Part 29

2.7K 244 62
                                    


"Apa kau habis membobol bank dimalam hari?" Ujar Anggis saat memasuki ruangan Nabila..ia membawa teh dan sarapan untuk boss nya itu.

"Ya Tuhan lihatlah kantung matamu!" Lanjutnya sambil meletakan bawaannya di meja milik Nabila.

Mendengar ucapan Anggis,Nabila buru buru mengambil kaca didalam tasnya.

"Apa seburuk itu?" Tanya Nabila melihat pantulan dirinya didalam cermin

"Padahal aku sudah cukup banyak memakai concealer tadi." Keluhnya.

"Kau benar-benar tak tidur malam tadi?" Tanya Anggis

Nabila meletakkan cermin yang tadi ia pakai diatas meja, raut wajahnya berubah. "Aku memikirkan banyak hal tadi malam." Jujur Nabila.

Anggis melipat tangannya didada "dan hal apa yang membuatmu tak bisa tidur itu?" Tanyanya lagi

"Ada lah..sesuatu." Jawab Nabila menggantung.

"Jadi kau tak mau bercerita padaku?" Anggis tak terima

Nabila menatap Anggis sekilas kemudian menghela napasnya "Paul meminta untuk mempercepat pernikahan,aku tak masalah dengan itu...hanya saja sesuatu terjadi." Jawab Nabila.

"Jadi apa sesuatu itu?" Sahut Anggis

Nabila menghela napas.."Ayahku tiba-tiba muncul,aku pikir ini akan sedikit rumit." Ujar Nabila sambil memijit pelipisnya

"Kau bertemu ayahmu dan aku tak tau?? Wah kau benar-benar melukai persahabatan kita kali ini." Anggis mendramatisir

"Berhenti berlebihan..aku baru bertemu dengannya kemarin,pria yang kau bilang membuntuti kita saat di restoran itu ayahku." Jawab Nabila.

Anggis menutup mulutnya. "Ya Tuhan,pria tua tampan itu ayahmu?" Gadis ini suka sekali bertindak heboh

"Tunggu,apa kau sudah berterima kasih padanya?" Lanjut Anggis.

Nabila mengernyit kan keningnya "untuk apa aku berterima kasih padanya?" Tanya nya.

"Bukankah berkat dia kau memiliki wajah cantik mu ini" jawab Anggis dengan wajah polos

"Kau tau?ada banyak hal yang bisa kau katakan..Serius kau memilih berkata seperti itu?" Nabila benar-benar tak mengerti dengan sahabatnya ini.

Anggis hanya memamerkan gigi nya,gadis itu tersenyum konyol.
"Lupakan itu..jadi apa yang membuatmu terganggu dengan ayahmu yang tiba-tiba muncul?" ujar Anggis

"Kau tau umurku masih muda,aku takut dia tak setuju dengan keputusanku untuk menikah secepat ini." Jawab Nabila.

"Bukankah ayahmu tak pernah terlibat dalam 21 tahun hidupmu sebelumnya...kurasa dia tak berhak atas keputusan ataupun rencana hidupmu kedepannya."sahut Anggis.

Itu terdengar masuk akal. "Apa boleh seperti itu?" Tanya Nabila meyakinkan.

"Ayahmu saja boleh meninggalkan mu begitu saja..kenapa kau tidak boleh mengambil jalan atas hidupmu sendiri?...kalau dia benar menyayangimu kurasa dia akan mendukung apapun keputusanmu." Jawab Anggis.

Nabila beranjak dari tempat duduknya kemudian menghambur memeluk Anggis "terimakasih,aku merasa sedikit lebih baik." Ujar nabila.

"Tentu saja..kau selalu punya aku." Sahut Anggis.

*

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang