20. NAMA AWAN 🦣

761 121 42
                                    

[NAMA AWAN]

▪️▪️▪️

Matanya berbinar, menatap kagum kepada sesosok bayi mungil yang baru saja sang ibu lahiran ke dunia. Pandangannya sedari tadi tak mampu ia alihkan dari sang adik, bahkan jika bisa ia tidak bekedip agar dapat terus menatap adiknya yang begitu menggemaskan.

Matanya semakin membulat dan senyumnya semakin melebar saat sang adik menggenggam jari mungilnya. Hal itu membuat ayah dan ibunya terkekeh geli melihat tingkah si sulung yang begitu kagum dengan hadirnya si bungsu.

"Adik bayi lucu, kan?" Tanya lembut sang ibu sambil mengusap pelan kepala putra sulungnya.

"Eum..!!" Gema dengan antusias menganggukkan kepalanya mengiyakan ucapan sang ibu.

"Apakah Abang Gema ingin memberikan nama untuk adik bayi?" Kali ini sang ayah yang bertanya.

"Ma tu pa, Yah?" -Nama itu apa, Ayah?-

"Heum .. nama itu sebuah panggilan khusus untuk adik bayi, contohnya abang mempunyai nama Gema, jadi adik bayi juga harus mempunyai nama" sebisa mungkin Abi menjelaskan dengan kalimat sederhana agar putra sulungnya mengerti.

"Heumm..??" Gema memiringkan kepalanya tanda bingung akan penjelasan sang ayah.

"Abang Gema ingin memanggil adik bayi dengan siapa, panggilan khusus dari Abang untuk adik bayi?"

"Dik ayi?"

Abi melirik Bila untuk meminta pertolongan, karena sepertinya putra sulungnya masih tidak mengerti.

"Adik bayi itu bukan sebuah nama, Nak. Itu hanya panggilan untuk adik karena ia masih bayi, semua bayi juga dipanggil adik bayi. Ini hanya khusus untuk adiknya Abang Gema saja.."

"Heum .. wan.." celetuk Gema setelah beberapa saat berpikir keras.

"Ha? Wan siapa, Wawan?" Tanya Abi yang tidak mengerti maksud dari ucapan putranya.

"Tan, Yah. Wan .. Wan tu, Yah.." Gema menunjuk gumpalan putih di langit, agar sang ayah mengerti maksudnya.

"Ooh Awan? Abang Gema ingin adik bayi bernama Awan?" Tanya Abi lagi memastikan

"Eum..!!" Gema mengangguk antusias.

"Baiklah, kita beri nama adik bayi itu Awan, Awan Sadha Kalingga. Peneduh yang abadi untuk keluarga Kalingga" putus Abi, ia setuju dengan nama yang diajukan oleh sang putra.

"Adik Awan.."

▪️▪️▪️

Senyumnya perlahan terukir saat mengingat masa kecilnya, di mana ia memilih nama untuk sang adik tercintanya. Sebenarnya bukan alasan khusus ia memilih nama itu, saat itu ia hanya anak kecil yang sangat menyukai awan, lantas ia juga ingin menamai adiknya dengan itu karena sang adik adalah seseorang yang akan ia sangat sukai dan sayangi.

"Adik Awan, apa kabar di sana?" Gumam Gema sambil memandangi gumpalan awan putih di langit yang melindungi bumi dari panasnya sinar matahari.

"ABANG..!!"

Ditengah lamunannya, Gema mendengar suara dari seseorang yang saat ini tengah memenuhi pikirannya. Pandangannya langsung tertuju pada halaman depan rumah yang dapat ia lihat jelas dari jendela kamarnya ini.

"Awan.." gumam Gema saat melihat Awan yang sedang berteriak memanggilnya dari bawah sana.

"ABANG, INI AWAN..!!!"

Terdengar lagi teriakan yang mampu membuat hati Gema bergetar, betapa ia sangat merindukan suara berisik ini. Tak lama pengawal serta kakeknya menghampiri Awan yang tak luput dari pandangan Gema.

CASUARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang