Nahasnya Cinta [Tamat]

Bagian 20

20| Sebuah Keputusan Yang Sulit

🍁🍁🍁

Ailis baru saja turun dari lift, dia berjalan menuju ke ruangannya sambil membalas sapaan karyawan yang lain. Saat melewati ruang karyawan dari departemennya, beberapa orang tampak berkumpul dan bergosip. Ailish ingin mengabaikan karena ini masih pagi, tetapi begitu nama Pramuda disebut langkahnya secara otomatis langsung berhenti.

"Sekarang beritanya udah tersebar tahu, netizen minta klarifikasi dari Kiraninya langsung tapi belum ada tanggapan apapun dari agensi mereka."

"Mereka beneran pacaran ya?"

"Kayaknya sih, soalnya, 'kan Pak Muda sering berduaan sama Kirani. Setiap makan siang, Kirani pasti datang ke kantor ini."

"Iya, ya. Gue sering liat mereka makan di restoran yang nggak jauh dari kantor."

Setelah mendengar sekilas inti dari gosip itu, Ailish kembali melangkahkan kakinya menuju ke ruangan. Saat dia duduk dikursi, dia buru-buru membuka Hp. Hashtag Pacar Kirani Selingkuh menjadi trending utama dari pencarian. Ailish langsung menemukannya setelah mengetik nama Kirani.

Pertama, dia menemukan foto Kirani dan Pramuda yang tampak berdebat diatasnya, lalu dibawahnya tertera bahwa Kirani menangkap kekasihnya berselingkuh. Sebelah alis Ailish terangkat naik. Tapi sedetik kemudian ekspresinya mengendur. Bukan hal yang mengejutkan jika Pramuda berselingkuh saat sedang menjalin hubungan dengan seseorang. Itu adalah kebiasaannya yang tak bisa diubah.

Ailish mematikan ponselnya dan menaruhnya diatas meja. Dia membuka komputer sebelum tiba-tiba teleponnya berbunyi dan nama Pramuda tertera sebagai si penelepon. Lama Ailish melihat layarnya menyala dengan panggilan Pramuda, saat panggilan hampir terputus secara otomatis, Ailish akhirnya menjawab telepon dengan enggan.

"Ada apa?" tanya Ailish malas.

"Kamu dimana?"

"Kantor."

"Ailish, ada yang mau saya bicarakan sama kamu, ayo kita ketemu diluar kantor."

Tangan Ailish di atas keyboard terhenti. Dia terdiam selama beberapa detik sebelum dengan bingung menjawab, "Saya sibuk."

"Saya tahu kamu sibuk, tapi kali ini ayo kita ketemu diluar kantor. Setelah makan siang, gimana?"

Sebenarnya Ailish enggan, dia merasa tidak ingin berurusan lagi dengan pemuda itu. Tapi entah kenapa berita tentang Pramuda yang berselingkuh membuat dia penasaran.

"Ya sudah, setelah jam istirahat."

Pramuda diujung sana menghela napas lega, "Nanti saya kirim alamatnya."

Ailish hanya berdengung samar dan panggilan terputus. Ailish kembali melanjutkan pekerjaannya, mencoba untuk tetap fokus dan sibuk.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Ailish merenggangkan otot-otot tubuhnya yang kaku. Dia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 12 kurang lima menit. Sudah hampir jam istirahat. Ailish membereskan barang-barangnya, mengamb tas dan keluar dari ruangan.

Beberapa kursi dimeja karyawannya sudah mulai kosong yang menandakan mereka sudah mulai beristirahat. Ailish juga tak punya banyak pekerjaan lagi, dia hanya akan bertemu seorang klien sore ini. Ditengah perjalanan menuju lift, ada sebuah notifikasi yang masuk. Pramuda mengirimkan alamat sebuah restoran yang letaknya sepuluh menit dari kantor.

Pintu lift terbuka saat Ailish sudah dekat. Sosok Kim keluar dari lift, dia dan Ailish hampir saja bertabrakan saat keduanya tidak fokus melihat ke depan. Ailish memundurkan langkahnya secara spontan.