Part 31

874 40 10
                                    

Selamat Membaca

.

.

.

"Berapapun akan aku ambil, kalau memang itu kamu rehan" Batin Viana.

"Urus pembayarannya" Ucap Viana kepada salah satu bawahannya.

.

.

.

Rehan sekarang berada disebuah ruangan tempat lelang berbagai macam barang termasuk manusia. Rehan tidak tau pasti kapan dan kenapa ayahnya menjual dirinya disini, yang Rehan tau, sepulang sekolah dia diculik dan dibawa ke tempat ini.

Rehan sempat brontak, dan bersikeras untuk pulang ke rumah. Tetapi orang-orang disini langsung mencegat Rehan dan mengatakan kalau ayahnya sendirilah yang sudah menjual Rehan kepada madam.

Rehan yang mengetahui fakta itu langsung terduduk lemas, hilang sudah semua tenaga yang dimilikinya untuk kabur dari sini. Rehan pun menangis dalam diam.

"Bawa dia ke kamar nomor 1, besok malam baru kita bawa ke tempat lelang. Anaknya manis pasti terjual dengan sangat mahal" Ucap madam kepada bawahannya.

"Baik madam"

.

Acara lelang berjalan dengan lancar seperti biasa. Mulai dari lelang hewan langka, senjata tajam bahkan terkadang manusia pun bisa ada diatas panggung lelang ini.

Seperti malam ini Rehan satu-satunya manusia yang akan di lelang, siapa yang menawar harga paling tinggi dia yang berhak mengambil barang lelang.

Saat tirai dibuka, semua pandangan langsung mengarah keatas panggung. Harga dibuka mulai dari 30 juta rupiah. Banyak suara yang saling bersahutan untuk mendapatkan manusia diatas panggung, sedang berpakaian seksi mirip kucing.

Rehan menatap semua penonton yang ada di depannya. Matanya terus mengeluarkan air mata dengan hidung yang pastinya sudah memerah. Rehan yang mulai takut hanya menundukkan kepalanya dengan lesu.

Sedangkan Viana yang awalnya tidak perduli, mulai memperhatikan dengan seksama apa yang sebernarnya mereka perebutkan. Viana mulai memfokuskan matanya dan langsung terbelalak melihat Rehan yang sudah ada diatas panggung.

Raut wajahnya mulai merah padam, nafasnya memburu, dan tanggannya yang mengepal melihat Rehan yang tertunduk lesu diatas panggung.

"Bangsat!"

Viana mulai mengajukan harga untuk mendapatkan Rehan, sedangkan Rehan yang diatas panggung tetap diam menunduk karena merasa harga dirinya sekarang makin hancur.

.

"Hiks"

"Hiks"

"Hiks"

"Kenapa ayah menjual Ehan" Ucap Rehan tertunduk sambil menelungkupkan wajahnya.

"Hiks"

"Hiks"

"Makan dulu" Ucap bawahan Viana.

"Enggak mau!"

"Ehan mau pulang, Ehan takut" Cicit Rehan, sedangkan bawahan Viana hanya menggelengkan kepalanya.

Sekarang mereka semua ada di ruang tamu tempat lelang tersebut. Rehan melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa sekarang dirinya sudah dijual ke orang yang bahkan dia sendiri pun tidak tau siapa orangnya. Yang Rehan lihat sekarang hanyalah madam dan beberapa orang laki-laki memakai jas berwarna hitam.

Rehan berjalan mengikuti mereka (bawahan Viana) menuju mobil. Rehan hanya bisa tertunduk lesu sampai menuju ke sebuah mobil, dan rehan diarahkan untuk langsung duduk didalam mobil. Rehan tidak punya tenaga lagi untuk berontak, pikirannya kacau hatinya terlalu sakit, entah apa yang akan terjadi nanti Rehan tidak tau.

Ketos Itu Pacar TeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang