05🔮

2K 46 2
                                    

"sayang, kamu mau kan nikah sama aku?, bukanya kamu sendiri yang maksa nikah!, giliran umiku mau kenalan kamunya gini, pliss demi hubungan kita aku mohon," ucap Bagas menangkup wajah alana. " Ini hanya penampilan sayang, lagian aku tidak memaksa kamu keluar dari agamamu, kita punya keyakinan masing-masing dan aku bisa menghargai mu," imbuhnya.

"Oke iya,aku turutin keinginanmu, janji nikahi aku," jawab alina mengerucut.

"Siap sayang, aku akan nikahi kamu,"

"Soal agama apakah tak masalah gas, aku takut umi dan Abah menentang hubungan kita,"

" Tidak akan, selagi kamu menutupinya, aku mencintaimu lin, tapi aku gak mau keluar dari agamaku," ucap Bagas,"

"Yasudah aku terima keputusan mu, kapan kita ketemu umi?"

"Nanti malam, aku ingin secepatnya meresmikan hubungan kita," jawab bara memeluk alana dari belakang.

"Loh kok nanti malam sih, bukannya aku sudah bilang kita ke club, lama loh yang kita gak party," protes alana.

"Sudah lah jangan bahas club, aku mencoba mengurangi kalau bisa jangan kesana lagi, pokoknya nanti malam aku jemput jam tujuh malam, dan ini ada ATM buat belanja kebutuhanmu," ucap Bagas memberikan ATM limited.

Dengan kesal alana menerima ATM tersebut dan pergi tanpa berpamitan. "Gak asyik banget sih Bagas, hubungan apa ini banyak peraturannya." Gerutu alana memasuki mobil.

Bagas kembali bekerja, kini fikirannya kembali tenang, tak terasa pukul empat sore Bagas buru-buru pulang ke apartemen, di parkiran tak sengaja berpapasan dengan arsen, " sen thanks ya ide gila lo, gue pulang duluan" ucap Bagas tersenyum.

"Giliran seneng aja bilang makasih, coba pas marah, huftt kena imbasnya! Dasar temen gak ada akhlaq," gerutu arsen juga memasuki mobilnya.

Tak butuh waktu lama Bagas sampai di apartemen, dia menelfhon kekasihnya. " Hallo sayang ku, tadi sudah beli apa belum gamisnya?" Tanya nya.

"Sudah ini aku sewa seseorang buat bantu, soalnya gak bisa pakai hijab," jawab alana membuat bagas bahagia karena alana menuruti keinginannya.

Setelah bersiap-siap Bagas menjemput alana berada di rumah temannya karena tak mungkin jika alana berangkat dari rumah nya, bisa-bisa momy dan papi nya ngamuk dengan perubahan alana walaupun itu terpaksa.

"Din setelah ini gue ke sini lagi, thanks ya sudah bantuin gue," ucap alina kepada sahabat nya.

"Oke santai aku tunggu kedatanganmu," jawab Dina sahabat nya.

Di dalam mobil Bagas berkali-kali memuji kecantikan Alana," lin kamu tuh seperti bidadari," ucap Bagas.

"Akal-akalan kamu aja biar aku mau ikut agamamu iyakan," jawab Alana.

"Terserah deh muji salah malah berfikiran negatif lagi," ucap Bagas fokus menyetir. Setelah itu keduanya diam tanpa ada sepatah katapun sampai di pesantren.

"Ayo masuk di dalam abahmu sudah menunggu kedatangan kalian," jawab umi alisya.

"Namamu siapa ndok, cantik banget sih," ucap umi alisya duduk di depan alana.

"Perkenalkan tante namaku alina adriana panggil alana saja," ucap alana tersenyum.

"Kerja di mana dek," tanya Luna membuat bagas panik karena pekerjaan alana selain model pemilik club dan menjadi seorang dj.

Alana bingung harus berkata jujur atau tidak, "aku kerja di"

Dengan cepat Bagas memotong ucapan alana. "Di perusahaan cosmetik sebagai meneger," jawab Bagas dengan lega, dia terpaksa berbohong demi menyembunyikan identitas asli kekasih nya.

"Pantas sekali cantik begini, orang jadi meneger nya cosmetik," jawab Luna.

Alana lega karena Bagas menemukan ide. "Umi sama Luna ini mewawancarai anak orang lihat tuh merasa gak enak, sudah-sudah terpenting bagas sudah mengenalkan calonnya jadi Abah secepatnya akan meminang nak alana," timpal kyai dipta.

Alana hanya tersenyum akhirnya sebentar lagi akan menyandang status nyonya Bagas kafa. Begitu juga Bagas akhirnya umi dan Abah nya tidak curiga.

Setelah berbincang cukup lama umi alisya mengajaknya makan malam, setelah itu bagas berpamitan mengantar alana pulang.

TBC

gadis bercadar Milik Ceo Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang