Selamat Membaca🌾
..
.
"Sekarang sudah pintar menggoda?" Tanya Nadia sambil menyentil dahi Teo."Cuma sama kaka" Ucap Teo, dan langsung melumat bibir Nadia.
..
.
"Kaka udah iiih" Ucap Teo saat Nadia mulai membuka baju Teo.
"Kangen sayangg"
"Iya Teo tau, tapi udah akkhh" Teo mulai mendesah saat mulut Nadia mengisap puting Teo dengan ganas"
"Kaaaa Uddaahh ah" Teo sambil berusaha menutup bajunya.
"Kaaa Nnaad sakkit, jangan ditarik-tarik ssssttttttt" Ucap Teo.
Nadia kembali mencium mulut Teo, jangan lupakan tangan Nadia yang sudah berhasil melepas baju Teo. Nadia terus menciumi area wajah Teo sampai keleher Teo. Teo yang dari tadi cuma mendesah tidak sadar bahwa celananya sudah terlepas dan hanya meninggalkan celana dalamnya saja.
Teo sadar kalau celananya sudah terlepas saat Nadia mulai mengelus bagian bawah Teo. Teo lagi-lagi merapatkan kedua kakinya karena sensasi aneh yang Teo rasakan.
"Suka kaka gini-in" Ucap Nadia tepat di depan muka Teo.
Aaahh
Teo menggeleng, tapi mulutnya terbuka lebar untuk mendesah, bahkan mata Teo sudah mulai terbuka dan tertutup.
Nadia membalik badannya, supaya posisi Teo berada diatas badannya. Nadia merentangkan kedua tangannya dengan pasrah. Teo yang duduk diperut bawah Nadia pun bingung apa yang harus dilakukan.
"Kamu yang pimpin" Ucap Nadia dalam keadaan mata tertutup. Merasa tidak ada pergerakan, Nadia membuka matanya dan mendapati Teo hanya menunduk saja.
Nadia duduk dan memundurkan badannya sampai bersandar di kepala kasur miliknya.
"Kenapa hm" Ucap Nadia sambil mengelus kedua bahu Teo.
"Gak bisa" Ucap Teo dengan gelengan kepalanya.
"Apanya yang gak bisa" Ucap Nadia.
"It-tu, kan Ka Nad nyuruh mimpin, Teo gak bisa, gak ngerti juga"
Nadia yang paham apa maksud Teo, mulai membisikkan telinga Teo. "Lakuin aja apa yang kaka lakuin sama kamu" Ucap Nadia sambil meremas kedua bokong Teo.
Aaaahhhhh
Dengan ragu Teo mulai mengusap pipi Nadia, dan mulai menciumi mulut Nadia. Nadia langsung membuka mulutnya dan bertemulah lidah mereka berdua.
Tangan Teo mulai meraba-raba leher Nadia dan turun kebawah sampai ke dada Nadia. Awalnya memang cuma mengelus-elus aja, tapi semakin lama Teo mulai berani meremas payudara Nadia.
Aaaahhhh
Satu desahan keluar dari mulut Nadia. Teo yang mendengar pun mulai tersenyum dan mengulangi sampai Nadia beberapa kali mendesah.
"Kaka gak tahan lagi sayang"
Kali ini Nadia yang akan memimpin. Nadia mulai menciumi Teo dari atas sampai keperut Teo. Teo yang dari tadi tidak bisa menahan desahannya, membuat Nadia mulai berani untuk mengangkat sedikit bokong Teo dan memasukkan tangannya kebelahan pantat Teo yang masih terbungkus celana.
Nadia beberapa kali mencoba memasukkan tangannya ke lubang pantat Teo. Tetapi Teo juga beberapa kali menggelangkan kepalanya menandakan dia tidak mau melakukan sampai sejauh ini.
Nadia yang sudah di selimuti nafsu mulai mengambil sebuah benda panjang yang ada didalam nakas samping tempat tidurnya.
Nadia mulai memasukkan benda panjang tersebut kedalam belahan pantat Teo.
"Ka Nad eeeemmm"
"Gak muat akkhh"
"Kkaaa Naaadd sstttt"
"Gak mau kahhhkkk" Ucap Teo sambil menggelengkan kepalanya. Tetapi Nadia seakan tuli dengan penolakan Teo.
"Hiks"
"Hiks"
Nadia yang kaget dengan isakan Teo dibelahan lehernya, tersadar apa yang dilakukannya sudah terlalu jauh, Nadia mulai membuang benda tersebut dan menenangkan Teo.
"Maaf sayang"
"Maaf"
"Kaka minta maaf" Sambil mengusap kedua mata Teo. Hati Nadia teriris melihat Teo yang sudah menangis dengan mata yang sudah bengkak dan hidang yang berair.
Hiks
Hiks
Nadia mulai menenangkan Teo dengan mengusap-usap punggung belakang Teo. Teo menyenderkan kepalanya di dada Nadia. Teo mulai mengantuk dan tertidur dipangkuan Nadia.
"Kaka gak akan melakukan sampai sejauh ini lagi sayang" Ucap Nadia sambil mengecup kepala Teo.
Setelah beberapa saat Nadia mengusap punggung belakang Teo, terdengar dengkuran halus dari mulut Teo, menandakan Teo yang sudah tertidur.
Nadia membaringkan Teo di sampingnya dengan perlahan sambil terus mengusap usap rambut Teo, mencium kening dan menyelimuti Teo.
"Mimpi indah sayang" Ucap Nadia.
.
"50 juta" Ucap penawar pertama
"80 juta" Ucap penawar kedua
"100 juta" Ucap penawar ketiga
"250 juta" Ucap penawar pertama lagi
"500 juta" Ucap penawar ketiga lagi"
"800 juta" Ucap Viana
"850 juta" Ucap Penawar keempat
"900 juta" Ucap Viana
"1 miliar" Ucap Penawar keempat. Semua mata tertuju ke arah mereka berdua, yang dari tadi berdebat memperebutkan anak laki-laki yang ada dipanggung dalam keadaan memakai pakaian mini mirip kucing dengan tali yang terikat dilehernya.
"Bangsat" Ucap Viana
"5 miliar" Ucap Viana. Semua mata langsung tertuju kearah Viana, karena baru pertama kali ada orang yang menawar dengan harga sampai miliaran.
"Ada yang mau menawar lagi" Ucap MC
"Kami hitung sampai 3"
"1"
"2"
"3"
"Deal"
"Harga tertinggi ada di 5 miliar, panitia nanti akan menghubungi yang bersangkutan. Kita lanjutkan ke orang berikutnya"
Viana awalnya tidak mau ikut untuk menjadi penawar, ia hanya ingin hadir keacara tersebut untuk bersenang-senang.
Tetapi ada yang mengalihkan etensi Viana sejak tirai terbuka dan menampilkan seorang anak laki-laki yang sangat dikenal Viana.
"Rehan" Kaget Viana. Viana sangat terlihat marah melihat Rehan ada di atas panggung, dengan marahnya Viana ikut menjadi penawar dari lelang tersebut.
"Berapapun akan aku ambil, kalau memang itu kamu Rehan" Batin Viana.
"Urus pembayarannya" Ucap Viana kepada salah satu bawahannya.
.
.
.
_______________________________
Lanjut...Maaf kalau bahasanya masih kurang✌️
Terima kasih yang sudah vote❣️
📍Sejak kapan lebaran kalian terasa biasa saja. Me : 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Itu Pacar Teo
RomansaCerita ini berlatar belakang di sebuah sekolah SMA, yang salah satu karakternya adalah seorang anak pemilik sekolah, dengan latar belakang keluarga yang sangat berbeda. Nama-nama yang ada di dalam cerita ini murni khayalan penulis, tidak ada maksud...