Part 9

1.6K 195 35
                                    

Paul kembali dari mini market dengan membawa satu kantung berisi minuman berperisa yang tadi dipesan oleh Nabila,wanita itu mengeluh kehausan setelah puas menggoda nya.

Berjalan kearah jembatan tepi pantai tempat mereka tadi berbincang,Paul terkejut saat tak mendapati seorang pun disana. Kemana perginya wanita itu?
Dengan panik pria itu mencari di sekitaran pantai dan beberapa tempat yang mungkin wanita itu singgahi. Sambil terus mencoba menghubungi ponsel Nabila,Paul terus menyusuri jalan sambil sesekali memanggil nama gadis itu...

"Nabilaaa.. Nabila... jika kau sedang bermain-main denganku keluarlah ini tak lucu,Nabilaaa!!" Dimana dia bisa menemukan wanita itu?

"Aaaaaaa...." Teriak seseorang dari arah bibir pantai,dan sialnya Paul kenal suara siapa itu,Paul berlari dengan langkah panjangnya kearah dimana suara itu berasal.

Paul menemukannya,gadis itu tengah berdiri dibibir pantai tanpa alas kaki,terlihat seperti mengais-ngais sesuatu disana.

"Sial..apa kau sedang berusaha menguji kesabaranku?" Ucap Paul setengah berteriak. Nabila terkejut,ia melihat kearah Paul,pria itu terlihat berantakan lengan bajunya digulung asal rambutnya berantakan,jangan lupakan wajahnya yang penuh keringat.

"Apa yang terjadi padamu?kenapa kau berantakan sekali?" Tanya Nabila benar-benar tak mengerti kenapa Paul datang kepadanya dalam keadaan kacau dan memarahinya.

"Apa yang kau lakukan disini?kenapa kau meninggalkan tempat tadi tanpa bilang padaku?aku mencarimu daritadi,kau senang sekali membuatku marah." Ucap Paul nadanya terdengar frustrasi.

"Aku hanya ingin bermain air sebentar,aku pikir kau akan dengan mudah menemukanku,maafkan aku." Jawab Nabila dengan kepala menunduk,merasa bersalah karna membuat Paul kewalahan mencarinya. Melihat itu Paul memejamkan mata menahan emosinya,

"kenapa tadi kau berteriak?dimana alas kakimu satu lagi." Tanya Paul,suaranya sudah jauh lebih bersahabat dari sebelumnya.

"Aku sedang bermain air,tiba-tiba alas kakiku terbawa ombak,bukannya membantuku kau malah memarahiku." Jawab Nabila dengan bibir mengerucut.

"Lupakan alas kakimu itu,ayo pulang ini sudah malam" ucap Paul.

"Bagaimanapun harganya cukup mahal." Nabila berusaha untuk menahan Paul. Pria itu melihat kearah tangan Nabila yang menenteng sebelah alas kaki tersisa,merek yang memang terkenal karna harganya yang selangit untuk ukuran alas kaki.
Paul melepaskan sepatunya,berjongkok didepan Nabila mengangkat satu kaki gadis itu dan membersihkan telapak kakinya yang dipenuhi pasir kemudian memasangkan sepatu miliknya

"kau akan mendapatkan yang sama persis seperti itu besok pagi,ayo pulang." Ajak paul saat dia sudah benar-benar selesai memasangkan sepatunya di kedua kaki Nabila.
Keduanya kemudian berjalan kearah parkiran,Nabila tersenyum melihat Paul,laki-laki itu tampak menyedihkan, dia berjalan dengan hanya memakai kaus kaki

"aku harap aku tak bertemu dengan seseorang yang mengenaliku" tutur Nabila.Paul menoleh kearahnya menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya kenapa? "Aku terlihat seperti tokoh kurcaci di cerita snow white, sepatuku terlalu panjang di kakiku,dan bajuku terlalu besar,bagaimana bisa seorang designer berpenampilan seperti ini?apa yang akan dikatakan pelangganku?." Jelas Nabila kemudian

"baiklah,berikan sepatu dan jasku" ucap Paul dengan gesture seolah akan mengambil kembali barang miliknya yang dipakai Nabila. "Kau ini mudah tersinggung sekali." Jawab Nabila,wanita itu tersenyum dengan mata tertutup,sangat cantik.

Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang