Nabila berangkat ke milan dengan penerbangan pagi sekali,ia berangkat sekitar pukul 4 dini hari...dengan lama penerbangan Jakarta-milan kurang lebih 16 jam,kemungkinan Nabila akan sampai pukul 8 malam waktu Indonesia.
Wanita itu pergi dengan ditemani Anggis dan dua staff boutique lainnya.Nabila berangkat tanpa memberitahu kekasihnya...setelah apa yang terjadi dipeluncuran brand tas milik temanya,Nabila belum berkomunikasi dengan Paul. Pria itu beberapa kali mengiriminya pesan,tapi wanita itu hiraukan.
Nabila pergi begitu saja saat melihat Paul dan Karina berpelukan kemarin tanpa meminta penjelasan Paul.
Sebenarnya dia bukan tak mau meminta penjelasan ,ia hanya takut kalau nantinya penjelasan yang ia dapatkan sama dengan yang ia takutkan..Nabila hanya butuh waktu untuk segala kemungkinan buruk kalau memang benar pada akhirnya pria yang menjadi tunangannya memiliki hubungan dengan wanita lain. Katakanlah ia sedang menghindar."Tidurlah..ini masih pagi buta penerbangan kita lama sekali." Ujar Anggis melihat sahabat nya itu hanya melamun sedari mereka takeoff.
"Aku akan ke toilet sebentar." Jawab Nabila.
*
Jam menunjukan pukul tujuh pagi,pria tinggi itu menyantap sarapannya sambil terus memantau ponsel miliknya..ia menunggu pesan balasan dari sang kekasih .
Dari semalam ia berusaha menghubungi Nabila,tapi wanita itu tak ada menjawab panggilannya bahkan pesannya tak ada yang dibalas satupun..tak seperti biasanya.
Pria itu jelas khawatir,terakhir berkomunikasi kekasihnya itu bilang akan pergi ke peluncuran brand milik temanya, setelahnya wanita itu seolah menghilang entah kemana."Apa yang terjadi? Kenapa kau tak membalas pesanku?" Gumam Paul terdengar cukup frustrasi
Pria itu akan menemui Nabila di boutique milik wanita itu.*
"Sesuai schedule,nona Nabila pagi ini berangkat ke milan tuan dan akan kembali dalam 3 hari." Jelas salah satu pegawai boutique saat Paul menanyakan keberadaan Nabila.
"Apa kau bercanda? Bagaimana mungkin dia pergi tanpa memberitahu ku?tunangannya?" Tanya Paul,jelas tak percaya Nabila pergi tanpa mengabarinya.
"Itu benar tuan,nona Nabila dan beberapa staf nya pergi pukul 4 pagi tadi." Pegawai itu meyakinkan
Paul mengepalkan tangannya..buku jarinya memutih "Nabila apa yang kau lakukan? Kau pergi begitu saja tanpa memberitahuku? Kau bahkan tak mau membalas pesanku?" Paul benar-benar marah.
Ia yakin sesuatu telah terjadi pada wanita itu,ia tak mungkin pergi begitu saja tanpa memberitahunya.*
"Pak,manager keuangan bertanya kepada anda!" Daniel sekertaris nya menyadarkan Paul yang sepanjang rapat terlihat banyak melamun.
"Mohon maaf bila saya lancang,apapun yang mengganggu pikiran anda tolong singkirkan,anda sedang memimpin rapat." Pinta sang sekertaris"Maaf..sampai dimana kita?" Lanjut Paul
Pikirannya tentang Nabila benar-benar mengacaukan harinya..ia terus memikirkan pada siapa ia harus bertanya keberadaan wanita itu? Pegawai boutique nya bahkan tak mau memberitahunya dimana wanita itu berada..sialan.
*
"Kau pulang nak? Oh Tuhan lihatlah dirimu!" Novi terkejut mendapati putra satu-satunya pulang kerumah dalam keadaan berantakan

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me
FanfictionKetika tak ada satupun hal baik yang terjadi di hidupmu hingga tiba tiba datang seseorang,akankah dia menjadi penyelamatmu ataukah kesialanmu berikutnya