Setelah melakukan pembayaran dia langsung merangkulku. "Yuk!!" ajaknya.
.
.
.
//DEG! DEG! DEG! DEG!//Sialan, masa hanya karena dirangkul begini aku menjadi deg-degan lagi. Tidak! Jangan sampai aku jatuh ke perangkap Adrian. Bisa kepedean orang ini!
Aku mendongak dan menatapnya yang lebih tinggi dariku. Dia sepertinya menyadari itu, lalu menatapku dalam. "Apa, Leen? Ada masalah?" tanyanya.
Dia tersenyum. Ini pertama kalinya aku melihat Kak Adrian tersenyum 'agak' manis. Entah ada hantaran apa dari dirinya sehingga ingin rasanya aku tersenyum juga. Tapi, tidaakk. Aku tidak boleh terpengaruh.
Aku menelan savilaku berat, kemudian membuang wajahku ke arah lain. "Nggak papa. Amaan kok!" balasku sambil menggeleng-gelengkan kepalaku cepat.
Challenge pertama adalah membedakan gambar. Ada dua jenis produk yang sama, namun kami berdua harus menemukan perbedaan di antara keduanya. Ini adalah kelebihanku!
Selanjutnya, challenge kedua. Kami diantar menuju ke sebuah layar touch screen. Di sana ada persegi panjang dengan masing-masing kotak kecil didalamnya ada 24 atau 4 x 6 kotak. Di setiap tiap kotaknya muncul gambar dan beberapa detik kemudian semuanya tertutup. Jadi, kami harus memilih dua yang sama sampai semuanya selesai. Ini seperti test visual memory. Aku dan Kak Adrian berebut mengkliknya. Dalam waktu singkat kami berhasil.
"Kurang banyak nih, Mbak. Too easy!" ujar Kak Adrian sombong.
"Idih sombongnya!" balasku sambil memukul lengannya.
Setelah menyelesaikan challenge kedua, kita menghadapi yang ketiga. "Yang ini ngapain ya, Mbak?"
"Kakak scan barcode di screen ini untuk ikut games. Ini pertanyaan khusus dari cheetah," jawab staff itu.
Kak Adrian segera mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan men-scan barcode di layar. Setelah berhasil, muncul pertanyaan di layar dan opsi jawaban di ponselnya sendiri. Pertanyaannya seputar Cheetah: tahun berapa Cheetah dibentuk, nama pendirinya, lokasi store pertama, produk pertama.
Pertanyaan pertama berhasil dia jawab. Pertanyaan kedua aku yang jawab. Yang ketiga aku menjawab asal dan dia main asal klik. Untungnya BENAR. Terakhir, kami menjawabnya dengan kompak. Dan tentu saja jawabannya BENAR!
"Wah, keren banget kakaknya. Selamat ya, Kak Adrian dan Kak Aleena," ujar staf itu kepada kami berdua.
"Jadi sekarang kita bisa dapet produknya, kan?" tanyaku tidak sabar.
Staf itu mengangguk. "Silahkan ke meja di samping gudang, ada staf kami yang menjaga. Berikan hasil poinnya dari HP kakak tadi."
Mendengar hal itu, aku tersenyum puas. Aku menarik lengan Kak Adrian menuju tempat yang dimaksud. Tak lupa berterima kasih kepada staf perempuan yang dari tadi mendampingi kami.
Yess, akhirnya mendapatkan jaket running berwarna biru kelabu dengan beberapa stripes merah yang bisa ditaksir seharga 550 ribu, tas pinggang berwarna hijau army 299 ribu, dan headband berwarna navy blue sekitar 120 ribuan.
Saat berjalan keluar dari store Cheetah, Kak Adrian terlihat mengobok paperbag-nya.
"Nih, buat kamu," ujarnya sambil menyerahkan headband hadiah dari games tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before We Meet Again
Teen Fiction#1 in schoolfiction (April, Juni 2024) #3 in schoolromance (April 2024) Ini kisah seorang siswi kelas 10 yang mandiri dan pemberani, Aleena Dharmawan. Cara pandangnya yang unik membuat orang-orang menyukainya. Namun, hal tersebut juga membuatnya har...