26. PERIHAL LUKA 🦣

703 105 50
                                    

[PERIHAL LUKA]

▪️▪️▪️

Ada sebuah kalimat yang acap kali terucap ketika diri ini dirundung masalah. Dunia itu tempatnya lelah, dunia itu tempatnya masalah, jika menginginkan sebuah ketenangan bukan dunia jawabannya. Dan iya, itu semua benar adanya, tiap kali satu masalah selesai pasti akan ada masalah lain yang menghampiri kita.

Katanya, sebuah masalah itu datang untuk menguji, jika kita dapat menyelesaikannya dengan baik, maka kita akan naik tingkat perihal kehidupan. Walau tak begitu yakin, tapi bisa jadi itu adalah sebuah kebenaran.

Lagipula, tak ada yang dapat kita lakukan selain menghadapi dan menyelesaikan masalah yang menghampiri kita, bukan? Toh, Tuhan itu tidak akan menguji diluar batas kemampuan hamba-Nya. Tuhan itu adalah keadilan yang paling adil, jadi Ia tidak mungkin salah untuk mengukur batas kemampuan seorang hamba.

Bersama dengan kesulitan pasti ada kemudahan. Tidak ada masalah yang tidak mempunyai jalan keluar, walau berat dan harus tertatih pasti kita dapat membuka jalan keluar tersebut untuk mencapai puncak penyelesaian masalah yang ada.

▪️▪️▪️

"Bagaimana jika nantinya Awan tidak sembuh, dan akan sakit selamanya? Abang akan tetap bersama Awan tidak?" Pertanyaan itu sontak membungkam mulut Gema hingga tak ada balasan apapun yang terucap.

Selama ini, Awan selalu optimis akan kesehatannya, ia tidak pernah mengeluh dan menyalahkan siapapun. Bahkan ia selalu menyakini semua orang agar tidak merasa khawatir terhadapnya. Namun, bukan berarti ia tidak memiliki rasa takut akan penyakitnya. Setelah mendengar penjelasan dokter akan keadaannya yang semakin memburuk, rasa takut dalam dirinya pun langsung menguar.

"Awan pasti akan sembuh, jika nanti Awan memang tidak akan sembuh, Abang akan selalu bersama Awan. Bahkan jika Awan meminta untuk Abang selalu menemani Awan selamanya, akan Abang lakukan" jawab tegas Gema tanpa ada keraguan sedikit pun.

Tapi Awan harus berjanji satu hal.." sambung Gema dengan kalimat yang menggantung.

"Berjanji apa?" Tanya Awan yang menunggu lanjutan dari kalimat Gema.

Gema terdiam sejenak untuk sekedar menghela nafas panjang.

"Awan harus bertahan dan tidak menyerah, jangan pernah berpikir untuk meninggalkan Abang" balas Gema dengan kalimat penuh pengharapan.

"Awan akan lakukan apapun untuk Abang, apapun yang Abang minta pasti akan Awan kabulkan" jawab Awan dengan senyum manisnya, beserta binar matanya yang dapat membuat Gema selalu luluh akan sang adik.

▪️▪️▪️

"Kenapa Abang jahat sekali..!!!" Sepertinya malam yang biasa tenang ini akan sedikit berisik akan perdebatan antara sulung dan bungsunya bapak Abisatya.

"Jahat apa yang Awan maksud, memangnya Abang melakukan apa?" Setelah beberapa kajadian yang menguras tenaga, saat ini Gema sudah lebih pandai dalam mengatur emosi. Terbukti sedari tadi ia menanggapi pekikan-pekikan Awan dengan lembut dan tenang.

"Itu buktinya Abang ingin tinggalkan Awan..!!" Pekik Awan untuk kesekian kalinya.

"Abang tidak tinggalkan Awan, Abang hanya izin untuk berkemah selama 5 hari saja" namun dengan segala ketenangan, Gema pelan-pelan menjelaskan kepada sang adik.

CASUARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang