Chapter 31

1K 90 10
                                        

Sebagaimana yang di kesepakatan mereka kemarin malam, maka kini Jimmy telah datang pagi pagi untuk menjemput Sea-pemuda manis yang dapat membuat detak jantung Jimmy berpacu cepat.

"Kita berangkat sekarang?" tanya Jimmy ketika mendapati Sea yang telah bersiap dengan beberapa map bening di tangan kanannya dan juga tas yang telah terselempang di tubuhnya.

Senyuman khas Sea serta anggukan yang penuh semangat Sea berikan pada Jimmy.

"Ekhem Phi, jangan lupa bawa makanan saat pulang untukku," lirih Neo yang tak tahu dirinya tiba tiba saja muncul tepat di sebelah Jimmy.

Rasanya Sea ingin sekali menarik rambut Neo jika saja tak berada Jimmy di sebelah nya. Ia harus menjaga image nya di hapapan Jimmy saat ini bukan?

"Tak usah di tanggapi Hia, dia memang menyebalkan," celetuk Sea sembari sebelah tangannya yang sudah menggenggam Jimmy membawa pria itu keluar dari rumahnya.

Sejenak Jimmy menatap Neo menganggukan kepala nya sebelum pandangannya kembali beralih pada Sea dan juga tentu nya ke arah tangan Sea yang menggenggam nya erat.

'Kau lucu.'

"Ayo Hia, kita jalan," ujar Sea yang masih belum menyadari bahwa dirinya menggenggam tangan Jimmy sampai depan mobil.

"Ah, maaf kan aku," ujar Sea ketika menyadari bahwa ia masih menggenggam tangan Jimmy.

Jimmy hanya sibuk tersenyum dan mengatakan pada Sea bahwa ia justru senang Sea merasa dekat dengannya.

Sea terlihat tersipu malu ketika mendengar ucapan dari Jimmy tersebut, bahkan berungkali ia refleks mengibaskan wajah nya seakan ia tengah mendinginkan wajah nya yang terasa panas. 

"Masuk Sea," ujar Jimmy yang sudah membuka pintu untuk Sea. 

Sea menganggukan kepala nya pelan, sembari susah payah menyembunyikan salah tingkah nya di hadapan Jimmy. 

Setelah nya tentu saja Jimmy segera masuk ke dalam mobil, dan mengambil posisi mengemudi mobil tersebut. 

"Hia benar tak sibuk kan hari ini?" 

Gelengan kepala Jimmy berikan pada Sea. Lagi pula jika ia sibuk tak mungkin pria itu yang sengaja menghubungi dirinya lebih dahulu bukan? 

"Aku sudah mengosongkan jadwal ku Sea. Aku telah mengambil cuti ku yang sangat jarang ku ambil." 

Wajah Sea semakin terasa memanas. Ia benar benar telah jatuh pada pesona Jimmy!

Ia tak boleh lagi mengelak dan membohongi perasaannya sendiri bukan? 

"Jadi bukumu yang baru sudah selesai kau tulis?" 

Anggukan kepala Sea berikan pada Jimmy. Ia juga dengan santai nya menjelaskan pada Jimmy bahwa ia telah merampungkan tulisannya kemarin malam sebelum orang tuanya mengajak nya makan malam di luar, dan alasan itu pula ia langsung mengirimkan draft kasar nya kepada penerbit yang memang buku sebelumnya telah bekerja sama dengan nya. 

Jimmy yang mendengar penjelasan dari Sea merasa tertarik dengan aktifitas yang di lakukan oleh Sea tersebut. 

"Bolehkah aku membaca buku keluaran terbaru mu yang akan kau terbitkan?" tanya Jimmy pada Sea. 

Sejenak Sea tampak berfikir dan tak lama ia mengatakan pada Jimmy bahwa ia akan  memberikan cetakan pertamanya nanti sebelum di terbitkan di pasaran pada Jimmy, jika memang perjanjian kontrak dan tanda tangan kontrak yang di lakukan negosiasi hari ini berjalan dengan lancar. 

"Itu ide yang bagus, dengan begitu bukankah berarti aku mendapatkan terbitan eksklusifnya?" 

Senyuman yang indah terlihat dari wajah Sea yang menurut Jimmy selalu menggemaskan. 

Chance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang