12. ADIK 🦣

1K 136 54
                                    

[ADIK]

▪️▪️▪️

"Adik itu apa?" Suara kecil nan menggemaskan terdengar keluar dari mulut mungil Awan setelah ayahnya bertanya inginkan dirinya memiliki seorang adik?

"Adik itu seperti Awan ke abang Gema, jadi nantinya Adik Awan akan menjadi Abang seperti Abang Gema" jelas sang ayah berusaha memilih kata yang sekiranya putranya mengerti.

Tatapan polos Awan beralih dan akhirnya jatuh kepada sang kakak yang sedang tersenyum lembut kepadanya. Bocah berusia 6 tahun itu kembali lagi menatap sang ayah di depannya.

"Adik itu seperti Awan, lalu Awan akan menjadi Abang, begitu ya Ayah?" Tanya Awan memastikan, SN disambut anggukan kecil dari ayahnya.

"Jika begitu, berarti Awan akan punya adik, dan itu akan menjadi adiknya Abang juga ya?" Tanya Awan lagi yang mulai mengerti maksud dari ayahnya.

"Iya, Sayang. Adiknya itu akan menjadi adiknya Abang Gema juga" kali ini sang ibu yang menjawab setelah beberapa saat diam melihat suaminya seperti meminta izin kepada bungsunya untuk memiliki anak lagi.

Mata bulat Awan semakin membola saat mendengarnya, dengan gerakan cepat Awan langsung memeluk kakaknya dengan posesif.

"Eh kenapa, Nak?" Tanya Abi yang heran dengan apa yang dilakukan si bungsu.

"Kalau begitu, Awan tidak mau. Awan tidak mau punya adik, nanti Abang Gema diambil adik barunya" Awan semakin mengeratkan pelukannya sambil menggelengkan kepalanya, tanda ketidaksukaannya terhadap permintaan sang ayah.

"Hei Sayang, adik bayinya tidak akan mengambil Abang Gema kok"

"Tidak mau, pokoknya Abang Gema hanya punya Awan, tidak boleh ada yang ambil..!!" jawab Awan dengan tegas sambil mendongak seakan meminta validasi dari sang kakak.

Gema yang sedang dipeluk erat oleh sang adik hanya tersenyum simpul, ia sangat menyukai jika sang adik sedang mode manja seperti ini.

"Abang Gema hanya milik Awan" ujar Gema mengiyakan semua ucapan sang adik.

Mendengar itu tentu saja membuat Awan kepalang bahagia, senyum lebar pun langsung terpatri di bibir mungilnya.

"Yaah kok begitu, Bang? Lalu jika adik bayinya sudah ada, bagaimana ini?" Lirih Abi yang sudah melemas mendengar ucapan si sulung.

"Ya sudah, buang saja adik bayinya ke tempat sampah" pekik Awan kepada ayahnya.

Akhirnya tawa pun mengudara karena mendengar ide absurd dari Awan. Sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh ingin memiliki anak kembali, itu hanya pertanyaan random Abi saja kepada bungsunya. Takut jika nantinya, tiba-tiba Bila mengandung adik dari Awan dan putranya itu menolak adiknya. Dan benar saja, untung saja zigotnya belum terbentuk.

▪️▪️▪️

"Sudah merasa lebih baik?" Sebuah pertanyaan menyiratkan kekhawatiran terucap dari mulut Bila saat melihat suaminya yang tak kunjung membaik sejak sepulang dari rumah sakit sore tadi.

Entah kenapa, tiba-tiba suaminya terus saja muntah-muntah dan mengeluh mual saat makanan atau minuman masuk ke mulutnya.

"Mual.." keluh Abi sambil mendusalkan wajahnya di perut sang istri, jika sakit begini sudah pastinya ia ingin bermanja kepada istri tercintanya.

CASUARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang