05. TAKUT KEHILANGAN 🦣

1.2K 167 20
                                    

[TAKUT KEHILANGAN]

▪️▪️▪️

"Abang tidak boleh pelgi..!!" Pagi yang cerah nan sejuk tidak menggambarkan suasana di kediaman keluarga Bapak Abisatya yang sedari tadi heboh akan teriakan si bungsu.

"Sayang, abang hanya pergi sekolah, Nak" terang sang ibu untuk membujuk putranya agar membiarkan si sulung berangkat sekolah.

"Di lumah saja sekolah na" sahut Awan yang sedari tadi menggenggam tangan sang kakak.

"Tidak bisa, Nak. Sudah ya biarkan Abang pergi, hanya sebentar kok" kali ini sang ayah yang berbicara.

"Ish .. tidak boleh, Ayah. Nanti Awan sendilian mainnya" lirih Awan yang sudah bersiap untuk menangis.

"Adik.." jujur saja Gema tidak tega melihat adiknya bersedih, karena memang pada dasarnya ia juga ingin selalu bersama adiknya. Lantas, tanpa berucap lagi Gema langsung memeluk tubuh mungil sang adik untuk menenangkannya.

"Jangan menangis.." bisik Gema sambil mengusap punggung mungil sang adik, yang membuat Awan semakin mewek.

"Huwaaa .. Abang di sini saja jangan pergi-pelgi..!!" Pekik Awan yang sudah mengeratkan pelukannya di tubuh sang kakak.

Abi dan Bila hanya menghela nafas melihat keduanya, susah sekali untuk dipisahkan walau sebentar saja. Hanya perkara pergi sekolah saja penuh dengan drama.

"Hei, sudah dulu ya, nanti Abang terlambat ke sekolahnya" Abi berusaha memisahkan keduanya.

"Ayah, boleh tidak Abang bersekolah di rumah saja bersama Adik?" Kedua orang dewasa di depannya langsung menepuk jidat mereka saat mendengar permintaan si sulung.

"Nanti adik juga akan bersekolah kok, sekarang Abang dulu ya" tanpa aba-aba, Abi langsung menggendong Gema untuk membawanya pergi ke sekolah.

"Huwaaa Ayah jangan ambil abangnya Awan..!!!" Awan sontak histeris saat melihat kakaknya dibawa pergi oleh sang ayah.

"Ibu, Abang diculik ayah, Awan halus selamatkan" adu Awan ingin berlari mengejar keduanya jika tidak segera ditahan oleh sang ibu.

"Sstt sudah ya, biarkan Abang sekolah dulu, bagaimana jika kita sama-sama susun Lego yang baru ayah belikan kemarin?" Tawar Bila kepada sang putra yang sekarang berada di gendongannya.

"Susun lego? Belsama ibu?" Mendengar kata lego, Awan langsung menoleh ke arah ibunya dengan tatapan berbinar bahkan tangisnya langsung berhenti.

"Iya, mau tidak?"

"Mau-mau, Awan mau..!!" Sahut Awan dengan antusias seakan ia sudah melupakan kejadian beberapa detik yang lalu.

▪️▪️▪️

"Sudah sana pergi..!!" Sentakan mendengungkan tak henti-hentinya memenuhi gendang telinga Gema yang tak lain disebabkan oleh sang adik.

Gema hanya diam mendengar segala ocehan serta sentakan dari adiknya. Saat ini posisi mereka sedang berada di depan rumah menunggu taksi online yang sudah diorder oleh Gema lebih dulu. Ayah dan ibu mereka sudah berangkat untuk menjalankan kewajiban masing-masing, tersisalah dua makhluk yang tak pernah akur ini di rumah.

CASUARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang