Part 35

512 46 5
                                    

Selamat Membaca🔞🔞
.

.

.
"BUKA!!" Ucap Nadia dengan marah, dan membuka paksa pakaian Teo, sampai-sampai terdapat kemerahan di kaki Teo akibat Nadia yang membuka secara paksa.

"Seksi" Ucap Nadia.
.

.

.

"Ka Nadhh Sakkhiit" Rintih Teo

"Sakiiittt kaaa" 

Nadia mulai menciumi seluruh badan Teo, tanpa terkecuali. Teo berusaha menolak tindakan Nadia, tetapi kekuatan Nadia lebih besar dari Teo. 

"Kaka udah nyuruh kamu buat pulang, tapi kamu yang masih mau disini sayang, jadi nikmati permainan ini cantik" Ucap Nadia tepat di depan muka Teo.

Teo terus berusaha untuk kabur dari kamar Nadia, tetapi usahanya selalu gagal. Nadia yang kesal mulai mengikat tangan Teo menggunakan kemejanya. 

Teo menggelengkan kepalanya, dan makin berontak, jangan lupakan air mata Teo yang dari tadi mengalir dengan deras, mata yang membengkak dan hidung yang memerah tidak membuat Nadia menghentikan aksinya. 

"Kaaahhh"

"Aaakkhh"

"Hhhhmmmmm"

"Badannya suka kaka gini-in" Ucap Nadia sambil memelintir puting Teo.

"Kaka Uddaahh" Jawab Teo sambil menggelengkan kepalanya.

"Gak bakal sayang" Ucap Nadia.

Nadia kembali menciumi Teo, tapi kali ini menciumi paha dalam Teo, bukan hanya mencium, Nadia juga menggigit paha dalam Teo.

"Aaaah"

Nadia membuka celana dalam Teo dan langsung menciumnya sebelum membuang celana dalam milik Teo kesegala arah. "Bahkan sampai celana dalam kamu aja kaka suka" Ucap Nadia dengan senyum smirk nya.

Nadia membuang celana dalam Teo dan kembali mencium kaki Teo. Jangan lupakan tangan Nadia yang dari tadi sudah bermain-main disekitar paha dalam Teo. 

Teo hanya bisa menangis atas perbuatan brutal Nadia, Teo kesakitan tetapi entah kenapa mulutnya seakan menikmati apa yang dilakukan Nadia. 

Nadia meremas-remas kon**ol Teo, sambil terus mengocoknya. "Ka Naddh aakkkhh, Uddahh, hiks..hikss.."

Nadia terus melakukan aksinya secara membabi buta, tanpa menghiraukan air mata Teo yang dari tadi sudah membasahi bantal disekitarannya. 

Nadia membalik badan Teo menjadi tengkurap, dan mengambil benda yang cukup panjang di nakas samping kasurnya. 

"Menungging sayang" Ucap Nadia sambil membelai bokong Teo.

"Engga mau kaa, hikss.." Ucap Teo sambil menggelengkan kepalanya. Teo tidak bisa berontak karena tangannya yang masih terikat dengan baju kemeja. 

"NUNGGING!!!!!" Ucap Nadia dengan marah.

Teo terpaksa menungging dan Nadia memasukkan sebuah benda cukup panjang untuk dimaksukkan kedalam anus Teo. 

"Aaaaaaahhhhhh"

"Saaaakkkiiiitttt"

"Gaaak mmmaauu kaaaaa" Ucap Teo sambil terus menggelengkan kepalanya. Bantal yang dipakai Teo sudah basah akibat campuran dari air mata dan keringan Teo sendiri.

Setelah semuanya masuk, Nadia mendiamkan sejenak dan kembali menggerakkan secara brutal, sambil sesekali menampar pantat Teo. 

Sekarang pantat putih Teo sudah berwarna kemerahan. Teo yang sudah tidak kuat lagi langsung klimaks untuk yang kesekian kalinya. 

Ketos Itu Pacar TeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang