Part 8

1.5K 193 23
                                    


*

Sudah seminggu lebih sejak pertemuan Nabila dengan keluarga Paul,dan selama itu mereka benar benar tak ada komunikasi. Nabila tak masalah dengan itu,dia malah merasa lebih leluasa,ia bisa fokus pada pekerjaannya.

"Nabila Orella Taqiyya..." seseorang meneriakkan namanya begitu pintu ruangannya terbuka

"aku pikir kau menganggap ku bagian dari hidupmu,tapi apa ini?sampai saat ini pun kau merahasiakan nya dariku?" Lanjutnya dengan tangan dipinggang.

"Anggis apa yang kau lakukan,aku hampir menghancurkan design ku karna teriakanmu." Jawab Nabila jengkel,ia hampir mencoret buku sketsanya saat Anggis tiba-tiba membuka pintu kasar dan meneriakkan namanya cukup kencang, Anggis ini benar-benar,diluar sedang banyak customer apa dia tak malu berteriak seperti itu.

"Kau akan bertunangan dengan anak nyonya Novi pelanggan kita,dan kau tak memberitahuku?" Tanya Anggis dengan mata memicing.

"Darimana kau tau itu?"Nabila balik bertanya.

"Nyonya Novi sendiri yang memberitahuku,dia ada depan dan ingin bertemu dengan 'calon tunangan anaknya'"jawab Anggis menekankan tiga kata sambil terakhir menatap Nabila sinis.
Haahhh..kalau sudah begini akan jadi panjang urusannya, baiklah Nabila akan memikirkan mulai dari mana memberitahu Anggis,tapi nanti setelah bertemu dengan ibu dari calon tunangan nya itu.

*

"Bagaimana kabarmu sayang? Kenapa kau tak datang lagi kerumah setelah yang terakhir kali?" Tanya Novi yang kini sedang duduk di sofa empuk ruangan Nabila.

"Maafkan aku bu,akhir akhir ini boutique cukup kewalahan dengan customer, aku jadi tak ada waktu untuk mengunjungi mu" jelas Nabila

"bagaimana kabar ayah,bu?" Lanjut Nabila

"dia baik,kau tau dia selalu punya alasan untuk meninggalkanku sendirian dirumah...entah bermain tenis,golf,atau sekedar memancing bersama teman-temannya." Keluh Novi

"aku pikir dengan memberikan perusahaan pada anaknya,laki-laki tua itu akan lebih banyak menghabiskan waktu denganku,tapi lihat wanita tua ini masih sering kesepian" lanjut Novi. Nabila tersenyum,merasa lucu dengan tingkah ibu Paul ini,bagaimana bisa wanita ini mengeluhkan sang suami didepannya.

"Mungkin ayah ingin membayar waktu yang terbuang bersama teman-temannya saat ia masih sibuk dengan perusahaan kemarin bu." Nabila mencoba memberi pendapat.

"Lantas bagaimana denganku? Aku juga kehilangan banyak waktu saat dia masih memimpin perusahaan,anakku satu-satunya pun tak bisa kuharapkan...sudah seminggu lebih dia keluar kota,anak nakal itu bahkan tak pernah memberiku kabar,,dan kau,calon menantuku juga sudah melupakanku" ucap Novi panjang dengan wajah semakin ditekuk.

"Aku benar-benar minta maaf bu, sebagai gantinya aku akan menyisihkan satu hari penuh untuk bersamamu nanti,kita bisa pergi ke salon,berbelanja,makan dan semua hal yang ingin ibu lakukan." Ujar Nabila,dia merasa seperti sedang membujuk anak kecil yang merajuk.

"Kau tak bisa menarik ucapan mu!! aku akan menagihnya nanti." Tegas Novi. Nabila mengangguk mengiyakan.

"Paul sedang keluar kota?" Tanya Nabila kemudian

Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang