Getar notifikasi ia sadari ketika ia menghabiskan waktu nya dengan menemani Sea yang masih setia berada di ruang santai di sebelahnya.
Beberapa kali Jimmy berkutat dalam pemikirannya mencari cara agar Sea kembali ke kamarnya, sedangkan dirinya kembali dalam misi nya yang sebelumnya terjeda.
Jimmy meyakini bahwa notifikasi yang baru saja masuk adalah datang dari si pelaku.
Bolehkah ia berharap?
"Phi ini minumanmu," ujar Neo yang entah dari mana bocah itu lama sekali datang kembali menghampiri mereka.
Neo sedikit mencondong tubuhnya ke arah Sea, lebih tepatnya ia berusaha mendekat kan bibir nya dengan telinga Sea.
"Apakah waktu yang ku berikan padamu sudah cukup untuk mu berlama lama dengan Phi Jimmy?"
Neo dengan seenak jidatnya menggoda Sea.
Blush!
Untuk keberapa kali nya Sea tampak tersipu ketika mendengar perkataan tak terduga dari seorang Neo. Ia fikir Neo hendak mengatakan hal apa, tetapi yang ia dapat dengar justru tak jauh dari godaan padanya semata.
Refleks tangan Sea seperti tengah mengibas ngibas wajah nya dan mencoba menetralkan irama jantungnya yang tak karuan.
"Are you ok?" tanya Jimmy melihat tingkah Sea tersebut.
Hanya anggukan kepala yang Sea berikan sembari menegukkan minuman yang sebelumnya baru saja di berikan oleh Neo.
Sungguh, ia benar benar dibuat salah tingkah ketika mendapati wajah Jimmy. Kini Sea benar benar yakin jika hatinya kini telah di berikan pada dokter yang telah mendengarkan cerita nya itu.
"Se..-sepertinya aku akan kembali ke kamar ku," ujar Sea pada akhirnya.
Ia tak mau berlama lama berada di ruangan yang sama dengan Jimmy, lantaran jika ia berlama lama dengan pemuda yang memiliki identitas sebagai dokter tersebut, detak jantungnya semakin tak karuan.
Ia takut jika tingkah nya akan semakin membuat Jimmy dapat menarik kesimpulan secara jelas.
Ia masih malu!
Jimmy tersenyum tipis sembari mengulurkan tangannya mengusap rambut Sea lembut sebelum pemuda manis itu beranjak menuju kamar tidur nya kembali.
Detak jantung semakin tak karuan di saat Sea yang pada akhirnya memilih kembali ke kamar nya itu.
'Ugh, mengapa Hia melakukan hal tadi.' Monolog Sea yang berulang kali sibuk mengusap dada nya sembari sesekali mengusap pipi nya yang terasa mulai menghangat atas sikap kecil yang di lakukan pemuda itu.
.
.
Lain hal nya dengan Sea yang sibuk dengan perasaannya pada Jimmy, maka Jimmy justru kini dapat menghela nafasnya pelan, lantaran ia dan juga Neo dapat kembali fokus dengan hal yang sebelumnya tengah mereka lakukan sebelumnya.
"Ah, dia mulai terpancing," lirih Jimmy ketika melihat layar handphone Sea menampilkan sebuah notifikasi dari seseorang yang sibuk membuat ancaman ancaman kecil pada seorang yang akan mengambil hati nya.
Manik Neo sibuk memerhatikan pesan tersebut, dan jangan lupakan Jimmy juga segera berkomunikasi dengan Mile selaku pihak berwenang yang memang sepatutnya mengambil kasus Sea tersebut.
Tak sampai sepuluh menit, sebuah pesan singkat masuk ke dalam handphone Jimmy.
Kami mendapatkan lokasi nya, tolong bantu maintain berkomunikasi dengan orang terkait, agar kami dapat memiliki waktu yang cukup untuk menangkap orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance [END]
FanfictionBerawal dari kehidupan seorang pemuda yang terasa monokrom-tak berwarna sedikit pun, di dukung dengan lingkungan yang membentuk pribadi nya menjadi disiplin, kaku dan acuh. Tak menyangka akan mendapatkan sebuah kesempatan untuk membalas 'hutang bud...