Chapter 19

923 71 4
                                    

"Jim!!" Pekik Book cukup heboh ketika ia telah mengganti pakaian nya hendak pulang dari rumah sakit yang di susul dengan Jimmy yang baru saja keluar dari ruangannya setelah menaruh jas rumah sakitnya itu.

"Astaga, ada apa sih Book?" Lirih Jimmy bingung dengan sikap Book yang terlihat tak biasa, belum lagi dengan tangan Book yang telah sibuk merangkul Jimmy sembari menatap nya lekat.

Book tak langsung menjawab, melainkan ia memutar maniknya malas dengan sedikit dengusan pada sahabat nya itu.

"Jadi, apa hubungan mu dengan pasien itu?"

Jimmy yang sebelumnya hendak melanjutkan langkah kaki nya malas mendengar ucapan Book, kini justru menghentikan langkah kakinya lantaran ia cukup terusik dengan pertanyaan yang baru saja di lontarkan oleh Book.

"Mengapa kau bertanya demikian?"

"Kau seperti artis di rumah sakit ini, dan gosip mu menyebar dengan cepat."

Jimmy mengerutkan keningnya. Sungguh ia tak memahami kalimat yang di katakan oleh Book tersebut.

Gosip seperti apa yang tersebar? Mengapa rumah sakit itu membicarakan dirinya?

Kurang lebih hal hal semacam itu yang kini berputar di kepala nya.

Helaan nafas terdengar dari belah bibir Book. Ia menyadari bahwa Jimmy belum mendengar akan gosip yang menyangkut dirinya dan Sea.

"Kau sungguh berkencan dengan anaknya dokter Mix?"

Kali ini Book terdengar jauh lebih serius di bandingkan sebelumnya menatap ke arah Jimmy.

Gendikkan bahu Jimmy berikan pada Book sebelum ia kembali melangkah kan kaki nya sembari menatap ke arah depan tak menolehkan kepalanya ke arah Book.

"Menurutmu, bagaimana jika aku mengejarnya?"

Kali ini bukan Jimmy yang mengerutkan kening mendengarkan sebuah pertanyaan yang baru saja terlontar, melainkan Book yang di buat terperangah dengan satu kalimat tanya yang jarang sekali di dengar, bahkan hampir bisa di bilang tidak pernah Book mendengar pertanyaan itu sebelumnya dari mulut Jimmy.

"Jadi, kau sungguh menyukai nya Jim?" tanya Book sekali lagi mencoba meyakini dari hal yang baru saja dia dengar beberapa menit lalu.

Jimmy cukup lama tak menjawab pada Book dengan arah pandang yang fokus menatap ke arah depan disertai pikiran yang sudah melayang jauh kesana kemari.

"Yak!" pekik Book heboh ketika Jimmy tak juga menanggapi.

"Kau berisik sekali," ketus Jimmy.

Book mengambil nafas nya dalam dalam dan menghela nya secara perlahan. Sungguh ia tak suka dengan Jimmy yang seperti ini. Bukankah pemuda itu seperti tengah memberikan sebuah harapan untuk menceritakan padanya tetapi menggantung begitu saja?

Book tak menyukai yang setengah setengah!

Mau tak mau Book pada akhirnya berniat untuk mengekori Jimmy hingga pemuda itu masuk ke dalam mobil, tak peduli dengan tatapan Force yang bingung melihat sang kekasih yang justru sibuk mengikuti Jimmy, padahal Force sendiri telah menunggu Book di Lobby rumah sakit.

"Babe!" pekik Force yang pada akhirnya mengikuti Jimmy dan juga Book.

Jimmy yang menyadari tingkah laku Book dan Force, pada akhirnya menghentikan langkah kaki nya tepat di depan mobil nya yang terparkir di rumah sakit.

"Babe, mengapa kau mengikuti Jimmy, aku kan datang menjemputmu?" tanya Force lebih dahulu sebelum Jimmy sempat membuka mulut nya.

"Aku tahu. Aku hanya penasaran pada Jimmy. Bisakah kau menunggu ku sebentar?" lirih Book pada Force dengan tatapan nya yang cukup memelas, sehingga sang kekasih tak dapat membantahnya.

Dengan gestur tubuh yang memberikan space pada Jimmy dan Book, Force pun mengizinkan sang kekasih yang ingin berbicara dengan Jimmy terlebih dahulu.

"Jadi bagaimana?" tanya Book sembari melipatkan kedua tangannya di dada.

Helaan nafas panjang kembali terdengar dari belah bibir Jimmy.

"Aku juga tak tahu menahu akan gosip yang beredar, tetapi jika kau bertanya mengenai pertanyaan mu yang tadi maka aku hanya menjawab ...-"

Jimmy menjeda kalimat nya sejenak seakan ia tengah berfikir mengenai jawaban yang akan di berikan pada sahabat nya, dimana pria itu terlihat tengah mengintrogasi nya, belum lagi dengan kehadiran Force yang berada tak terlalu jauh dari mereka seakan tengah menjadi salah satu saksi atas pembicaraan mereka.

Jujur ia ingin sekali mengeluh akan tingkah sahabat nya yang senang sekali ikut campur dan ingin tahu dengan segala urusannya, hanya saja ia juga tak dapat menyalahkannya sepenuh nya, karena pada dasarnya Book seperti itu lantaran keduanya memang telah bersahabat cukup lama, bahkan sebelum Force menjadi kekasih Book.

"Mungkin ... Aku tak tahu persis perasaan ku, hanya saja aku merasa sakit dan khawatir jika dia mengalami hal yang buruk serta aku merasa bertanggung jawab atas nya."

"Bodoh, kau menyukai nya Jimmy!" pekik Book sembari mendorong dada Jimmy berusaha menyadarkan seorang Jimmy yang tak terlalu peka terhadap masalah percintaan.

Wajah Jimmy hanya menatap Book dengan penuh kebingungan.

'Mungkinkah?'

Book yang melihat respon dari Jimmy hanya dapat menggeleng - gelengkan kepala nya pelan. Ia tak menyangka bahwa Jimmy benar benar polos akan hal romansa seperti itu.

"Sepertinya aku sudah mendapatkan jawaban darimu, maka sebagai sahabat mu aku hanya dapat menyarankan padamu agar lebih baik kau benar benar membuka dirimu atas perasaan mu, dan aku mendukung sepenuh nya jika kau ingin mengejarnya. Kau harus bergerak cepat sebelum pemuda manis itu kabur darimu. Ku dengar pemuda manis itu memiliki banyak penggemar, terlebih dia seorang penulis cukup terkenal jika kau tahu itu."

'Terkenal? Penulis buku apa?'

Sungguh Jimmy tak tahu latar belakang Sea sejauh itu. Ia hanya tahu bahwa Sea adalah pasiennya dan juga anak dari pasangan Mix dan Earth, selebih nya ia tak tahu apapun!

Setelah di rasa Book, ia telah mendapatkan hal yang di inginkan, Book pun menepuk pundak Jimmy dan setelah nya segera menghampiri sang kekasih mengajak nya untuk pulang bersama.

"Kau tak pernah berubah," decak Force pada sang kekasih yang sudah memeluk nya dengan erat tak peduli dengan tatapan beberapa orang yang berlalu lalang disana.

Book hanya sibuk memamerkan rentetan giginya yang rapi. Ia tak masalah dengan ucapan sang kekasih atas dirinya, lagi pula ia yakin Force telah mengenal nya dengan baik.


——•••——

TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa 🥰

See you next chapter

Leave a comment and vote

.

.

CA

Chance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang