Bagian 21

17 3 0
                                    

21| Pengakuan Dari Dua Laki-Laki

🍂🍂🍂

Kedua tangan Ailish tergepal disisi tubuh, dadanya kembang kempis menahan amarah. Dia melangkah mundur dengan raut wajah tegang, menatap orang didepan dengan mata menyala.

"Ailish..." panggil Kim dengan nada lirih.

"Maaf, Pak. Anda nggak bisa mengatakan itu saat anda sudah punya tunangan."

"Tapi saya sudah memutuskan pertunangan saya dengan Eilana, semua itu untuk kamu."

Mata Ailish terbelalak, mulutnya menganga kaget dengan ekspresi tak percaya.

Kim tertunduk malu, bicara dengan nada rendah. "Saya sudah bicara dengan Eilana dan dia mungkin akan setuju dengan-"

"Bapak benar-benar memutuskan pertunangan bapak dan Mbak Eilana?"

"Itu bukan sepenuhnya salah kamu, saya benar-benar ingin memutuskan hubungan saya dengannya." Kim menjilat bibirnya yang mulai mengering, "Saya minta maaf jika saya melakukan kesalahan. Tapi perasaan saya tulus untuk kamu, Ailish. Tolong beri saya kesempatan."

Ailish mundur beberapa langkah lagi dengan wajah semakin syok. Pikirannya melayang-layang pada Eilana. Seorang perempuan baik hati yang selalu ia lihat membawakan kotak bekal keluar dari ruangan dan ternyata diberikan kepada Eilana untuk Kim.

Orang buta sekalipun dapat merasakan betapa Eilana sangat mencintai pemuda ini, tapi Kim dengan mudahnya mengatakan bahwa dia sudah memutuskan pertunangan mereka untuk dirinya. Apakah Ailish akan jadi orang jahat di atas penderitaan Eilana?

"Saya nggak menginginkan ini." Ailish menggelengkan kepalanya. "Saya nggak menginginkan hal ini, Pak. Apa bapak sadar apa yang bapak lakukan?"

"Saya cukup sadar, Ailish. Tolong berikan saya kesempatan. Saya berjanji akan melakukan apapun untuk kamu termasuk pindah agama. Saya akan masuk islam." Ucapnya dengan penuh ketegasan dan mata yang berbinar yakin.

Ailish makin dibuat syok. Dia tak habis pikir apa yang sedang ada didalam otak direkturnya ini, mengapa Kim sangat berpikiran dangkal dan sebodoh ini.

"Pak, anda sudah benar-benar berlebihan."

"Apa yang harus saya lakukan agar kamu mau menerima saya?"

"Nggak ada. Saya nggak pernah memiliki pikiran seperti bapak, saya hanya menganggap bapak sebagai atasan. Itu saja."

"Sedikit saja, apa kamu nggak pernah memiliki perasaan untuk saya?" tanyanya hampir dengan nada memelas.

Ailish menggelengkan kepalanya tanpa ragu menjawab, "Nggak pernah. Saya minta maaf, tapi kita hentikan saja pembicaraan ini. Dan saya harap bapak bisa berpikir ulang untuk memutuskan pertunangan bapak, Mbak Eilana adalah orang yang baik."

Setelah mengatakan itu Ailish berbalik pergi meninggalkan Kim yang berdiri dengan ekspresi sedih dibelakangnya. Bohong jika dia tidak mengatakan bahwa dia sedih, dadanya terasa sakit, ini adalah penolakan pertamanya dan itu membuat Kim merasa sangat patah hati.

Sepanjang perjalanan menuju ke tempat pertemuannya dan Pramuda, Ailish merasa sangat marah dihatinya. Dia marah untuk Eilana, satu-satunya perempuan yang telah dijadikan tumbal keegoisan Kim. Mengingat bagaimana Eilana mengeluarkan banyak darah sebelumnya, Ailish bertaruh Kim pasti tidak tahu tentang hal itu.

Bagaimana bisa ada laki-laki seegois Kim. Dia terlihat seperti laki-laki penyayang pasangannya, tapi mengapa dia begitu kejam mengkhianati Eilana. Ailish tak habis pikir.

Tak berapa lama kemudian, Ailish tiba di restoran yang dikirimkan Pramuda. Dia melihat pemuda itu duduk sendirian dengan harap-harap cemas. Ailish menghampirinya, ekspresi Pramuda segera berubah semringah begitu melihat Ailish dan memintanya untuk duduk.

Nahasnya Cinta [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang