17. PENAWARAN 🦣

744 133 31
                                    

[PENAWARAN]

▪️▪️▪️

Tangan yang bergetar hebat serta degub jantung yang tak beraturan sebagai gambaran kepanikan serta kekhawatiran seorang Abisatya. Tak pernah ia merasa setakut ini sebelumnya. Memiliki logika tinggi dan kemampuan hebat dalam mengolah perasaan, menjadikannya seorang dokter yang mempunyai ketenangan dalam berbagai situasi.

Namun, hal itu sontak terpatahkan setelah kejadian beberapa waktu yang lalu, di saat ia melihat putra bungsunya tergeletak tak sadarkan diri dengan tubuh yang bermandikan darah, nafas begitu lemah dan detak jantung yang hampir menghilang, membuat kewarasan Abi sontak menguap seketika. Terbiasa menolong dan menyembuhkan  ratusan orang, tak membuat Abi sanggup untuk memberikan penanganan kepada putra bungsunya.

Bahkan saat ini, ia sedang terduduk di depan ruang IGD membiarkan rekan dokternya menolong sang putra. Terlebih ia tak mendapati putra sulungnya, menjadikannya lebih kalut lagi. Satu putranya sedang berjuang antara hidup dan mati, serta satu putranya lagi menghilang entah kemana. Begitu cepatnya takdir memporak porandakan kehidupan Abi, padahal pagi tadi mereka masih asyik bercanda satu sama lain, namun dalam hitungan jam semuanya berubah tragis.

"Mas Abi..!!" Pekik Bila yang baru saja sampai di rumah sakit.

Abi langsung menoleh tanpa berucap apapun, ia hanya menatap sendu ke arah sang istri. Bila pun langsung memeluk tubuh tegap Abi yang saat ini ia yakini sedang rapuh. Bisa ia lihat, wajah pucat suaminya serta pakaiannya yang masih penuh darah.

"Maaf .. maafkan aku, aku tidak bisa menjaga anak-anak .. aku .." suara tesendat dan bergetar itu dapat Bila dengar diiringi isakan pelan, Bila sangat mengerti bagaimana hancurnya sang suami saat ini. Terlebih suaminya lah yang pertama kali mendapati si bungsu dalam keadaan tidak baik tadi.

Bila tidak bisa berkata apapun, jujur saja ia juga hancur saat mendapatkan pesan jika putra bungsunya kecelakaan dan putra sulungnya menghilang. Ia hanya bisa menangis dalam pelukan sang suami, sembari barusaha memberikan ketenangan untuk suaminya.

Tak lama kedua kakak dari Abi beserta anak-anaknya berlari menghampiri Abi dan Bila.

"Abi.." panggil kakak tertua Abi yang membuat si empu menoleh melihat saudaranya.

"Bang.." lirih Abi mengundang iba oleh kedua kakaknya.

Begitu pun Almira yang notabene kakak ipar Bila langsung memeluk sang adik ipar saat melihat Bila yang terus menangis.

"Paman, Saga sudah mendapatkan rekaman cctv di depan gerbang sekolah, sepertinya apa yang terjadi memang sudah direncanakan" ucap Saga tanpa basa-basi sambil menyerahkan rekaman tersebut kepada Abi.

Abi pun langsung melihat rekaman cctv tersebut dengan seksama. Sebenarnya jika ditelaah lebih dalam, semua yang terjadi tadi bukanlah sebuah kebetulan. Dimulai mobil pertama yang sengaja menabrak tiang listik diujung jalan sekolah, lalu mobil sedan hitam yang melaju saat Awan terdorong ke tengah jalan, hingga mengalihkan perhatian semua orang di sana dan tidak fokus jika Gema dibawa paksa oleh seseorang.

"Siapa yang melakukan ini?" Gumam Abi yang masih tak percaya ada yang sengaja berniat mencelakakan kedua putranya.

"Pasti orang itu, dia orangnya.." sahut Bila yang memiliki satu nama di dalam otaknya.

CASUARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang