"Tidak tidak...didalam pastanya ada udang,kau bisa makan yang lain" Cegah Paul mengganti menu makanan untuk Nabila,pasta dengan tambahan udang itu ia pesan untuk nya...ia tau Nabila alergi dengan makanan laut itu."Ah...aku juga ingin pasta." Keluh Nabila.
"Aku akan pesankan pasta lain untuk mu." Jawab Paul seraya memanggil pelayan dan memesan hidangan yang kekasihnya itu inginkan.
Abimana hanya menyaksikan interaksi antara putrinya dan pria tinggi disampingnya itu.
"Sepertinya aku terlalu banyak mewariskan banyak hal padamu" ujar Abimana tiba-tiba.
"Aku juga tak bisa makan udang." Lanjutnya dengan tawa hambar.
Tak ada yang menjawab..suasananya berubah canggung.
"Apa anda ingin saya pesankan menu lain?" Tanya Paul.
"Tidak..ini sudah cukup" jawabnya.
Paul mengangguk mengiyakan.
"Jadi..kalian beri nama apa hubungan kalian ini?"Pria tua itu menyeka bibirnya dengan napkin di pangkuannya.
Paul dan Nabila saling melempar tatapan..entah berkomunikasi lewat telepati atau semacam nya.
"Kami..." Paul menelan kata-katanya.
Pria tampan itu tampak sedikit terbata..jika sekertaris nya melihat wajahnya saat ini,Paul yakin ia akan ditertawakan,kemana perginya CEO Paul Fernando Aro sang pelobi ulung yang pandai menarik client dengan kata-katanya."Aku harap apapun itu hubungan kalian tidak terlalu serius." Potong Abimana.
Kerongkongan Paul mendadak kering...ia meneguk air digelas nya habis.
"Nabila..kau masih muda nak,ayah juga tau kau sudah memiliki karir yang bagus..ayah yakin masih banyak yang bisa kau raih." Lanjut pria tua berwajah tampan itu.
Paul tak tau harus berkata apa...tunggu,dia tak siap dengan situasi seperti ini...ini tak seperti yang ia bayangkan sebelumnya.
"Ayah,kami sudah bertunangan." Ujar Nabila.
Wanita cantik itu melihat kekasihnya kehilangan kata..wajah pria itu memutih tampak kosong.
"Kami akan menikah dengan atau tanpa persetujuan mu." Lanjut Nabila menatap tepat dimata sang ayah.
"Pria ini yang mengulurkan tangannya saat jelas-jelas keluargaku sendiri tak menginginkanku." Nabila menjadi pihak yang banyak berbicara.
"Keluarganya memberiku kehangatan yang tak pernah aku dapat dari ibu,kakak,apalagi darimu...jadi apapun itu yang kau katakan,kami akan tetap melangsungkan pernikahan." Sambung nabila.
Tangan Paul bergerak dibawah meja menangkap tangan nabila kemudian menggenggamnya erat...ia tau hanya tinggal menunggu waktu sebelum wanita itu meledak,Paul tak ingin itu terjadi...pria itu menatap wajah kekasihnya,kemudian menggelengkan kepalanya pelan..memberi isyarat untuk tak melanjutkan apapun yang nanti nya akan wanita itu ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me
Hayran KurguKetika tak ada satupun hal baik yang terjadi di hidupmu hingga tiba tiba datang seseorang,akankah dia menjadi penyelamatmu ataukah kesialanmu berikutnya