Part 5

1.6K 179 13
                                    



"Berikan nomor ponsel mu!"perintah Paul sambil menyodorkan ponselnya pada Nabila.
Meskipun tak mengerti maksud dari pria di depannya ini,wanita cantik itu tetap menuliskan nomornya kemudian menekan tombol panggil,layar ponsel Nabila menyala dengan panggilan masuk dari dari nomor tak dikenal yang sudah pasti Nabila tau nomor milik siapa.

"Aku sudah memasukkan nomorku dikontak mu!"jelas Nabila.

"Jadi apa yang harus aku katakan pada ibuku tentang hubungan kita?" Sambungnya lagi.

"Dengar,aku rasa sejujurnya kita sama-sama tidak menginginkan perjodohan ini!" Jawab Paul

"kita hanya membutuhkan hubungan ini untuk kepentingan kita masing-masing,kau dengan investasi perusahaan keluargamu,dan aku membutuhkanmu agar aku terlepas dari pertanyaan-pertanyaan ibuku..jika kau tak melihat ada masa depan dalam hubungan ini kau boleh menolaknya."lanjut Paul kemudian.

Tawaran yang cukup adil menurut Nabila ,ibunya akan mendapatkan investasi dari keluarga Paul,dan dia hanya perlu menjadi tameng pria ini dari ibunya kan?lagi pula untuk apa Nabila menuntut masa depan dalam hubungan ini?.
"Tidak terlalu buruk,aku setuju." Sahut Nabila

"tapi tunggu,apa aku mengenal ibumu?"sambung Nabila bertanya..ibunya hanya bilang ia dijodohkan dengan anak temannya,Nabila memang mengenal beberapa teman ibunya,tapi ia tak tau siapa ibu dari laki-laki ini.

"Mana aku tau kau mengenal ibuku atau tidak."jawab Paul selalu terdengar tak ramah,baiklah apa peduli Nabila pria ini bersikap ramah atau tidak padanya,toh tujuannya untuk membantu ibunya sebentar lagi terwujud..ia hanya butuh diingatkan untuk lebih sedikit bersabar menghadapi pria menyebalkan tapi tampan ini.

*

Jam kerja sudah berakhir,sesuai janji Nabila tadi dia akan membawa pegawai-pegawai nya itu untuk makan daging panggang ala Korea.

"Terimakasih tetap semangat bekerja diakhir pekan,kalian boleh memesan daging sepuasnya malam ini"ucap Nabila membuka makan malam kali ini.tak ayal pegawainya bersorak senang.
Meskipun dia seorang atasan Nabila tak sungkan ikut membantu pegawainya memanggang daging daging itu,mungkin itulah yang membuat dia disenangi karyawan-karyawannya.

"Nona Orella?"terdengar seseorang menginterupsi kegiatan Nabila yang tengah memanggang.

"Kak Ronny?yaampun ku pikir siapa."jawab Nabila setelah melihat siapa orang yang memanggil namanya dengan tak biasa.

"Makan malam dengan pegawai?" Tanya Ronny pada gadis cantik yang ia kenal sebagai adik dari salah satu temannya itu.

"Ya seperti yang terlihat,dan...makan malam perusahaan?" Nabila bertanya dengan nada yang sama seperti yang Ronny gunakan padanya tadi,sontak Ronny tertawa geli mendengarnya..ia menjawab dengan anggukan kepala.

"Kalau begitu aku tak akan menawarimu bergabung dengan kami" lanjut Nabila sebagai jawaban dari anggukan Ronny tadi.

"Aku akan menagihnya lain waktu." Jelas Ronny dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya. Entahlah Ronny rasa gadis ini memiliki semacam mantra,dia mudah sekali tertawa untuk hal-hal kecil saat berada di sekitar gadis  ini.

*

"Aku tak tau kau sering pulang selarut ini" suara Marissa ibu Nabila yang berjalan dari arah dapur menuju tangga tepat Nabila berada.

Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang