38. HILANG ATAU KEHILANGAN 🦣

562 89 87
                                    

[HILANG ATAU KEHILANGAN]

▪️▪️▪️

Semerbak aroma mewangi dari berbagai jenis bunga yang menggelitik hidung yang menciumnya. Segar dan menenangkan, keduanya mampu membuat suasana semakin menghangat.

"Abang, ayo main jangan duduk terus..!!" Seru si kecil memanggil sang kakak yang terlihat menikmati aroma mewangi ini.

"Abang lelah, Adik mainnya berlari-lari, Abang ingin istirahat sebentar" sahut sang kakak menjawab panggilan adiknya.

"Heum .. nanti Awan berikan bunga matahari untuk Abang" tawar sang adik untuk membujuk kakaknya bermain.

"Tidak boleh dipetik, nanti ibu marah" tolaknya secara halus, saat ini memang bunga sedang bermekaran, wanginya semerbak ke penjuru rumah.

Tanaman bunga yang sang ibu tanam benar-benar membuat taman belakang di rumah keluarga Abisatya ini semakin asri dan indah. Aroma yang wangi dan udara yang sejuk membuat kedua anak kecil ini betah sekali bermain di sini.

"Tidak dipetik, hanya diambil bunganya, cantik sekali Awan suka" ujar si kecil bermata bulat jernih itu sembari memandangi bunga matahari yang baru saja mekar.

"Itu sama saja Adik, ya sudah ayo main lagi, biar saja bunganya terus tumbuh dan mekar jangan diusik, nanti bunganya sedih" ajak Gema menarik pelan tangan adiknya agar menjauh dari bunga yang ibunya rawat.

"Ayo kejar Awan..!!" Awan berlari menghindari sang kakak, padahal Gema hanya berjalan pelan mengikuti langkah adiknya.

"Awas jatuh, nanti jatuh tidak Abang tolong" ancam Gema dengan kekehan ringan.

"Bisa meminta tolong ayah"

"Ish .. dasar nakal"

▪️▪️▪️

Senyum tipisnya terukir saat kenangan masa lalu merasuki ingatannya. Di tempat yang sama, di di waktu yang berbeda, dan kali ini ia hanya sendirian. Atensinya beralih pada bibit bunga yang telah ia rawat beberapa bulan ini.

"Sudah berbunga" gumamnya saat melihat kuncup yang mulai mekar perlahan.

Dengan memejamkan matanya, ia menarik nafas dalam-dalam menikmati perpaduan aroma bunga serta rumput dan tanah yang serasi sekali. Sejuk karena sehabis hujan, serta hangat karena matahari mulai memancarkan panasnya perlahan-lahan.

Kembali ia membuka matanya untuk menatap bentangan langit yang menaunginya. Cerah dan terik telah menggantikan mendung yang gelap. Namun, hal itu tak membuat hatinya ikut menghilangkan gelapnya mendung di dalam sana.

Sesak dan hampa, begitu kosong walau ia berusaha meramaikannya. Ia telah berusaha melapangkan hatinya untuk menerima semua yang terjadi, namun tetap saja seperti ada sesuatu yang mengganjal yang membuatnya ingin menangis sepanjang waktu.

"Hidup itu perihal hilang atau kehilangan, jika bukan kita yang hilang maka kita harus siap untuk merasakan kehilangan" itu adalah ucapan sang ayah beberapa waktu lalu guna menenangkan hatinya.

Sudah banyak hal yang ia lakukan agar melupakan kejadian menyedihkan itu, namun tetap saja di beberapa situasi perasaan itu kembali dan mendominasi hatinya. Kalah dan terus kalah, ia selalu kalah akan perasaan yang menghantamnya, hingga inginnya mengatakan untuk menyusul ia yang telah pergi.

CASUARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang