Part 27

895 36 4
                                    

Selamat Membaca🌾
.

.

.

"Maaf, kaka gak salah. Udah Teo mau istirahat, kaka juga pasti butuh istirahat kan. Teo gak marah kok, tenang aja. Have fun" Ucap Teo. Belum sempat Ka Nad menjawab, Teo langsung mematikan Telponnya secara sepihak.

"Pasti ada apa-apa" Batin Ka Nad.

.

.

.

[POV Author]

Keesokan harinya mereka semua mendengarkan pengumuman pemenang lomba. Sesuai dugaan mereka semua, Paskibra selalu memagang juara 1. Selain itu lomba puisi juga memenangkan juara 3. Rehan naik keatas panggung begitu namanya di sebutkan. Rehan mulai mencari-cari keberadaan Nadia tapi yang dilihatnya hanyalah muka Viana.

"Ka Viana" Panggil Rehan saat sudah di bawah panggung, Viana hanya memandang Rehan dengan malas.

"Ka Nadia dimana, kok gak keliatan" Tanya Rehan lagi.

"Udah pulang"

"Kapan"

"Malam tadi"

"Kenapa?"

"Gak tau" Mereka terdiam sebentar sampai Viana membuka suaranya.

"Masih ada yang mau ditanya-in" Tanya Viana.

"Gak ada" Sambil menggelengkan kepalanya. "Yang meluk Ehan siapa dong?" Tanya Rehan kepada dirinya sendiri.

.

"Eh Ka Nadia" Tegur Ria yang tidak sengaja berpapasan dengan Nadia disekolah. Nadia membalas panggilan Ria dengan senyuman.

"Udah pulang Ka, gimana hasil lombanya" Tanya Ria

"Belum tau, gue pulang sendiri, yang lain mungkin besok atau lusa baru balik, hari ini baru pengumuman lomba" Jawab Nadia.

"Teo udah datang" Tanya Nadia

"Kayanya belum deh ka" Jawab Ria

"Ya udah gue duluan"

"Iya Ka"

Nadia menuju kelas dan meletakkan tas serta jaketnya di atas meja. Banyak kawan-kawannya yang kaget dengan keberadaan Nadia, pasalnya kawan-kawan yang lain belum pada pulang.

"Nad lo pulang duluan"

"Iya"

"Kenapa"

"Ada keperluan doang sih. Gue mau ke bawah dulu"

"Pasti mau nengokin ayang"

"Tau aja lo"

Nadia mulai berjalan di lorong kelas 11 dan melihat-lihat keberadaan Teo. Sampai matanya menemukan keberadaan Teo yang masuk gerbang dengan muka yang lesu. Nadia langsung berjalan ke arah Teo.

"Sayang" Panggil Nadia

"Ka Nad" Kaget Teo. Nadia menarik tangan Teo dan langsung menuju ke rofftop dan langsung mendudukan Teo ke sofa yang sudah usang. Mereka mengatur nafas masing-masing.

"Gak kangen kaka hm" Tanya Nadia dengan nafas yang masih tersengal-sengal.

"Kenapa diam" Tanya Nadia karena melihat respon Teo yang hanya diam dan menunduk.

Nadia mengangkat dagu Teo supaya bertatapan dengannya "Kaka ada salah apa?" Ucap Nadia.

Teo yang dari tadi diam matanya mulai berkaca-kaca, Nadia yang melihat respon Teo hanya diam langsung memeluknya.

Ketos Itu Pacar TeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang