[BERJUANG LAGI]
▪️▪️▪️
Terdiam dalam keheningan, mata memandang tanpa sebuah fokus. Pikirannya melayang jauh seakan hanya raganya yang ada di tempat ini. Helaan nafas berat sudah terdengar beberapa kali sebagai tanda keputusasaan. Gema, itulah nama anak lelaki yang berada di ujung masa remajanya, yang malah terjebak di tempat yang sungguh tidak ia inginkan.
Sejak ia terbangun dari pingsannya, pikirannya semakin kacau memikirkan keluarganya yang pasti sedang kebingungan mencari dirinya, terutama adiknya yang sekarang sedang sakit. Sungguh, ia ingin sekali melarikan diri dan pulang ke rumahnya untuk bertemu adiknya, ia ingin memastikan jika adik kecilnya dalam keadaan baik-baik saja.
Namun, tentu dia tidak bisa bertindak gegabah, keselamatan sang adik saat ini sedang dipertaruhkan. Ia tidak bisa membuat adiknya selalu dalam bahaya, namun nyatanya berada di dekatnya adalah sebuah bahaya terbesar untuk sang adik. Selagi dirinya berada di sisi adiknya, sudah dipastikan adik kecilnya akan selalu menjadi ancaman untuk dirinya. Kakeknya tidak akan tinggal diam, ia akan selalu mencari kelemahan dirinya yang berada pada sang adik.
Terdengar suara pintu terbuka, tentu Gema mangabaikan itu, karena ia susah tahu siapa sosok di balik pintu itu.
"Makanlah, aku tidak ingin kau pingsan lagi" suara berat dan sedikit serak itu jelas terdengar di gendang telinga Gema, namun tak membuatnya bergeming dari tempatnya.
"Jika kau tidak menuruti ucapanku, jangan salahkan aku jika adikmu tak mampu melihat indahnya dunia lagi hari ini" sekali lagi, Gema menutup matanya setelah mendengar ucapan sang kakek atau lebih tepatnya sebuah ancaman yang selalu membuat Gema terganggu.
"Aku akan tetap di sini, asal jangan pernah menyakiti adikku" sahut Gema sembari berbalik guna menatap wajah tegas sang kakek.
Senyum tipis seakan meremehkan pun terukir di wajah Lyman yang sudah cukup keriput itu.
"Apakah akhirnya kau menyerah?" Tanya Lyman seakan meremehkan Gema yang kemarin sangat keras untuk ia luluhkan.
"Asal adikku baik-baik saja, apapun akan ku lakukan" jawab Gema walau hatinya ingin sekali kembali kepada keluarganya.
Senyum Lyman semakin lebar saat mendengar jawaban cucunya.
"Seorang kakak yang manis, baiklah aku akan memegang ucapanmu, tetap di sini dan aku tidak akan pernah melukai adikmu sedikit pun"
Sebuah keputusan sudah ia tetapkan, sebuah cara untuk adiknya tetap aman dan selamat. Sebuah cara untuk melindungi adik satu-satunya yang sudah banyak berkorban untuknya, walau akan sedikit menyakitkan, namun ia yakin ini cara terbaik agar seluruh keluarganya tetap baik-baik saja.
▪️▪️▪️
"Apa maksud Anda? Ini rumahku, ini tempat di mana seharusnya aku berada" sebuah kalimat yang nyatanya sama sekali tidak ingin Gema ucapkan.
Tentu saja, rumah yang sangat Gema inginkan adalah di mana ada adik beserta ayah dan ibunya berada, bukan di sini yang begitu dingin hingga menusuk tulangnya.
"Jawaban macam apa ini, apa maksud Abang, Nak?" Tentu saja Abi tidak dpat menerima jawaban sang putra.
"Sudah jelas aku katakan, ini rumahku, dan aku akan tetap berada di sini"
KAMU SEDANG MEMBACA
CASUARINA
Random[ON GOING] DON'T PLAGIARIZE ‼️‼️❌❌ Hanya tentang keluarga Bapak Abisatya yang cemara dan selalu dibumbui drama yang tak berkesudahan. ▪️▪️▪️ |Brothership| |Family| 💢Minim konflik Don't plagiat okee.. walau ini cerita kagak elit-elit banget tapi in...