Part 17

2K 218 30
                                    


Paul hanya menghela napas mungkin Nabila memang benar-benar tak mau membahas ini.
"Bagaimana kalau kau tinggal diapartemen ku saja?" Usul Paul.

Nabila mendorong dada Paul membuat pelukan mereka terlepas.
"Aku tidak cukup gila untuk tinggal bersama seseorang tanpa status pernikahan..kau ini benar-benar." Tinggal bersama?apa yang pria ini pikirkan?

"Kau tinggal diapartemen ku dan aku kembali ke rumah orang tuaku...ya ampun Nabila aku tak tau kau suka berpikiran kotor..kenapa kau bisa berpikir aku mengajakmu tinggal bersama?" Heboh Paul membuat ekspresi terkejut yang dibuat-buat,bahkan pria itu menyilangkan tangan didadanya bertingkah seperti Nabila akan berbuat sesuatu yang tidak-tidak padanya.

"Aku tidak berpikiran kotor..salahkan ucapan mu yang menggantung." Marah Nabila,sebenarnya hanya untuk menutupi rasa malunya karna berpikir yang tidak-tidak.

Paul mengulum senyumnya melihat sang kekasih salah tingkah ..ingatkan Paul untuk menahan diri melihat kegemasan Nabila.. 'tahan tahan kami belum menikah kami belum menikah.meskipun dia menggemaskan aku harus menahannya' ucap batin Paul mengingatkan.

"Tidak sayang,aku selalu cemas saat melepasmu pulang ke rumahmu sendiri,tak ada siapapun yang bisa kau andalkan disana,aku takut mereka menyakitimu." Paul kembali menyuarakan kekhawatiran nya.

"Tidak akan ada hal buruk yang terjadi padaku...aku pandai menjaga diri." Jawab Nabila.

"Kau tidak akan mendapatkan pukulan-pukulan itu jika kau pandai menjaga diri." Sanggah Paul, sementara sang kekasih hanya mengangkat bahu sebagai jawaban.

"Tunggu...tadi kau panggil aku apa?" Tanya Nabila tiba-tiba,dia ingin memastikan apakah ia salah dengar atau tidak.

"Apa?" Pria itu balik bertanya

"Sebelum ini kau memanggilku apa?" Nabila berusaha mengingatkan Paul.

"Apa? Aku tak ingat." Pria itu tau maksud sang kekasih mengarah pada panggilan sayang yang ia gunakan untuk Nabila tadi.

"Lupakan..ayo jalan,aku ingin pulang." Ucap nabila..wanita itu kembali menghadap depan.

"Baiklah sayang,ayo kita pulang." Sahut Paul kembali memanggil nabila dengan panggilan sayang.

"Kau tau maksud ku,,apa kau ingin mengerjaiku?" Nabila memicingkan matanya.

"Kau juga sering mengerjaiku..ini balasannya." Jawab Paul begitu kekanakan.

*

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang