Part 23

2K 225 37
                                    


Nabila terbangun karena merasa haus,jam di dinding menunjukan pukul 3 dini hari.
Ia hampir lupa kalau ia tengah terbaring di kamar rumah sakit..wanita itu kemudian mengedarkan pandangannya,kamar rawat nya sedikit remang hanya ada cahaya kecil,kemudian ia menangkap sosok tampan yang tertidur disamping ranjang nya.

Posisi tidurnya benar-benar membuat Nabila khawatir..pria itu tertidur diatas kursi dengan kepala bertumpu pada ranjangnya, Nabila yakin pria itu akan mengeluh pegal saat ia bangun nanti.

"Hei..bangunlah,kau tak bisa tidur disini." Nabila membangunkan Paul,tangannya mengelus pelan rambut kekasihnya itu berharap bisa membuat Paul terjaga.

"Sayang,punggungmu akan sakit jika kau tak segera pindah dari kursi itu." Wanita itu kini menggoyangkan bahu prianya sedikit kuat.

Dan itu berhasil,Paul membuka matanya.
"Apa aku mengganggu tidur mu?" Tanya Paul begitu mata mereka bertemu.

"Pulanglah,disini tak ada tempat yang nyaman untukmu tidur." Perintah Nabila.

"Aku bisa tidur dimana pun,kau tak perlu mengkhawatirkan ku...kau lihat disana ada sofa besar,itu cukup untukku" Jawab Paul

"Kenapa kau bangun?apa ada yang sakit? Atau kau menginginkan sesuatu?" Lanjut Paul dengan nada lembutnya,punggung tangannya mengusap pipi Nabila pelan.

"Itu...sebenarnya aku sedikit haus." Jawab Nabila pelan,ia merasa tak enak karena seharian ini merepotkan Paul.

"Kau ingin minum? Tunggu disini." Paul beranjak dari kursi kemudian menyalakan lampu utama kamar inap Nabila setelahnya berjalan ke meja disamping ranjang wanita itu,meraih gelas berisi air untuk kekasihnya.

"Airnya sudah dingin...tunggu sebentar ini tidak akan lama." Paul menatap Nabila sekilas kemudian menuju ke pantry kecil yang berada disana..Nabila dirawat di kamar VIP,jelas fasilitas nya cukup lengkap. Pria itu mengisi teko listrik dengan air mineral baru kemudian menyalakannya.

Tidak terlalu lama,air hangat untuk Nabila telah siap

"Ini dia..aku rasa ini tidak terlalu panas,kau bisa langsung meminumnya."
Paul membantu Nabila menegakkan kepalanya.

Nabila kembali berbaring setelah meneguk minum nya sampai setengah habis.

"Apa aku menyusahkan mu?" Tanya Nabila,memiringkan kepalanya menatap Paul yang duduk di sampingnya.

"Berhenti berbicara yang tidak-tidak dan tidurlah,ini masih malam." Ucap Paul membenarkan selimut Nabila

"Aku serius,ibumu bilang kau bahkan melewatkan makanmu seharian ini karena aku." Wajah wanita itu terlihat bersalah.

"Tidak ada yang lebih baik selain bersamamu disaat-saat seperti ini." Jawab Paul kini bangkit kemudian mencium kepala wanita cantik didepannya.

"Tidurlah..aku akan pindah ke sofa itu saat kau sudah benar-benar terlelap."lanjut Paul

"Aku mencintaimu." Ujar Nabila,sebelum memejamkan matanya.

"Aku juga mencintaimu,sangat." Ia yakin wanita itu masih bisa mendengar ucapannya meski matanya sudah tertutup.

*

"Biar ibu yang menjaga calon menantu ibu,kau bisa pergi ke kantor." Novi datang kerumah sakit pagi-pagi sekali,ia membawakan sarapan dan baju ganti untuk putranya.

Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang