Part 22

1.8K 236 38
                                    

"Kau benar-benar bermuka tebal...kau menginginkan ponselmu ini kan? Ambil ini!" Lanjut syarla kemudian melempar ponsel milik Nabila ke jalan

Tanpa pikir panjang Nabila melompat meraih ponsel miliknya..wanita itu tidak melihat dari arah belakang mobil berkecepatan tinggi melaju kearahnya.

"Berhenti disana, tidak..Nabilaaaaaa..." teriak Paul

Brakkk...

Pengemudi mobil tak bisa menghindar,wanita itu terpental..dan peristiwa itu terjadi didepan mata Paul..kejadian nya begitu cepat,untuk beberapa saat Paul tak bisa berpikir,rasanya waktu seakan berhenti.

"Minggir kau menghalangi jalan"

"Seseorang panggilkan ambulans "

"Ya Tuhan wanita cantik yang malang"

Riuh orang-orang ditempat itu kembali membawa kesadaran Paul..wanitanya tengah bertarung dengan maut.
Paul menghampiri Nabila yang tergeletak, pria itu kemudian meraih tubuh kekasihnya.
Darah segar mengalir dari tubuh yang ada di dekapannya.

"Mundur..aku seorang dokter jangan ada yang menyentuhnya,aku akan memeriksanya." Ujar seseorang menerobos kerumunan. Menyuruh paul menjauhi Nabila.
Mengikuti instruksi, Paul mundur beberapa langkah membiarkan seseorang yang mengaku dirinya dokter memberikan pertolongan pertama pada wanitanya.

Tangan Paul yang berlumur darah dari tubuh Nabila  bergetar hebat, kakinya lemas,kepalanya penuh,dadanya panas dan sesak...ia seolah kehilangan kemampuan untuk bernapas..wanita yang ia cintai terkapar bersimbah darah..ia tak sadarkan diri.

"Sayang..aku tau kau mendengarkanku" Ucap Paul, nadanya goyah ia menahan tangisnya sekuat mungkin.

"Bangunlah ini tak lucu..." lanjutnya "kalau kau coba membuatku takut kau berhasil..sekarang berhentilah"
"Bangun ku bilang ..." Paul mulai berteriak histeris

"Ya Tuhan anakku apa yang terjadi?" Ibu Paul  muncul membelah kerumunan..ia sedang berada disekitar tempat kejadian kemudian melihat kerumunan dan mendengar teriakan seseorang mirip sang putra entah pada siapa..dan disini lah  ia sekarang menyaksikan putranya berlutut didepan tubuh Nabila yang tak bergerak

"Bu..Nabila buu...tolong bangunkan wanita itu,dia tak mau mendengarku..dia terus menutup matanya." Ujar Paul memohon pada sang ibu untuk membangunkan Nabila. Suaranya begitu pilu pria itu bahkan menangis keras sekarang.

"Sayang Nabila akan baik-baik saja,percayalah pada ibu" jawab Novi menenangkan

"Aku mencintai perempuan itu buu..aku tak bisa hidup tanpanya..aku akan mati jika dia tak ada." Ujar Paul,pria itu terlihat seperti balita yang merengek. Novi tau kalau putranya menyukai wanita itu,tapi ia tak tau kalau sekarang hidup putranya benar benar bergantung pada Nabila

"Apa yang akan aku lakukan jika dia tak ada buu..?"

"GADIS NAKAL AKU BILANG BANGUUN...AAA...SIALANNN." Paul berteriak kencang,semua orang menatapnya iba.

"Tenanglah!!!Aku mendapatkan detak jantungnya lagi...apa ambulans nya sudah datang? Wanita ini harus segera mendapatkan perawatan." Ujar seseorang yang sedari tadi memberikan pertolongan pertama pada Nabila.

Paul menghambur ke arah Nabila kemudian menggenggam tangan wanita itu. "Bertahan lah kumohon..aku mencintaimu,aku benar-benar mencintaimu"

*

Nabila berada di ruang UGD,beberapa orang dokter saat ini tengah menangani wanita cantik itu.

Paul tentunduk,pria itu merapalkan doa-doa yang ia tahu, saat ini ia bahkan sedang memikirkan apakah ada cara untuk bernegosiasi dengan Tuhan agar ia bisa menggantikan posisi Nabila dengannya. Ia tak bisa melihat Nabila seperti itu, hatinya benar-benar sakit. Jika ini adalah mimpi buruk, seseorang tolong bangunkan dia sekarang..ia tidak kuat,mimpi buruk ini benar-benar menakutkan

Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang