Part 33

1.5K 210 24
                                    

"Kau akan mati jika terus menahan napasmu tuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau akan mati jika terus menahan napasmu tuan." Nabila berusaha mengembalikan kesadaran Paul.

Kekasihnya itu telihat seperti patung,terhitung sejak percakapan mereka dengan ayah Nabila sampai pria tua itu pergi meninggalkan keduanya.

"Jangan bilang kalau kau benar-benar lupa cara untuk bernapas...sayang." Tangannya menepuk nepuk tangan milik Paul, sepenuhnya khawatir melihat kekasihnya itu terus terdiam dengan tatapan kosong.

"Kau dengar apa yang ayah mu bilang tadi?"

Berhasil,pria itu mendapatkan kesadarannya kembali.

"Kenapa kau memasang wajah seperti itu? Bukankah aku yang seharusnya terkejut dengan apa yang barusaja ia katakan." Ujar Nabila saat melihat ekspresi aneh Paul saat ini.

"Kau bercanda? Setelah pertemuan kita terakhir kali, aku memikirkan segala kemungkinan yang bisa aku lakukan untuk mendapatkan persetujuan ayahmu,tapi lihat?? Bahkan sebelum aku bergerak ayahmu sendiri yang datang dan mengatakan akan mempertimbangkan hubungan kita. Bagaimana mungkin aku bisa bersikap biasa saja untuk ini?" Sahut Paul

Mata cantik itu memicing memindai pria tampan didepannya.

"kau begitu percaya diri..Dia hanya bilang akan mempertimbangkan nya,bukannya memberi kita restu." Menggoda Paul saat seperti ini seperti nya akan menyenangkan.

"Setidaknya ini lebih baik dari sebelumnya,percayalah hanya tinggal menunggu waktu sebelum ayahmu benar benar merestui kita.." pria itu bersikeras dengan pemikirannya.

"Entahlah,kita lihat saja nanti." Nabila mengangkat bahunya tampak acuh.

"Ada apa denganmu? Kenapa kau tampak biasa saja? Apa hanya aku saja yang senang dengan ini?"

Alis pria itu berkerut matanya menajam memandang kearah sang kekasih.

Sudut bibir nabila terangkat membentuk senyuman yang cantik.

"Berhenti menatapku seperti itu,aku hanya bercanda ..tentu saja aku senang,akhirnya aku tak harus merelakan salah satu dari kalian." Ujar nabila masih dengan senyuman di bibirnya.

Pandangan paul melembut,pria itu menghembuskan napasnya menelan kembali rasa kesalnya karna di kerjai oleh sang kekasih.

Ia kemudian bergerak mendekat kearah Nabila dan berlutut dihadapan wanita cantik itu.

"Ku pastikan kau akan mendapatkan keduanya..aku dan ayahmu,tak ada yang akan pergi dari hidupmu setelah ini." Pria itu menunduk dan mengecup punggung tangan Nabila.

*

"Apa tak ada sesuatu yang ingin kau berikan padaku?"

Wanita yang sudah sejak lama berteman dengan Nabila itu menarik kursi didepan meja miliknya,menyerahkan tumpukan kertas berisi laporan-laporan yang Nabila minta sebelumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang