Thirty: Dia yang salah

2.4K 178 15
                                    

🍀

Lesya berdiri di depan pintu ruangan seseorang, penjuru rumah ini sangat luas, mewah, nan megah. Ia berada di rumah utama Tuan besar Moyozoe, kakeknya, seseorang yang telah memisahkan ia dan ibu kandungnya.

Walau awalnya dikalahkan gengsi setinggi gunung himalaya, pada akhirnya Lesya meminta batuan Kenzo. Dengan bantuan Kenzo, ia dengan mudah bertemu Tuan Mayozoe tanpa sulit mengurus banyak hal.

Pintu ruangan terbuka, menampilkan seorang pria paruh baya yang masih muda, ia asisten pribadi Tuan Mayozoe.

"Silahkan masuk!" Lesya dipersilahkan masuk. Dengan tekadnya, ia masuk ke dalam ruangan itu tanpa ragu.

Yang pertama menyita perhatiannya adalah sosok pria paruh baya berkacamata yang telah memiliki beberapa kerutan diwajahnya dan rambutnya telah memutih. Sosok itu sedang fokus membaca bukunya.

Decitan pintu yang tertutup, menyadarkan Lesya atas tujuannya sampai di sini.

"Tuan Mayozoe," panggil Lesya, dapat dengan mudah mengalihkan perhatian Tuan Mayozoe dari buku. Pria paruh baya itu menutup bukunya, menatap Lesya tanpa ekspresi.

"Saya Lesya Amora Andreas, putri dari Riko Andreas, dua orang yang telah anda pisahkan dari anak anda." Lesya memperkenalkan diri dengan tekanan setiap kata.

"Lalu, hal penting apa yang akan kamu bicarakan?" sahut Tuan Mayozoe.

Belum sempat Lesya mengucapkan tujuannya, Tuan mayozoe terlebih dahulu berbicara dengan lancang. "Ingin meminta harta?"

Kedua tangan terkepal menahan amarah, ia tersenyum sinis. "Ayah saya lebih dari cukup untuk menghidupi saya dengan baik. Saya tidak pernah kekurangan apapun, dan saya ke sini, bukan untuk mengemis apalagi di kasihani." Jawab Lesya berani, tatapan tajam mereka bertemu.

"Saya hanya ingin mengetahui alasan apa yang membuat anda memisahkan keluarga saya, sekalian melihat wujud seseorang di balik perpisahan itu." Ungkap Lesya.

Tuan Mayozoe membenarkan letak kacamatanya, "Ayah kamu itu tidak pantas bersanding dengan putri saya, dan kamu juga tidak pantas menjadi cucu saya!" Ucapnya angkuh.

"Tidak pantas?!" ketus Lesya.

"Lalu, apakah lelaki yang telah berumah tangga dan berselingkuh dengan orang lain pantas menjadi suami putri anda?!" tanya Lesya sarkas.

"Apa maksud kamu!!"

"Apakah gadis dengan sejuta kelemahannya itu pantas menjadi cucu anda?" lanjut Lesya, semakin membuat amarah Tuan Mayozoe meningkat.

"Oh, saya tahu kenapa saya dan Ayah saya tidak pantas! Karena saya dan Ayah saya jauh lebih tinggi melampaui standar rendah anda!!" Cetus Lesya arogan.

"Melampaui? Kalian tidak ada apa-apanya!!" geram Tuan Mayozoe.

"Standar anda yang kerendahan!" balas Lesya ketus.

Lesya menatap berani manik yang telah berapi, "anda bahkan tahu, lelaki itu telah memiliki keluarga, dan anak anda telah bahagia dengan pilihannya, tetapi keegoisan anda menghancurkan dua keluarga sekaligus."

"Benar-benar tidak punya hati."

"Keegoisan saya itu untuk kebahagiaan putri saya! Kamu anak kecil tidak tahu apa-apa!" Balas Tuan Mayozoe.

"Tanya putri anda, apakah ia bahagia dengan keegoisan anda?! Tidak ada yang mengetahui kebahagiaan seseorang kecuali orang itu sendiri!!" sahut Lesya.

"Saya ini Ayahnya, sudah pasti tahu yang terbaik untuk putri saya!"

Lesya terkekeh sinis mendengar kalimat lelucon dari pria paruh baya di hadapannya. "Apanya yang terbaik?! kalau sedari awal anda yang menyakiti!!"

"Lancang sekali kamu!!"

Buku Tanpa JudulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang