agar Dinda tak mencurigai nya. "Waalaikum salam sayang apakah kamu lupa aku mantan pacar mu," ujar Bagas terkekeh.
Di sebrang sana Dinda masih berfikir. "Maaf salah orang ya mas, saya gak punya mantan," jawab Dinda dengan polos nya.
"Jahat kamu, aku mau nikahin kamu, besok aku kesana bersama orang tua ku," jawab Bagas masih terkekeh.
"Dasar orang gila salah sambung," jawab Dinda kesal lalu mematikan handphone nya. Bagas tertawa mendengar ekspresi suara nya marah marah. Setelah itu Bagas menelfone nya kembali namun tak di gubris nya.
Kemudian Bagas Selfi dengan mata berkedip satu menampakkan deretan gigi yang indah lalu mengirimkan kepada Dinda.
Dinda masih asyik pancing beberapa pesanan orang merasa terganggu dengan bunyi handfone nya, buru buru dia membuka notifikasi pesannya. "Astagfirullah Bagas jadi dia ngerjain aku," gumamnya kesal ketika membuka pesan berisi foto Bagas.
Setelah melihat pesan nya berubah menjadi biru buru buru bara menelfone nya. "Apa lagi belum puas ngerjain aku," ujar dinda marah marah.
Bagas terkekeh. "Stop aduh perutku sakit nih, gue mau bicara serius Dinda dengerin," ucap Bagas.
"Serius apa sih cepetan aku lagi sibuk," jawab nya.
"Sok sibuk Lo lagian sudah jam pulang sekolah," jawab Bagas ketus.
"Aku sibuk pacing pesanan orang Bagas," jawab nya.
"Yaudah iya gak usah ngegas, dengerin nih aku sudah bilang pada Abah akad nya di majuin sore, soalnya habis Maghrib aku ada acara dan kamu harus ikut," ucap Bagas.
"Kamu gila ya gas, main di majuin aja jam nya, lagian kenapa aku harus ikut," tanya Dinda.
"Gak usah protes deh, gue sudah kirim orang baut ngantar gaun buat acara nanti malam gak ada penolakan, nanti di terima ya gue kerja dulu," Jawab Bagas langsung mematikan handphone nya.
"Huft, ngeselin banget kamu gas," gerutu Dinda, selang beberapa menit ibu Anggi memanggilnya. "Din ada orang nih nyariin kamu ke sini dulu nak," teriak buk Anggi dari teras rumah nya.
"Iya buk sebentar," jawab Dinda bergegas keluar dari toko nya. Seorang wanita seumuran dengan Bagas cantik dan modis berhijab.
"Maaf apa benar ini rumah mbak Dinda Vanesa?" Tanya orang tersebut.
"Iya benar dengan saya sendiri," jawab Dinda, sedang kan ibu nya juga penasaran orang membawa beberapa paper bage dan koper kecil.
"Maaf kalau boleh tau anda siapa ya?" Timpal buk Anggi juga penasaran.
"Perkenalkan ibu, mbak, saya lala teman Bagas pemilik butik ditugaskan untuk mengantar gamis dan juga merias untuk acara nanti malam," ujar Lala.
"Wah perhatian sekali calon menantu ibu ya din," goda buk Anggi.
Dinda mengerutkan dahi nya. "Buk itu sih abis Maghrib Dinda mau di ajak acara coba aja gak ada acara mungkin gak akan tuh mengirim seseorang seperti ini," ucap Dinda.
"Mbak Dinda sebaiknya kita bersiap dari sekarang soalnya akad nya sore ya dan ini sudah jam tiga Pasti sebentar lagi keluarga Bagas sampai di sini," ucap Lala.
"Benar juga nak sana mandi gih, mbak Lala langsung ke kamar Dinda saja," jawab buk Anggi.
"Panggil saja dinda mbak, ayo mbak tunggu di kamar saya mandi dulu," ucap Dinda, kemudian Lala mengekori di belakang.
"Mbak aku tinggal sebentar gak papa kan?" Ucap Dinda.
"Silahkan saya tunggu di sini," jawab Lala. Beberapa menit telah selesai Lala memberikan gamis sudah di pilih nya senada dengan jazz Bagas.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
gadis bercadar Milik Ceo Tampan
Teen Fiction→Habis baca jangan lupa vote← Status: END √ Dinda Vanesa atau (Dinda) merupakan gadis yang bercukupan , penyabar, dan mampu mendapat ilmu yang lumayan baik. berusia 23 tahun. Dan dia seorang guru. dia mempunyai kedua orang tua yang sangat sayang ke...