*
"Aku akan percaya tadi malam kau tidur disini,kalau tidak lihat bajumu berbeda dari yang kemarin kau pakai" gurau Anggis saat melihat Nabila sudah ada di boutique padahal jam baru menunjukkan pukul 07.30 pagi.Nabila hanya tersenyum mendengar celoteh Anggis,ia tau gadis itu sedang mengejeknya.
Mereka memulai pekerjaannya hari ini,Anggis diminta Nabila keruangan nya untuk membantu Nabila memilih jenis kain apa saja yang akan dia beli sekalian mencocokan stok di gudang dengan yang ada dicatatan,karna memang itu salah satu tugas Anggis menerima laporan dari semua divisi untuk selanjutnya ia laporkan pada Nabila.
"Kau tau,restoran Jepang yang ada di ujung jalan ini baru buka.Bagaimana kalau kita makan siang disana?" Anggis tiba-tiba bertanya.
"Lain kali saja,siang ini aku ada janji" Jawab Nabila..
"dengan teman kakak mu yang kau suka itu? Balas Anggis
"bukan,hanya seseorang yang aku kenal?" Jawab Nabila ragu,sejujurnya dia juga tidak tau siapa orang yang akan dia temui,,dia memutuskan untuk tidak menceritakan perihal perjodohan itu pada Anggis."Kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku kan?" Selidik Anggis dengan mata memicing.
"tidak ada,percayalah" Nabila meyakinkan,ia tidak ingin Anggis terlibat dengan urusannya yang satu ini,ia juga tidak ingin Anggis semakin tidak menyukai keluarganya.*
Gadis cantik itu baru saja memarkirkan mobilnya di restoran yang ibunya maksud,ia datang lebih awal dari jam pertemuan yang dijadwalkan,dia pikir hari ini akan macet mengingat jarak dari boutique nya ke restoran ini cukup jauh jadi dia mengantisipasi agar tidak datang terlambat,kemudian ia memutuskan untuk pergi ke toilet terlebih dulu toh dia pikir orang yang akan ia temui juga pasti belum sampai.
Tak disangka Nabila berpapasan dengan kakak perempuan satu satunya,Syarla diujung lorong toilet..Nabila berusaha menghindar, selalu ada ketakutan saat dia harus bertemu dengan sang kakak. Sialnya hari ini Nabila tak bisa mengelak saat Syarla yang melihatnya terlebih dahulu,wanita berwajah arogan itu mendekati"lihat,aku bahkan tidak bisa membantah kalau kau dan aku berbagi satu darah,bahkan diluar rumah pun kita bertemu,beruntung aku sudah selesai makan melihat wajahmu membuatku ingin muntah,menjijikkan." Ketus Syarla.
"Maaf kak,aku tidak tau kalau kau akan ke tempat ini juga,aku hanya disuruh ibu untuk menemui seseorang disini" jawab Nabila.
"Oh jadi ditempat ini ibu akan menjual mu,baguslah,,apa kau tidak tau ibu menjodohkanmu dengan anak temannya untuk mendapatkan investor baru di perusahaannya?.menurutku ini langkah yang bagus bagimu agar bisa sedikit lebih berguna untuk ibu,mengingat kau hanya pembawa sial." cerocos Syarla berbicara dengan suara cukup kencang sehingga lumayan menarik perhatian orang orang di lorong toilet itu.Nabila hanya bisa tersenyum menanggapi ucapan sang kakak,sudah Nabila bilang ini bukan pertama kali dia mendapatkan perkataan kasar dari kakaknya."Ooyaa..sebelum aku pergi,kau lupa memberiku uang bulan ini!" Lanjut Syarla sambil menadahkan tangan ke arah Nabila.
"Tidak ada,bulan ini pengeluaran boutique ku cukup banyak, besok juga sudah waktunya menggaji karyawan ku" entah keberanian dari mana kali ini Nabila membantah keinginan sang kakak.
Mendapat jawaban tak terduga Syarla melayangkan tas hitam miliknya ke arah wajah Nabila dengan cukup kuat untuk menutupi rasa malunya karna penolakan sang adik untuk pertama kali nya..Nabila terjatuh,bisa dibayangkan sekuat apa Syarla memukulnya,semua orang melihat ke arah mereka dan Syarla tak peduli itu,ia lantas beranjak dari tempat itu seperti tak terjadi apapun.Di dalam toilet Nabila membersihkan bajunya yang sedikit kotor karna terjatuh tadi.
"Ahhh..pantas saja rasanya perih" ia dapat melihat sudut bibirnya memar dan sedikit robek dari kaca toilet. Kemudian ia mengambil tisu dari dalam tasnya dan membasahinya dengan air keran yang ada di depannya. Sedikit meringis sakit, ia terus membersihkan luka diwajahnya..tidak lucu jika nanti orang yang akan ia temui melihat penampilan nya seperti ini.*
"Namanya Nabila Orella dia anak teman ibu,ibu juga langganan di boutique nya,kali ini ibu berharap lebih padamu,ingat" pesan sang ibu beserta dengan foto yang ia kirimkan tepat saat Paul sampai di restoran yang ibunya maksud.
Dia buru buru ketempat ini selesai meeting karna sang ibu terus menerornya dengan banyaknya pesan singkat,ia pikir sekarang ia butuh ke toilet."Gadis malang,aku dengar tadi kakak nya bilang kalau kalau ibunya ingin menjualnya pada pria hidung belang untuk membantu perusahaan ibunya.." begitulah kira kira ucapan yang ia dengar tepat ketika dia sampai di lorong toilet.
"Kenapa perempuan perempuan itu senang sekali mengurusi hidup orang lain?pria hidung belang?sungguh konyol".
Brakkk.. tiba-tiba dia melihat pertengkaran dua orang di depan pintu masuk toilet perempuan. Yang satu tengah berdiri dengan satu tangan dipinggang tangan satu lagi memegang tas dengan posisi melayang,sementara perempuan satu lagi tersungkur ke bawah. Sungguh perlawanan yang tidak imbang,kenapa dia tidak berdiri dan membalasnya?..kenapa juga orang orang ini tidak ada yang mau membantunya?.
Paul tidak pernah tertarik dengan urusan orang lain tapi kali ini dia masih mematung ditempat melupakan apa tujuannya ke toilet,dia tetap mengawasi pergerakan gadis yang tadi tersungkur,lawannya baru saja pergi gadis itu perlahan bangkit hingga tanpa sengaja pandangan mereka berpapasan "tunggu!! aku pernah melihatnya,tapi dimana?" Paul mencoba mengingat wajah itu,dia yakin di pernah melihatnya di suatu tempat.
Tak lama gadis itu memasuki toilet,,Paul tersadar dia pun harus menuntaskan urusannya disini.Selesai dengan urusannya Paul segera keluar dan memutuskan untuk mencari tahu apakah gadis yang diperkenalkan ibunya sudah sampai atau belum.
Ibunya bisa mengomel panjang kalau tau dia belum bertemu dengan gadis itu,kemudian dia memutuskan untuk menuju meja reservasi menanyakan dimana letak meja yang sudah dipesan atas nama Nabila Orella,tak lama seorang Pelayan menuntunnya menuju meja yang ia cari.
Paul mendapati seorang perempuan dengan tampilan yang tidak asing,bukankan dia perempuan yang dipukuli di depan toilet tadi?*
>Haii guys,makasi yang uda mampir.kalo sempet boleh tinggalin komen supaya aku makin semangat nulisnya.thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me
FanficKetika tak ada satupun hal baik yang terjadi di hidupmu hingga tiba tiba datang seseorang,akankah dia menjadi penyelamatmu ataukah kesialanmu berikutnya