Three : Serakah?

9.5K 573 7
                                    

🍀

Lagi dan lagi, ia sarapan sendirian. Menatap makanan di meja dengan sendu. Kapan ya, terakhir kali ia makan bersama kedua orang tuanya?

Sudah cukup lama, hingga ia lupa kapan itu terjadi. Orang tuanya selalu sibuk bekerja tanpa memperdulikan putri semata wayangnya. Mereka seperti melupakan bahwa mereka sudah memiliki seorang putri. Rasanya Selly seperti anak yang terlupakan. Faktanya memang seperti itu.

Ia menatap ponselnya yang berbunyi. Ada dua notifikasi yang masuk, yang pertama dari Erika dan juga ... Mama? ia segera membuka room chat dengan mamanya.

Mom
|Nanti sore jngan lupa dtng ketempat les.
|Jngn bolos lagi!
|Mama belum bisa plng. Masih bnyk yg harus Mama urusi.

Selly tersenyum kecut, Mamanya menge-chat dirinya hanya untuk mengingatkan les nanti sore. Bahkan Mama nya tidak bertanya bagaimana kabar putrinya ini. Apakah sesulit itu untuk menanyakan kabarnya? Selalu seperti ini.

Selly beralih membuka notifikasi dari Erika.

Erika
|gw liat gion brngkt brg Meta.

Selly meremas handphone yang ia genggam. Pantas Gion tidak membalas pesannya, lagi-lagi karena gadis cupu itu.

Apa bagusnya gadis cupu itu?!! Kenapa Selly selalu kalah dengan gadis itu?!! Dibanding gadis itu, Selly masih memenangkan semuanya.

Selly meminum susu yang tersedia di meja makan hingga tandas.

Prang!

Setelahnya, ia lempar gelas tersebut kelantai. Ia menatap pecahan gelas itu dengan tajam.

"Gua benci dunia ini."

---

Lesya duduk di salah satu bangku kantin bersama Runa. Menikmati bakso mang Udin, yang menjadi favorit banyak murid di SMA Bhintara.

"Sya, lo tau Rafael?" tanya Runa, Lesya mengangguk.

"Lo tau—"

"Enggak!" sarkas Lesya membuat Runa menatap nya kesal.

"Bisa gak sih, jangan potong omongan gua?!" kesal Runa.

Lesya terkekeh pelan melihat raut wajah Runa yang kesal,  "sorry, kenapa emang dia?" tanya Lesya.

"Gua ditembak!!" seru Runa senang. Lesya terbelalak, Rafael si cowo cuek plus dingin kata orang itu jadian sama Runa si cewe cerewet?!! Wahh, daebak!!

Harus syukuran nih!!

"Serius sama Rafael?" tanya Lesya masih tak percaya.

"Eh—?" Runa menatapnya dengan terkekeh pelan, "—maksud gua sama temannya Rafael."

Lesya menatap kesal Runaya yang menunjukan cengiran khasnya. Ia merasa di prank, baru saja ia ingin syukuran. Ternyata oh ternyata ...

"Lo ngira gua jadian sama Rafael?" Lesya mengangguk dengan menatapnya malas, "Ya kali Sya, mana mungkin sama cowo dingin kek tuh orang. Gua sih gak akan betah jadian sama dia, –tapi gapapa juga sih dia ganteng!!" ucap Runa blak-blakan.

Lesya menggeleng dengan ucapan Runa, Lesya asli nemu dimana ya dulu temen kek gini?

"Selly!!" teriakan tersebut mengalihkan perhatian semua orang yang berada di kantin.

Gion dengan wajah penuh amarah menghampiri meja Selly. Ia menggebrak meja tersebut, menatap Selly penuh amarah.

"Lo kan yang bully Meta, lagi?!!"

Buku Tanpa JudulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang