Menikah

1.1K 12 0
                                        

Assalamualaikum, kembali lagi🥰











Tanpa berlama-lama lagi, mari kita lanjutkan saja 😊











Jangan lupa tinggalkan jejak seperti vote dan komen sekalian follow 😘











Happy reading

•••

Untungnya Elysia tidak kenapa-kenapa setelah didorong Marcel. Ia hanya terduduk saja tidak sampai terluka.

Kemudian Marcel menggendong Satria untuk ia bawa ke kamarnya. Hanya dia yang boleh memiliki Satria, tidak boleh ada orang lain.

Tentunya Satria memberontak, secara tiba-tiba dirinya dipisahkan sama calon istrinya oleh sang daddy. "Gak! Lepas!" jerit Satria di gendongan koala Marcel sembari menendang kakinya ke udara agar daddy nya menurunkannya.

Justin dan Kevin yang melihat Marcel membawa Satria, geleng-geleng kepala.

"Posesif amat bokap lo," ucap Justin pada Kevin yang kebetulan berdiri di sampingnya dengan menyikut lengan Kevin.

"Biarlah," balas Kevin mengangkat bahunya acuh. Lalu ia duduk kembali di tempat yang sama.

•••

Keesokan paginya, Satria beserta keluarganya sarapan pagi. Tentunya Elysia juga ikutan sarapan bersama keluarga Brahmananda.

Saat ini Satria duduk di antara Marcel dan Elysia. Itu semua atas permintaan Satria sendiri. Ia mau, baik Marcel dan Elysia tidak ada yang cemburu karena cowok menggemaskan itu hanya memihak pada satu saja.

Siapapun yang melihat mereka duduk seperti itu, akan berfikir kalau mereka seperti keluarga bahagia pada umumnya, dengan Satria sebagai anaknya.

"Dilihat-lihat kalian itu kayak keluarga kecil, tau," celetuk Fiko yang senang melihat cara Marcel dan Elysia memperlakukan Satria seperti anaknya.

Semua keluarga Brahmananda menyetujui ucapan Fiko.

"Enak aja! Kak Elysia itu istri aku!" marah Satria melototkan matanya saat Fiko ngomong kalau Elysia istri Marcel.

"Hei, kalian belum nikah!" tegur Vergio pada Satria kalau sang adik belum ada ikatan pernikahan sama Elysia.

Satria menyilangkan  lengannya dan membuang muka. "Makanya, nikahkan!" ketus Satria pada semua keluarganya yang sampai saat ini belum ada kejelasan atas pernikahannya.

"Minggu depan!" beber Marcel yang capek dengan sang anak yang selalu menanyakan kapan nikahnya dilaksanakan.

Padahal niatan Marcel, ia mau sang anak tidak usah repot-repot mengurusi acara pernikahan anaknya. Cukup pihak keluarga saja.

Satria menutup mulut menggunakan tanganya mendengar pernikahan akan terlaksana pada Minggu depan. Ia kira sang daddy tidak akan merestui pernikahannya. Eh, ternyata Marcel sedang mempersiapkan acaranya.

Satria memeluk Marcel. "Makasih Daddy," kata Satria tersenyum.

•••

Si Bungsu Punya Istri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang