Gerombolan orang-orang berpakaian seragam CBI tampak keluar dari mobil yang baru saja berhenti tepat di depan gedung Athernyty cosmetic. Masing-masing dari mereka masuk ke dalam gedung dengan Revolver di tangan mereka masing-masing. Rikson yang memimpin pasukan nya terus bergerak waspada masuk ke dalam gedung, beberapa bawahan Selena juga tak tinggal diam terus bergerak menahan kelompok CBI yang tengah melakukan penggeledahan dadakan.
"Maaf sebelumnya Tuan Rikson yang terhormat. Tapi ada gerangan apa kalian datang kemari?" ujar wanita yang mengenakan pakaian formal bernama Vera itu.
Rikson mengkode untuk para anak buah nya menyebar, pria itu melepaskan kaca mata hitamnya. Netra legam itu bersinggungan dengan netra Vera yang berada di hadapan nya.
"Kau yakin jika mereka menemukan apa yang kita temukan kemarin?" ruangan yang semula senyap tanpa suara kini tampak terdengar suara Hildan.
"Entahlah, aku rasa tidak. Mengingat jika wanita itu cukup licik dalam hal menyembunyikan. Lagi, mengingat saat itu juga kita tertangkap basah menyusup ke sana." sahut Rendra yang sibuk menatap layar komputer yang kini menampilkan bagaimana suasana di dalam gedung Athernyty.
"Tidak! Seratus persen gue yakin kalau mereka bakalan nemu tu barang," suara Dipta menyaut ucapan yang mereka lontarkan. Mereka hanya menatap acuh tak acuh Dipta.
__________
"Nona Selena. Beberapa anak buah tuan Rikson dan tuan Rikson sendiri tengah melakukan penggeledahan dadakan." tangan Selena yang sedaritadi berkutat dengan berkas berkas kini terkepal kuat membuat kertas yang di pegang seketika menjadi remuk.
"Apa lagi sekarang!, keparat!" Selena menatap angkuh para bawahan dan asisten nya. "Blokir semua tempat ke bagian gudang. Dan jangan biarkan mereka memasuki ruangan itu," lanjutnya.
"Jhon, ikut saya." Jhon mengangguk sebelum berjalan mengikuti langkah heels Selena. Keduanya berjalan besisingan di ikuti beberapa bawahan wanita itu di belakang. Raut wajah kesal terlihat pada Selesai hingga wanita itu dengan cepat mengubah raut wajahnya kembali terlihat santai.
Wanita itu melangkah anggun ke arah Rikson yang sibuk berbincang dengan Vera di bagian ruang resepsionis.
"Selamat siang Pak Rikson, ada gerangan apa anda kemari tiba-tiba tanpa membuat janji terlebih dulu." ucap Selena sembari menampilkan senyum manisnya.
Rikson menunjukkan sebuah kertas tepat di depan wajah Wanita itu. "Saya membawa surat penggeledahan dari pihak berwajib untuk menggeleda gedung Athernyty cosmetic."
Selena menampilkan senyum tipis. "Dalam motif apa memangnya. Sampai tuan Rikson repot repot menggeleda di sini?"
"Beberapa hari yang lalu kami mendapatkan laporan jika ada bahan penelitian anda yang gagal dan anda jadikan sebagai salah satu Produk utama di Athernyty cosmetic." ujar Rikson yang menunjuk kertas pernyataan itu. Selena tersenyum simpul, matanya melirik sebentar ke arah Jhon dan Vera yang kini menundukkan sedikit kepala mereka.
"Baiklah. Namun jika pernyataan itu tidak benar, maka anda bisa sekalian menelliti kembali produk yang anda curigai. Dan silahkan Tuan Rikson," Selena mempersiapkan kelompok CBI untuk memasuki lebih dalam gedung.
"Terimakasih atas kerja samanya. Lakukan," Kelompok CBI maju untuk mulai mengecek begitu mendengar titahan dari Rikson.
Langkah mereka terus maju menggeleda beberapa ruangan di gedung sedang Selena dan rombongan hanya mengikuti dari belakang mencoba membuat mereka seyakin mungkin.
Satu persatu ruangan di buka dan di cek hingga tibalah mereka di beberapa ruangan gudang gedung yang tampak di jaga beberapa anggota Athernyty. Di sisi lain Dipta tersenyum miring saat kelompok CBI sudah mulai menggeleda di dalam ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRADIPTA
FanfictionMenjalani hidup penuh keterpaksaan tanpa satu orang pun keluarga kandung yang berada di dekat nya, hingga pada detik kematian nya seorang musuh datang dengan sebuah fakta mengejutkan tentang siapa dia sebenarnya terkuak. Pradipta, hanya seorang pem...