Bagian 14

19 4 0
                                    

14| Saingan Mantan

☘☘☘

"Sekarang ini aku mau kerja, stop ngikutin aku terus."

Ailish menghela napas sembari memutar bola matanya jengah. Baru saja dia akan memasuki kantor, didepan gedung dia sudah melihat Pramuda bertengkar dengan Kirani. Bahkan orang-orang yang melewati mereka melirik aneh.

Seolah tidak peduli dengan perkataan Pramuda, Kirani bergelayutan manja dilengan pemuda itu. Menolak melepaskan. "Aku nggak mau, bawa aku ke kantor kamu. Aku janji nggak akan ganggu kamu kerja."

"Ini bukan kantorku, Kiran. Jangan bikin ulah, udah sana pulang, aku, 'kan udah nemenin kamu makan siang. Aku telad masuk lho ini gara-gara kamu."

Berpura-pura tidak melihat, Ailish yang kepalang kesal dengan drama perempuan itu melengos dihadapan mereka sampai membuat Pramuda yang sedang memarahi Kirani meliriknya dengan ekspresi terkejut.

"Ailish! Ailish!" Panggil Pramuda yang tak digubris Ailish.

Pramuda merasa kesal, Kirani masih memeluknya sehingga dia tidak bisa mengejar Kirani. Dengan kekuatan penuh dia mendorong gadis itu dan berkata dengan nada tegas, "Pergi atau kamu nggak akan pernah ketemu aku lagi."

Setelah Kirani berhasil lepas darinya, Pramuda berlari mengejar Ailish yang hendak menaiki lift. Pintu lift terbuka, beberapa orang keluar dari sana dan Ailish masuk. Pramuda hampir tidak bisa mengejar Ailish, dia berhasil masuk saat pintu lift nyaris tertutup.

Suasana menjadi canggung karena hanya ada mereka berdua didalam lift. Ailish menatap lurus ke depan, sementara Pramuda terus meliriknya sambil mengusap tengkuknya canggung. "Saya kerumah sakit waktu itu dan katanya kamu udah pulang. Gimana sekarang, kamu udah sembuh?"

"Um." Guman Ailish dengan acuh tanpa menoleh.

Pramuda pikir Ailish marah padanya karena dia dan Kirani bertindak mesra didepan umum. Ailish mungkin menyalahpahami sesuatu.

"Dia...mantan saya, tapi sekarang kami nggak punya hubungan apa-apa. Jadi jangan salah paham."

Alis Ailish mengernyit, dia menoleh, menatap Pramuda bingung. "Salah paham?"

"Yah, mungkin."

"Saya nggak peduli dia siapa anda, anda nggak perlu memperjelas sesuatu yang saya sendiri nggak peduli dengan itu."

Pramuda menatap Ailish bingung. Mengapa rasanya Ailish berubah setelah kepulangannya dari rumah sakit. Ailish memang terlihat tidak menyukainya karena Pramuda sering merecokinya, tapi akhir-akhir ini Ailish sudah bisa menerima Pramuda. Tapi mengapa tiba-tiba Pramuda merasa aneh dengan gadis ingin?

Ting!

Pintu lift terbuka, Ailish yang hendak melangkah keluar tiba-tiba hampir menabrak sosok yang berdiri didepan pintu. Dia mendongak, dan mendapati Kim didepan melihatnya dengan wajah terheran.

"Ailish, kamu kenapa ada disini, bukannya sedang cuti sakit?"

"Saya sudah sembuh, Pak."

"Beneran?"

"Ailish, sepulang kerja nanti kita harus bicara." Pramuda yang berdiri dibelakang menyela. Ekspresi gugupnya berubah menjadi tegang saat melihat Ailish dan Kim berdiri berhadapan hampir berdekatan.

Nahasnya Cinta [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang