Part 63 | my love

33 5 8
                                    

"Eh, Leen. Gue jadi mikir deh. Kak Fika masih deketin Kak Adrian nggak sih?" tanya Lula tiba-tiba.
.
.
.
Pernyataan Lula membuatku tersenyum singkat. Iya juga, ya. Dia kan sempat menggilai pacarku, bahkan mengaku-ngaku sebagai pacarnya.

Bagaimana kabar perempuan itu? Apakah dia masih mengejar Kak Drian-ku? Aku tidak tahu lagi kabar Kak Fika sejak keluar cheers. Paling-paling kami hanya berpapasan saja, entah di kantin, koridor sekolah atau asrama. Sekadar say hi saja tidak pernah.

Jangan katakan aku yang memusuhinya
karena aku sangat membenci permusuhan. Hanya saja dia memang sengaja menutup akses berhubungan denganku, lebih tepatnya dia yang tidak menyukaiku. Pernah kusapa dia sekali dengan panggilan 'Kak,' tapi dia tidak membalasnya.

"Emm nggak tau gue. Kak Adrian nggak pernah bahas, sih."

"Kalo gitu harusnya aman. Buktinya Kak Adrian posting foto lo kemaren, nggak ada komentar aneh-aneh, kan?" ujar Kia.

Aku menggeleng. Sejauh ini kolom komentar Kak Adrian isinya positif dan suportif semua. Tiba-tiba, aku teringat saat terakhir bermasalah dengan Kak Fika.

"Waktu itu Kak Fika pernah bermasalah sama gue kan, tapi Kak Adrian yang maksa buat nyelesaiin itu. Eh sorenya, gue malah dikeluarin dari cheers."

"Tapi abis itu dia masih ganggu lo nggak?" tanya Lula.

"Paling yang masalah di kantin itu loh. Yang gue deket sama 3 cowo di sekolah ini. Emang bukan dia, sih, tapi feeling gue biangnya Kak Fika."

"Ohh, yang anak cheers itu juga? Yang salah satunya si pelacur?" balas Lula memastikan.

Dia benar-benar ceplas-ceplos. Mau tidak mau aku pun mengangguk.

"Menurut gue, Kak Adrian ngomong sesuatu yang bikin Kak Fika takut. Nah, makanya diwakilin sama anak cheers itu," ujar Kiara berpendapat.

"Setuju!" Naura yang dari tadi tidak bersuara turut menyahuti.

"Jadi, menurut kalian sekarang gue aman?" tanyaku sambil menatap mereka satu per satu.

"Aman untuk saat ini, tapi belum tentu untuk kedepannya. Tetap was-was aja sih, Leen. Masalahnya Fika itu kan temen kecilnya pacar lo, pasti ngilangin obsesinya butuh waktu lama."

Ucapan Lula ada benarnya juga. Perasaan yang begitu lama pasti dipupuk sudah sejak lama dan akan sulit melupakannya. Jadi, kemungkinan Kak Fika masih ada rasa dengan Kak Adrian. Bedanya dia sudah tidak begitu agresif lagi. Aku harus tetap was-was.

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Before We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang