Bagian 16

16 3 0
                                    

16| Hubungan Kita Sudah Lama Berakhir

🍁🍁🍁

"Sayang, kamu dengerin aku nggak sih?"

"Dengerin kamu kok."

"Tapi mata kamu nggak ke aku."

Pramuda abai, memainkan ponselnya tanpa peduli Kirani yang terus mengoceh menceritakan musuh bebuyutannya yang datang ke lokasi fashion show yang juga mengundangnya. Pramuda dengan asik mengulir halaman informasi kiat-kiat memikat hati mantan.

Ekspresi Kirani memasam, dia merebut ponsel milik Pramuda, lalu dengan mata membulat besar dia nyaris menjatuhkan rahangnya. "Kiat-kiat memikat mantan?"

Pramuda kesal karena aktivitasnya diganggu. Dia merebut kembali ponsel miliknya dengan kasar dan memainkannya tanpa peduli apakah Kirani akan marah atau tidak.

"Sayang, kamu kok cuekin aku akhir-akhir ini. Apa sih yang bikin kamu bosan, ha?" protes Kirani masih tak mengganggu Pramuda yang terus berselancar di dunia maya. Sampai tiba-tiba Kirani ingat sesuatu.

Dia dengan penasaran bertanya, "Sayang, aku mau tanya sesuatu sama kamu. Cewek yang selalu kamu samperin itu siapa sih? Waktu itu kamu bilang dia temen kerja kamu, 'kan?"

"Um, kenapa?"

"Aku rasa, kayaknya dia bukan cuma sekedar temen kerja. Karena setiap kali kamu ketemu dia, wajah kamu keliatan semringah. Apa jangan-jangan dia gebetan baru kamu, iya?!"

Nada tinggi Kirani di akhir kalimat mengalihkan atensi Pramuda. Pemuda itu memasang ekspresi tidak suka. "Dia mantan aku."

"Mantan?" Dahi Kirani berkerut bingung, "Mantan yang mana?"

"Mantan aku yang pertama." Setelah menjawab, Pramuda kembali sibuk dengan ponselnya.

Sementara Kirani duduk diam ditempat sembari mengingat-ingat apakah Pramuda pernah menceritakan tentang mantan pertamanya pada Kirani atau tidak. Setelah berpikir lama, tiba-tiba sebuah ingatan masa lalu terlintas dibenaknya.

Kirani ingat. Dulu saat dia dan Pramuda baru sebulan menjalin hubungan, Kirani tidak sengaja melihat sebuah foto berukuran kecil yang ada di dalam dompet Pramuda. Wajah itu tampak sangat muda, dia mengenakan seragam sekolah menengah keatas. Meski tidak memakai hijab dan rambut setengah bergelombangnya terurai, Kirani masih ingat wajahnya dengan jelas. Dia sangat mirip dengan teman kerja Pramuda yang sekarang mengenakan hijab.

Kirani tak dapat menahan kemarahannya saat semua puzzle itu terhubung. Pramuda masih belum bisa move on dengan mantannya, dan setelah mereka berpisah cukup lama hingga akhirnya dipertemukan di perusahaan yang sama, Pramuda dengan berani mencoba searching kiat-kiat meluluhkan hati mantan. Pasti! Sangat jelas bahwa Pramuda ingin menjalin hubungan dengan mantannya itu.

Lalu dengan mata yang menggebu-gebu marah, Kirani berdiri dan merebut ponsel Pramuda. Belum sempat Pramuda meraung marah karena Kirani merebut ponselnya, Kirani sudah lebih dulu membanting ponsel milik Pramuda ke lantai hingga pecah menjadi beberapa bagian.

Suara itu mengalihkan perhatian semua orang didalam kafe. Mereka dengan cepat menemukan sumber suara dan mulai melihat adegan diantara sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

"Kirani!" bentak Pramuda marah sambil berdiri menatap ponselnya yang hancur. "Kamu ini apa-apaan sih?"

"Kamu yang apa-apaan! Kamu secara terang-terangan mau selingkuh dari aku, 'kan. Kamu pikir aku bodoh?"

Melihat pertengkaran itu, beberapa dari kelompok anak-anak remaja yang sedang nongkrong menyadari sesuatu. "Itu, Seraphina Kirani, bukan sih?"

"Eh, beneran? Pantesan kayak familiar."

Nahasnya Cinta [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang