Assalamualaikum seng💕
🍀
Masih lengkap dengan seragam sekolahnya, ia menatap sekeliling danau, mencari seseorang. Ia melangkah lebih dekat ke pinggir danau, di biarkan dirinya menunggu. Senyum pemuda itu tetap merekah, sampai seseorang menepuk bahunya pelan.
Ia berbalik dengan senyum, menduga orang itu adalah sosok yang ia tunggu. Senyumnya luntur, terganti dengan wajah datar khas nya. Menatap tajam seseorang yang tidak ia harapkan.
"Gion, lo juga ada di sini?" tanya gadis di depannya dengan nada ramah.
"Wah, kebetulan banget ya kita ketemu!"
"Lo sama siapa? Selly? Atau ... Metasa?" gadis itu kembali bertanya.
Tidak ada satupun pertanyaan nya yang di tanggapi oleh Gion. "Pasti Meta, kan?! Soalnya tadi gua juga liat Meta, tapi ... dia bareng cowok gitu! Gua kira itu lo!" Cerocos gadis itu, membuat Gion menyernyit. Tidak mungkin Meta bersama cowok lain. Jelas-jelas, Gion yang di hubungi Meta untuk bertemu di danau.
"Jaga ucapan lo!" Sentak Gion.
"Gua gak bohong kok, beneran tadi gua liat Meta!" Serunya.
Ting
Notif dari ponselnya, mengalihkan Gion. Ia membaca pesan dari Metasa.
|Gion, maaf tdi aku salah kirim
|Itu buat temen aku.Gion menggenggam ponselnya kuat, seolah ingin menghancurkan ponsel itu. Rahangnya mengeras, menahan amarah yang mulai memuncak. Gion benci di permainkan. Namun, ia tak bisa membenci Metasa, gadis yang ia cintai.
"Pesan dari Meta, ya? Apa katanya?" tanya gadis itu penasaran.
"Ah, gua tebak, dia batalin pertemuan kalian?!" jawabnya sok tau, "udah gua bilang Gion, Meta itu gak suka sama lo! Dia cuma jadiin lo perlindung dari bullyan Selly!" lanjut nya.
Gion menyorot tajam, "diam lo!" geramnya.
"Harus berapa kali gua bilang? Gak usah ikut campur!!"
Gion muak dengan segala ucapan gadis di depannya ini, lebih muak dari segala tingkah Selly. Gion tahu, gadis ini menyukainya dari SD, bahkan sebelum Gion dan Selly bertemu. Gadis ini selalu mengungkapkannya, mengusiknya diam-diam tanpa sepengetahuan orang lain. Gion juga tahu, perasaan itu bukan sebuah perasaan biasa, tapi menyiratkan obsesi yang kental. Obsesi Selly bahkan tidak ada apa-apanya di banding obsesi gadis di depannya ini.
"Gion, lo tau kan? Gua itu suka sama lo! Dan gua juga peduli sama lo!" ungkap gadis itu, "gua gak mau lo di permainkan sama Meta!"
"Buang jauh-jauh perasaan obsesi lo itu!! Mau Meta mempermainkan gua, gua gak peduli, gua cuma cinta sama Meta!" balas Gion murka. Gion tidak peduli, Meta selingkuh sekalipun, ia akan rebut Meta kembali padanya.
"Gion, dari pada lo sama Meta dan Selly yang gangguan mental itu, lebih baik lo sama gua!!" teriak nya dengan paksaan.
"Sama lo?" tanya Gion dengan kekehan sinisnya, "jangan mimpi!!" Gion ingin beranjak pergi, tapi lengannya di tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Tanpa Judul
Novela JuvenilAlana Falansa, menemukan Buku Tanpa Judul. Ia memasuki dunia buku itu, menempati tokoh figuran yang sekali muncul karena terlibat konflik kecil. Lama dalam dunia ini, ia temukan berbagai masalah setiap pemeran. Bahkan masalah tentang dirinya sendiri...