[OBAT]
▪️▪️▪️
Beginilah keseharian Abi jika istrinya sedang tidak ada di rumah, semua pekerjaan rumah harus ia kerjakan sendiri. Biasanya ia akan membagi dengan kedua putranya, namun sedihnya saat ini kedua putra Abi sedang mode error dan dalam tahap perbaikkan, jadi ia harus mengalah untuk melakukannya sendiri.
Jika sudah begini, ingin rasanya Abi berhenti dari pekerjaannya di rumah sakit dan membuka praktik sendiri. Namun, untuk dokter spesialis seperti Abi sangat sayang rasanya jika kemampuannya tidak dipergunakan sebagaimana mestinya.
"Abi bersabarlah, ini ujian" gumam Abi yang sedang membereskan piring tadi pagi mereka sarapan, karena sudah terlambat untuk bekerja dan mengantar Awan sekolah, alhasil piring kotor dan segala macamnya belum sempat ia bereskan.
Jadi, sepulang dari rumah sakit sore ini barulah ia memulai membereskan semuanya, ditambah Awan ada jadwal sore hari ini jadi putranya itu tidak bisa membantunya. Setelah siap dengan dapur, Abi beralih ke ruang tengah yang sudah sekitar 3 hari ini tidak ia sapu dan pel.
"Sapu .. sapu sendiri, cuci .. cuci sendiri. Serasa seperti anak kos jika seperti ini" Abi menghela nafas sembari menyapu ruang tengah beserta ruang tamu dan teras.
Setelah menyapu, ia pun merapikan kamarnya dan kamar si bungsu, sekaligus mengambil pakaian kotor mereka untuk ia cuci, karena jika pagi hari mana sempat ia akan mencucinya.
"Huft .. inilah mengapa hamil dan melahirkan hanya diperkanan untuk wanita, karena jika itu pria pasti sudah memilih child free saja. Melakukan pekerjaan seperti ini saja rasanya melelahkan sekali" lirih Abi yang baru saja berbaring di sofa setelah semua pekerjaan selesai.
Ia sangat kagum dengan istrinya, bagaimana setiap harinya sang istri melakukan semua pekerjaan rumahnya sendiri. Mungkin jika di waktu luang dirinya ataupun kedua putranya akan membantu, namun pasti lebih seringnya sang istri melakukan semuanya sendiri.
Bahkan, dalam keadaan tidak enak badan saja sang istri masih dapat melakukan semua pekerjaan rumah. Sedangkan dirinya atau kedua putranya jika sakit sedikit saja sudah seperti sekarat. Abi tersenyum jika mengingat hal tersebut.
"Jadi merindukan istri" Abi sudah akan memejamkan matanya, sepertinya karena tubuhnya yang lelah ia rasanya ingin tertidur sejenak.
Namun, sebelum sempat menyelami alam mimpi dirinya sudah dipaksa terbangun setelah mendengar teriakkan putra bungsunya.
"AYAHHH .. TOLONG AWAN..!!!" Mata yang baru saja tertutup langsung terbuka kembali, Abi langsung dilanda panik mendadak saat mendengar teriakkan bungsunya.
Tak ia hiraukan kepalanya yang pusing karena langsung bangun dari posisi tidurannya, ia langsung menghampiri sang putra yang sepertinya berada di ruang depan.
"Astaga..!!" Pekik Abi yang melihat penampilan Awan yang cukup berantakan.
Seragamnya yang sudah tidak rapi dan kotor di bagian depannya, keningnya memerah dan benjol, dagu dan sikunya lecet, begitupun telapak tangannya. Namun, yang lebih membuat Abi khawatir saat melihat nafas Awan yang sudah mulai memberat, ia takut sakit sang putra kambuh kembali. Tanpa pikir panjang, ia langsung membawa putranya untuk duduk dan melesat kembali mengambil inhealer.
"Bernafas yang pelan" instruksi Abi saat Awan sudah mulai tenang.
"Mengapa bisa seperti ini, hm?" Tanya Abi lagi setelah dirasa nafas Awan sudah teratur.
KAMU SEDANG MEMBACA
CASUARINA
Random[ON GOING] DON'T PLAGIARIZE ‼️‼️❌❌ Hanya tentang keluarga Bapak Abisatya yang cemara dan selalu dibumbui drama yang tak berkesudahan. ▪️▪️▪️ |Brothership| |Family| 💢Minim konflik Don't plagiat okee.. walau ini cerita kagak elit-elit banget tapi in...