Part 1

2.7K 200 12
                                    


*

Dengan sepatu putih itu Nabila terlihat menuruni tangga yang membawanya ke lantai bawah rumahnya,dia tidak berharap pelukan hangat atau sekedar ucapan selamat pagi dari penghuni rumah lainnya,toh sudah biasakan dia memang tidak pernah terlihat.
Saat memasuki ruang makan dia hanya melihat beberapa pelayan rumahnya yang tengah mempersiapkan sarapan untuk pagi ini.

"pagi bii!!" sapa gadis cantik itu
"pagi non, seperti biasa ini teh camomile kesukaan non!" Balas bi Darmi sambil menyodorkan segelas teh hangat,
"sarapan sekarang atau mau tunggu yang lain non?" Lanjutnya lagi,,
"tidak bii,hari ini ada meeting pagi dengan client baru,nanti sarapan di boutique saja" jawab Nabila sambil terus melihat tab miliknya,mengecek schedulenya hari ini yang sudah diatur oleh sang asisten.

Nabila kemudian meminum teh yang sudah disiapkan oleh pelayan rumahnya itu,setidaknya dia harus menghargai sang pelayan yang sudah repot repot membuatkan teh kesukaannya,setelah itu dia bergegas pergi.
Bi Darmi hanya melihat kepergian Nabila dengan menghela napas,sudah hampir 15 tahun dia bekerja untuk keluarga ini,dia jelas tau hal apa saja yang terjadi pada gadis malang itu termasuk perlakuan tidak baik dari beberapa anggota keluarga dirumah ini.

*

Seseorang mengetuk pintu ruangan mewah milik CEO muda salah satu perusahaan properti ternama di negara ini"Masuk" jawab orang dari dalam terdengar tak bersahabat,pintu terbuka menampakkan sang sekertaris dengan setumpuk dokumen ditangan yang akan ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seseorang mengetuk pintu ruangan mewah milik CEO muda salah satu perusahaan properti ternama di negara ini
"Masuk" jawab orang dari dalam terdengar tak bersahabat,pintu terbuka menampakkan sang sekertaris dengan setumpuk dokumen ditangan yang akan ia serahkan pada atasannya tersebut.

"Ini beberapa dokumen yang kemarin anda minta pak,sisanya masih dalam tinjauan ayah anda"tutur sang sekertaris menjelaskan tanpa diminta,ia menunggu jawaban dari atasannya yang dari tadi dia masuk sampai sekarang masih duduk memunggunginya.

Kursi berputar menampilkan wajah tampan yang terkesan dingin dan tak tersentuh milik sang atasan."apa maksudmu?,kenapa ayah terlibat dalam proyek ini,jelas jelas aku yang berusaha sendiri untuk mendapatkan tender ini!" Tampak tak menutupi emosinya,jujur dia bukan orang yang pemarah hanya saja apapun yang terkait pekerjaan akan menjadi hal sensitif untuknya,apalagi proyek ini menjadi proyek pertama yang ia tangani setelah ia diangkat menjadi CEO menggantikan sang ayah.

"Mohon maaf sebelumnya pak,saya hanya menerima perintah dari pak Rami saja" jawab Daniel sang sekertaris

"pak Rami juga berpesan anda boleh menghubungi nya langsung kalau ada hal yang ingin anda tanyakan" lanjutnya menambahkan pesan ayah dari laki laki yang ada di hadapannya itu.
"
Kau memang masih saja ada dipihaknya,ingat atasanmu sekarang adalah aku" pria itu menjawab "kau boleh keluar,bikin kesal saja" omelnya

*

Meeting berjalan lancar,Nabila menulis semua keinginan dari client nya dicatatan kecil miliknya ,sang client juga tampak senang dengan design kotor yang Nabila buat di buku sketsanya, meskipun baru gambaran besar rancangan yang akan ia buat,tapi client nya sudah merasa puas apalagi kalau sudah ditambahkan detail detail sesuai keinginan sang client,dia jadi ikut tak sabar melihat hasil akhirnya nanti.
Clientnya pergi tepat beberapa menit sebelum jam makan siang,pantas saja dari tadi perutnya terasa perih dia belum makan apapun dari pagi.
Baru saja ia beranjak dari kursi untuk keluar mengajak karyawan boutique nya makan siang bersama,pintunya sudah terbuka oleh Anggis,asisten sekaligus sahabatnya

Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang