Part 7

1.6K 196 16
                                    


*

Sesuai perintah dua wanita yang tengah berbincang diruang tamunya,Nabila diminta menghampiri Paul yang diketahui tengah berada diteras depan rumahnya. Kalau bisa sebenarnya dia tak mau melakukannya, dia sedang lelah dan tidak ingin terlibat argumen apapun dengan pria itu seperti yang biasa mereka lakukan saat sedang bersama,itu hanya akan semakin menguras energinya.

Sebelum tangannya benar-benar menggapai pintu rumahnya,dengan kasar pintu itu terbuka dari arah luar,membuat Nabila memundurkan tubuhnya beberapa langkah karna terkejut. Pintu sepenuhnya terbuka,menampilkan sang kakak dengan wajah memerah menahan amarah.
Diluar dugaan Nabila,kakaknya hanya memelototi nya tanpa melakukan hal apapun lebih dari itu...ada yang aneh disini,kenapa ia tak mendapat pukulan seperti biasanya?

*

"Apa kau diseret ibumu kesini?" Nabila selalu jadi yang pertama memulai percakapan...kemudian lanjut berucap

"Harusnya kau menolaknya jika kau tak ingin,kau penurut sekali.."
Paul tak menanggapi Nabila,dan gadis itu tak merasa tersinggung..mereka kemudian hanya sama-sama terdiam untuk beberapa saat menikmati bagaimana sore semakin habis,hanya tinggal menunggu beberapa menit sebelum langit berubah gelap.

"Masuklah, disini mulai dingin..badan kecilmu itu ringkih,anginnya kencang." Itu adalah kalimat pertama yang Paul ucapkan setelah sedari tadi mereka hanya terdiam.

"Aku tak tau kau bisa berkata manis padaku" gurau Nabila.

Paul bergerak kesamping,sepenuhnya melihat kearah Nabila "apa kau habis bergulat dengan beruang? Lihat bekas cakaran di dahimu itu?apa kau tak tau wajah adalah alat utama untuk bertahan hidup bagi wanita?" Cerocos Paul

"berikan tanganmu!" Perintah Paul kemudian. Nabila tak tau kenapa dia dengan mudah mengulurkan tangannya,menyerahkannya pada Paul.
"Aku yakin ini bukan tanda lahirkan? Dimana lagi kau mendapatkan lebam seperti ini?" Paul seperti kehilangan dirinya yang pendiam,laki-laki itu tak henti-henti bertanya sambil memeriksa tangan wanita itu 

"jatuh dari kamar mandi? Kau sedang mencoba membohongi siapa?" Ucap Paul benar-benar tak mengalihkan pandangannya dari Nabila. Sementara gadis itu hanya melihat Paul sejenak kemudian menarik tangannya yang tadi digenggam pria itu dan kembali mengarahkan pandangannya kedepan.

"Hanya berpura-pura lah kau mempercayainya." Jawab Nabila.

"Dan berhenti menatapku seperti itu,kau membuatku tak nyaman." Perintah Nabila.
Paul berpikir dari mana gadis ini mendapatkan semua ketegaran itu?.

*

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang