Selamat membaca🌾
.
.
.
Setelah selesai dengan semua kerjaannya, Ka Nad mencuci muka dan tidak lupa memakai skincare, setelahnya mencium kening Teo dan membenarkan cara tidur Teo serta menyelimutinya, sebelum tidur di sofa miliknya.
..
.
[Pov Teo]Hari ini gue kembali ke setelan pabrik, dimana pembelajaran telah aktif seperti semula. Gue berangkat sekolah dengan drama di rumah seperti biasa, dan terlambat seperti biasa.
Karena hari ini upacara bendera dan gue terlambat, jadinya sekarang gue lagi diluar pagar dan duduk di sepedanya paman empek-empek.
Tapi tenang, yang diluar gak hanya gue kok, ada yang lain juga dan gue gak perlu khawatir pasti Ka Nad bantu gue biar gak di hukum, yakin gue karena dia kan bucin banget sama Mateo.
Gue ngobrol-ngobrol sama paman empek-empek dan beberapa anak yang juga terlambat, sampai kami mendengar bunyi pagar terbuka, dan kami langsung disuruh untuk ke lapangan. Berbaris memanjang ke samping, menyayikan lagu indonesia raya sambil hormat ke bendera merah putih yang ada di atas tiang.
Setelah selesai kami disuruh untuk membersihkan beberapa tempat di sekolah ini, kebetulan gue dapat bagian parkiran motor sama beberapa temen, jadinya kita langsung ke daerah parkiran.
Sebenarnya gue dari tadi udah celingak-celinguk mencari Ka Nad, tapi gak ketemu, udah di chat tapi cuma dibaca doang, kayanya gak ada harapan gue buat lolos dari hukuman ini deh, pokoknya nanti gue mau ngambek sama Ka Nad.😠
Gue dan beberapa orang langsung menuju ke parkiran motor, sedangkan yang lainya ada yang membersihkan WC dan halaman sekolah. Saat kami menuju ke daerah parkiran motor buat mungutin sampah dan rumput tiba-tiba bapak kesiswaan bilang kalo gue harus bersihin sampah dan rumput di parkiran belakang, lebih tepatnya parkiran mobil.
Dan yang bikin gue makin marah adalah gue dihukum sendirian cok, memang sih parkiran belakang sampah dan rumputnya hanya sedikit, tapikan tetep aja, minimal berdua kek. Dengan lesu gue berjalan ke daerah parkiran belakang dan langsung mungutin sampah sekaligus rumput yang gak terlalu banyak itu, jadi ya sebentaran doang, beda sama yang lain.
Pas gue mau ngasih tau ke bapak, kalo gue udah bersihin area parkiran belakang, tiba tiba ada yang narik gue ke mobil, gue kaget mau teriak, tapi nih orang langsung bekap mulut gue otomatis kantong plastik berisi sampah punya gue lepas dari genggaman dan jatoh gitu aja di lantai, pas gue sadar kalo ini Ka Nad gue gak jadi takut, malah pengen marah.
"Gak usah di tolongin, Teo bisa sendiri, udah selesai juga hukumannya. Minggir Teo mau keluar" Sedangkan Ka Nad langsung ngambil es jeruk dan ngasih itu ke gue. Gue gak ambil tuh minuman, harga diri boss, tapi tanpa di duga Ka Nad ngangkat gue kepangkuannya dan maksa gue minum dulu. Jadi ya udah lah yaa gue minum deh tuh minuman. Segerrr banget..
"Udah adem" Tanya Ka Nad, sambil ngusap keringat gue.
"Maaf ya, kaka gak nolongin kamu banyak, biar kamu belajar gak terlambat terus" Gue gak ngomong sama sekali, tapi sekali lagi Ka Nad nyogok gue pakai cemilan termasuk coklat, dan ya sesuai dugaan gue yang luluh. Gue makan tuh semua cemilan dan coklat sampai mulut gue belepotan coklat, sedangkan Ka Nad cuma ngeliatin aja.
"Kamu keringetan banget"
"Yaiyalah keringetan, orang disuruh mungutin sampah"
"Kok judes banget sih, mau dibuka aja gak bajunya, biar diangin-anginkan dulu"
"Gak, ntar kaka ngapa-ngapain lagi"
"Hahaha gak bakal sayang, mungkin" Ka Nad ngomong gitu sambil ketawa, karena memang baju gue basah, jadi gue buka aja nih baju, dan diangin-anginkan. Tapi tenang aja, gue pakai daleman kok, baju singlet sih, tapikan yang penting daleman.
Ka Nad sekali-kali bersihin mulut gue karena bekas coklat yang belepotan, maklum gue kelaperan, cuma sempat makan empek-empek doang, dan gue juga makan kaya kudanil banyak betul.
Sampai tiba-tiba Ka Nad nyium bibir gue, awalnya cuma kecup kecup doang, sampai akhirnya kita ciuman dan lama-lama gue menikmati ciuman ini sampai mendesah, saat nafas gue mulai menipis gue mukul Ka Nad tanda supaya berhenti, memang sih berhenti di mulut tapi nyambung lagi di leher. Ciuman Ka Nad sampai leher kanan-kiri gue.
Gue merem melek keenakan, saking enaknya badan gue ikut membusung, dengan posisi tangan Ka Nad yang makin erat meluk pinggang gue.
"Aaah"
"Aakhh"
"Kahh Nadhkk"
Tangan Ka Nad tidak tinggal diam, sedikit-sedikit mulai naik dan meremas tete gue, anjir, gue keenakan, makin kenceng desahan gue. gue takut banget ada yang denger suara kita atau ada yang ngeliat kita, secara kita kan masih ada diarea sekolah.
"Kaa Nadh udaha..."
"Aaahk astaga"
"Eemmmmm"
"Ka Nadhh enakhh astagaa..."
"Ka Nad udahan, plisshhtt ini masssihh di akhrea sekolahhgh"
Itu suara jahanam gue disaat Ka Nad sibuk menjamah badan gue, tapi gue akui ini enak banget, dan dalam hati kecil gue, gue pengen minta lebih. Setelah gue terus memukul-mukul punggung Ka Nad dan minta untuk berhenti, akhirnya Ka Nad berhenti dan kami saling bertatapan. "Maaf" Itu kata yang diucapkan pertama kali oleh Ka Nad. Saat gue liat matanya, gue gak menemukan rasa penyesalan, tetapi gue ngeliat mata itu seperti menahan sesuatu dengan nafas yang tidak beraturan.
Gue mulai memasang baju dan kembali ke Kelas tetapi sebelumnya gue melangkahkan kaki kearah kamar mandi, takutnya ada bekas di leher gue, tetapi syukurnya gak ada bekas sama sekali, gila hebat betul Ka Nad ngetreat gue, bikin orang keenakan tanpa ada bekas. Saat gue keluar dari mobil, sedikit menoleh ke belakang dan mendapati Ka Nad yang sedang bersandar di mobil dengan tangan yang memijit-mijit kepala, gue juga gak paham apa maksudnya.
Gue masuk ke dalam kelas tanpa ada yang bertanya kenapa gue terlambat, mungkin mereka udah tau kalo gue kena hukuman, jadi ya gak terlalu heboh, mungkin hebohnya kalo gue cerita habis cipokan sama Ka Nad kali yaa. Gue hanya ketinggalan satu mata pelajaran aja, dan mulai berusaha fokus ke pelajaran selanjutnya, yaa walaupun gak bisa fokus.
Gue ngikutin pembelajaran seperti biasa, sebenarnya dari tadi Ka Nad gak ada chat gue, gue juga gak ada chat dia. Jadi gue putusin buat nunggu dia di perkiran belakang. Hampir satu jam gue nunggu sampai Ka Nad ngeliat gue, dia langsung lari buat menuju kearah gue.
"Maaf, kaka gak tau kamu nunggu, tadi harus ke ruangan kepala sekolah dulu" Sambil ngusap pipi gue.
"Iya, Teo juga yang gak ngabarin" Kami langsung masuk mobil, dan seperti biasa Ka Nad akan selalu bukain pintu mobil buat gue.
"Ka Nad, eeemm mau lagi"
"Maaf ya, cokelatnya habis, nanti kaka belikan"
"Bukan it-ttu"
"Terus"
.
.
.
_______________________________
Lanjut..Maaf kalau bahasanya kurang bagus✌️
Terima kasih buat yang udah vote❣

KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Itu Pacar Teo
RomansaCerita ini berlatar belakang di sebuah sekolah SMA, yang salah satu karakternya adalah seorang anak pemilik sekolah, dengan latar belakang keluarga yang sangat berbeda. Nama-nama yang ada di dalam cerita ini murni khayalan penulis, tidak ada maksud...