Thirty one: Kesialan

2K 142 3
                                    

🍀

Lesya berdecak kesal saat sampai di toilet perempuan sekolahnya, apalagi dengan adanya Altheo yang memasang wajah sok nya itu di depan pintu toilet, bersandar di sana.

"Cepat kerjain!" perintah Altheo.

Iya, Lesya di hukum.

Lesya di hukum karena terlambat 30 menit. Duh, salahkan saja mimpi buruk sialan itu!! Maki Lesya dalam hati.

Dengan gerakan pelan, ia mengepel toilet, sesekali melirik Altheo yang masih bersandar di depan pintu.

"Altheo, mending lo balik deh! Gua gak akan kabur kok!" Ucap Lesya membuat Altheo memicingkan mata curiga.

"Gua gak percaya omongan lo!" balas Altheo menolak.

"Gua janji gak akan kabur!" seru Lesya meyakinkan, "lagi pula gua enek ngeliat tampang lo!" gurau Lesya.

"Ck, tampang cakep begini dibilang enek!" decaknya kesal.

"Cepat sana!!" usir Lesya, "oh ya, gua denger si Selly udah masuk, mending lo samperin deh! Kelasnya kan jam olahraga!!" Lanjut Lesya memberitahu.

Mata Altheo membola, "beneran dia udah masuk?!!" tanya nya, Lesya mengangguk.

Eh, bentar!

"Lo tau gua suka sama dia?!!" tanya Altheo heboh. Suaranya tuh mirip cewek, nyaring, bikin sakit telinga.

"Iyalah, Lesya gitu loh!"

Lesya mendekat, mendorong badan besar Altheo untuk menjauh dari toilet, "udah, sana-sana, hush!"

Setelah mengusir cowok itu, ia menutup pintu toilet, agar tidak ada yang mengganggu hukumannya ini.

Namun, belum satu menit, pintu terdengar berdecit. "Apaan lagi, sih?!" kesalnya, lalu berbalik.

"Oh, sorry!" ujar Lesya saat melihat seseorang yang ternyata bukan Altheo.

Perempuan yang lebih pendek darinya itu tersenyum canggung, "Kak Lesya, kan?" tanya nya.

"Iya, kenapa?"

"hm, itu– Bu Sri nyuruh Kakak ke ruang BK."

Dahi Lesya mengerut bingung, pasalnya tadi ia sudah berjumpa dengan Guru BK itu yang telah memberi hukuman, kenapa ia di panggil lagi?

"Oke, makasih info nya!" Adek kelas itu mengangguk pelan, Lesya keluar toilet meninggalkan hukuman yang belum sempat ia selesaikan.

Tok, tok

"Masuk!"

Lesya membuka pintu ruang BK, "Ibu manggil saya?"

Bu Sri menatap bingung, "Ibu gak dapat manggil kamu, tadi kan sudah Ibu kasih hukuman, ngapain lagi kamu ke sini? Mau nambah hukuman lagi?!!" Ucap Bu Sri, galak.

"Eh, enggak, Bu! Tadi ada Adkel nyampein kalau saya di panggil Bu Sri!" Jelas Lesya.

"Pasti orang iseng itu, udah sana kamu lanjutin hukumannya! Kalau enggak saya tambah!!" ancam Bu Sri.

Buku Tanpa JudulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang