Chapter 34 [End]

1.1K 67 23
                                    

Waktu terus berjalan, dan tanpa disadari hubungan Jimmy dan Sea semakin dekat dari sebelum sebelumnya, bahkan Sea sendiri sudah merasa tak canggung berada di sekitar Jimmy. Ia tak sungkan untuk datang ke rumah sakit jikalau Jimmy sibuk dan menunggu nya hingga pemuda itu pulang agar ia dapat bertemu dengan Jimmy.

Kabar baiknya, Sea pun sudah tak bergantung dengan obat yang dulu membantunya untuk mengurangi kecemasannya setiap kali ingatan akan kecelakaan yang terjadi padanya kembali memutar bagaikan kaset rekaman dalam otaknya.

Ia sudah tak berontak atau menyalahkan dirinya sendiri atas kecelakaan yang menimpa nya kala itu, walaupun tak sepenuh nya Sea tahu bahwa penyebab kecelakaan yang terjadi padanya bukan murni karena kecelakaan biasa.

Namun sebaliknya!

Bagi orang terdekat Sea, Sea hanya perlu pahami bahwa kecelakaan tersebut bukan salahnya!

Hanya itu!

Lagi pula sang pelaku sudah di tangkap oleh pihak berwenang tanpa sepengetahuan Sea.

"Jadi, kapan kau akan meresmikan hubungan mu dengan Sea? Kurasa kalian sudah sangat dekat dan saling menyukai satu sama lain?"

Seulas senyuman terpatri jelas di wajah Jimmy.

Jawaban ambigu yang justru Book dapatkan dari sahabat nya itu.

Oh ayolah bukan jawaban seperti itu yang ia inginkan!

"Yak! Aku bertanya padamu. Jadi bisakah kau memberikan sebuah jawaban yang jelas padaku?"

Untuk kedua kali nya Jimmy hanya tersenyum pada Book, hanya saja kali ini Jimmy mengatakan kalimat singkat nya pada Book.

"Aku tengah mempersiapkannya dengan matang. Lagi pula usiaku bukan lah lagi untuk bermain main."

Beberapa menit Book terdiam mencerna kalimat Jimmy dengan matang.

Apa maksudnya? Mengapa terkesan Jimmy tengah—

"Kau ingin langsung melamar anak orang?!" Pekik Book yang mendadak heboh.

Jimmy menepuk pundak Book dan secara otomatis tubuhnya berlalu meninggalkan Book begitu saja, dan jangan lupakan lambaian tangan yang di berikan pada Book di dalam kebingungannya itu.

"Woah, sahabat ku sudah gila rupanya," lirih Book yang menggeleng-gelengkan kepala nya sendiri.

***

"Ini untukmu," ujar Neo yang entah dari mana tiba tiba saja muncul di hadapan Nanon yang tengah berbincang dengan Chimon.

Jika Nanon memerlukan proses dalam hal yang tengah terjadi dengan kedatangan Neo yang tiba-tiba, maka tidak dengan Chimon.

"Woah! Ini novel barunya? Mengapa kau memberikan padanya? Mana punyaku?"

Neo memutarkan maniknya malas. Sungguh bagi Neo, Chimon yang juga sahabat mereka terlalu berisik.

"Kau dapat darimana? Seingatku belum rilis?"

"Memang, aku meminta khusus pada Phi Sea, untung saja ia mau memberikan nya setelah drama dengannya, dan hutangku selesai padamu."

Nanon mengulas senyuman nya puas. Ia meraih buku novel yang ada di tangan Neo dan mendekap nya erat.

"Thank you brother, senang bekerja sama dengan anda," kekeh Nanon.

Chance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang