Nabila tengah berada di pantry boutique miliknya, wanita itu tengah membuat teh,sebenarnya dia bisa saja menyuruh pegawainya,tapi dia butuh stress relief, pikiran tentang pertengkaran nya dengan Paul benar-benar merusak konsentrasinya dalam bekerja..berada di dalam ruangannya membuatnya semakin pengap,dia butuh sedikit udara segar.Sampai siang ini Paul belum ada membalas pesan yang ia kirim semalam, Nabila tau dia juga bersalah dalam hal ini..ia harusnya mengerti kalau kecemburuan Paul bukan sesuatu yang tak berdasar. Tapi pria itu menuduhnya menyukai Ronny? Ini benar-benar murni hanya kesalahpahaman.
Ditambah Nabila akui dia bukan seseorang yang yang suka berdebat untuk menyangkal atas sesuatu yang dituduhkan padanya...seperti sebelumnya saat banyak spekulasi liar tentang kehidupannya,Nabila tak pernah mengklarifikasinya,,satupun.
Tapi ia lupa..kali ini berbeda,Paul adalah calon tunangannya,harusnya ia sedikit merubah kebiasaannya ini,setidaknya pada Paul..harusnya dia cepat-cepat menjelaskan yang sebenarnya..Dan lihat apa yang terjadi sekarang? Masalah mereka menjadi berlarut-larut.Sebenarnya wanita itu hanya menggertak Paul lewat pesan yang ia kirim semalam..ia pikir dengan mengirim pesan seperti itu,Paul akan berhenti mendiamkannya dan membujuknya. Tapi ternyata pria itu sama sepertinya,kepala batu.
Sudah begini apa yang harus Nabila lakukan? Ia tak mungkin datang kepada Paul duluan kan? Itu benar-benar melukai egonya."Memang Paul sial,bisa-bisanya dia tak menjawab pesanku." Kutuk Nabila. Wanita itu telah selesai dengan tehnya..ia pun berjalan meninggalkan pantry dengan cangkir ditangan.
*
"Malam ini kau jadi tidur ditempat ku?" Tanya Anggis saat keduanya berjalan keluar boutique,hari sudah malam mereka akan pulang.
Nabila berencana untuk tidur diapartemen Anggis malam ini,dia rasa dia butuh teman cerita."Tentu,aku sudah menghubungi ibuku,dan dia mengizinkan nya." jawab Nabila.
Keduanya masuk kedalam mobil, kemudian Nabila menyalakannya dan siap untuk pergi meninggalkan boutique....tiba-tiba mobil lain datang menghadang mobil miliknya.
Nabila terkejut..pertama karna mobilnya yang tiba-tiba dihadang,kedua karna pria yang seharian ini menghancurkan mood nya sekarang muncul dihadapannya.
"Itu tunanganmu! Tadi siang kau bilang dia tengah diluar kota dan kalian sedang bertengkar...tapi kenapa sekarang dia ada disini?" Ucap Anggis saat melihat Paul keluar dari mobilnya kemudian menghampiri mobil milik Nabila. Pria itu kemudian menggedor pintu sisi pengemudi .
"Buka pintunya.." ujar Paul dari luar mobil. Nabila bergeming,dia bahkan tidak mau melihat kearah Paul...seharian pria ini mengacaukan pikirannya..kini melihat wajah nya membuat nabila ingin menangis menahan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me
FanficKetika tak ada satupun hal baik yang terjadi di hidupmu hingga tiba tiba datang seseorang,akankah dia menjadi penyelamatmu ataukah kesialanmu berikutnya