"Apa ini?pagi pagi sekali anak laki-laki ku sudah mengunjungiku?" Seru ibu Paul."Buu..ini bukan pertama kalinya aku pulang setelah pindah ke apartemen,jangan berlebihan!" Paul tidak mengerti kenapa ibunya senang sekali menyindirnya.
"Benarkah?"lanjut sang ibu dengan ekspresi dibuat buat.
"Aku lapar bu,aku melewatkan makan malamku kemarin" jawab Paul."Anak nakal,memangnya apa yang kau lakukan sampai melewatkan makan malammu,sekali lagi ibu dengar kau mengabaikan perutmu,ibu sendiri yang akan menyeretmu tinggal lagi disini..tidak ada hidup mandiri-hidup mandiri" lihat,Paul tau ibunya akan berhenti menggodanya kalau sudah begini.
Kemudian ibunya itu membawanya ke ruang makan keluarga menyiapkan nasi dan lauk-pauk kesukaan sang anak.
"Jadi apa kau menyukai gadis itu?" Tanya sang ibu sambil mengupas buah untuk anak dan suaminya.
"Aku tidak tau bu,dia hanya sedikit terlihat tak biasa?" Jawab Paul sambil mengingat pertemuan nya dengan perempuan itu.
"Apa maksudnya dengan tak biasa?dia gadis yang baik,lemah lembut,menghormati orangtua sepertiku..dan jangan lupakan kalau dia sangat cantik,yang satu itu ibu yakin kau tidak akan membantah." Sambung ibunya, mendeskripsikan bagaimana gadis bernama Nabila itu di matanya."Dan lagi satu,kenapa ibu tidak memberitahuku kalau keluarga kita menawarkan bantuan keuangan untuk perusahaan keluarganya?" Tanya Paul sewot.
"Akukan jadi terlihat seperti bujangan tua tak laku yang mencoba mendapatkan gadis cantik dengan menawarkan sejumlah uang dimatanya"lanjutnya berucap dengan bibir maju tak terima."Kau memang seperti itu dimata ibu!" Jawab ibunya cepat.
"Ibu memang benar-benar...aku bahkan ragu ibu memeriksa latar belakang wanita itu,dia terlihat seperti orang yang menyembunyikan banyak hal.Aku bahkan melihatnya dipukuli beberapa saat sebelum kami bertemu,gadis baik mana yang akan terlibat masalah sampai dipukuli?" Tanya Paul
"Seseorang memukuli gadis malang itu?apakah kakak nya berulah lagi?" Kini sang ayah ikut berkomentar setelah sedari tadi hanya menyimak pembicaraan anak dan istrinya.
"Aku yakin ulah kakaknya,aku benar-benar tak menyukai gadis arogan itu" ibunya ikut menambahkan.
"Tunggu,sepertinya kalian memang sudah sangat mengenal wanita bernama Nabila ini!" Asumsi Paul melihat ibu dan ayahnya tidak terlalu terkejut dengan fakta bahwa wanita itu dipukuli."Itu sebabnya ibu dan ayah ingin menyelamatkannya dari orang-orang dirumahnya,dan satu-satunya cara membawa gadis itu keluar dari rumahnya adalah menjadikannya menantu keluarga ini..gadis bodoh itu sangat mencintai keluarganya bahkan setelah semua perlakuan yang ia dapatkan ia tak mau pergi dari rumah itu...lebih daripada itu ibu juga menyelamatkan putra ibu yang tak kunjung membawa seseorang untuk dikenalkan." Jelas sang ibu panjang
"ibu ragu ada gadis yang akan tahan dengan sikap dinginmu itu,makanya biar ibu carikan sendiri." Lanjut ibunya.
"Tau lah bu,aku pergi dulu!" Paul enggan menanggapi ocehan ibunya.
"Ini akhir pekan,kau mau kemana?" Tanya sang ibu melihat anaknya pergi begitu saja.
" Golf dengan beberapa client perusahaan." Sahut Paul dari ujung pintu.
"Lihat,bukannya berpacaran dihari libur seperti ini,anak itu malah pergi dengan teman kerjanya." Ibunya benar benar tak tau lagi dengan putra satu satunya itu.
"Sudah biarkan kali ini,lagipula itu bagus untuk perusahaan,mempererat hubungan dengan mitra bisnis." Ayahnya membela sang anak.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me
FanfictionKetika tak ada satupun hal baik yang terjadi di hidupmu hingga tiba tiba datang seseorang,akankah dia menjadi penyelamatmu ataukah kesialanmu berikutnya