01. SALING MERUSAK 🦬

2.2K 192 50
                                    

[SALING MERUSAK]

▪️▪️▪️

Mata jernih nan bersinar itu tak pernah lepas pandangan dari makhluk mungil yang selalu berada di dekatnya. Bagi Gema, adiknya itu adalah sebuah permata yang harus selalu ia jaga dan lindungi. Tidak ada yang boleh mengganggu dan menyakiti sang adik, bahkan nyamuk sekalipun.

"Temani adik bayi dulu ya, Ibu ingin memasak sebentar" sang ibu berbicara lembut sambil mengusap pelan rambut putra sulungnya.

"Iya, Bu" jawab Gema sambil tersenyum cerah karena dipercaya ibunya untuk menjaga kesayangannya.

Melihat senyum cerah sang putra membuat Ibu pun ikut tersenyum. Sangat bangga sekali dirinya kepada sang putra yang sangat menyayangi dan menjaga adiknya dengan baik. Setelahnya, sang ibu keluar dan meninggalkan keduanya di ruang tengah agar lebih mudah untuk ibu memantau kedua putranya.

Gema tak pernah bosan jika diminta untuk menjaga atau menemani adiknya. Baginya hal itu adalah sebuah hal yang sangat menyenangkan dan tak akan ia lewatkan. Terkadang jika adiknya sedang tertidur, Gema akan selalu berada di dekat sang adik untuk memastikan tak ada gangguan dari sisi manapun.

"Dik ayi ucu" -adik bayi lucu- gumam Gema sambil menusuk-nusuk pelan pipi gempal sang adik.

Perlahan karena terlampau gemas, Gema mulai menciumi pipi sang adik, namun ternyata ia tidak puas akan itu, karena dirasa pipi adiknya sangat lembut dan kenyal ia pun mencoba untuk menggigit pipi adiknya dan ia sedot pelan. Karena merasa tak nyaman, bayi Awan pun terbangun dan langsung menangis.

Gema yang tadinya masih asik mengigit pipi sang adik pun tersentak,  melihat adiknya yang menangis keras pun membuat dirinya ikut menangis, terlebih melihat pipi adiknya terdapat jejak merah akibat gigitannya.

"Huwaaa dik ayi ngis.." -Adik bayi menangis-

Sang ibu masih sedang berkutat di dapur pun langsung menuju ruang tengah saat mendengar kedua bayinya menangis.

"Ssttt .. bayi-bayinya Ibu ini kenapa, hm?" Tanya pelan sang ibu sambil menggendong bayi Awan dan menenangkan Gema.

"Kenapa, Sayang?" Tanya sang ibu di saat Gema sudah mulai tenang karena adiknya sudah berhenti menangis setelah diberi susu oleh ibu.

Gema menunjuk pipi adiknya yang masih memiliki bekas gigitannya. Ibu pun langsung melihat yang ditunjuk oleh Gema, senyumnya langsung terukir di wajah ayunya.

"Gema gigit adik bayi?" Tanya Ibu lagi.

"Eum.." Gema mengangguk menjawab pertanyaan sang ibu.

Ingin sekali Bila tertawa karena tingkah ajaib dari putranya. Dia yang menggigit dia pula yang ikut menangis. Lucu sekali.

"Sayang, lain kali cium saja ya adik bayinya, jangan digigit nanti adik bayinya kesakitan. Memangnya Gema mau mam adik bayi?" Sang ibu mulai memberikan wejangan pelan sambil mengusap air mata sang putra sulungnya.

Ia tidak marah, karena di usia putranya yang berada di akhir dua tahun pasti putranya mulai ingin tahu segala hal dan ingin mencoba apapun yang membuatnya penasaran. Bila hanya mencoba untuk memberikan sentuhan atau nasehat jika sekiranya keingintahuan sang putra itu terlalu jauh atau sampai menyakiti seseorang.

CASUARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang