18.Pion emas

2.8K 539 186
                                    

"Jasmine? Bisa mendengarku--"

Ucapan Jaemin terhenti, terpaku saat Jasmine dengan cepat bangun dan memeluknya erat, bahkan yang lain ikut menatap tak percaya. Jasmine baru sadar, namun gadis itu langsung memeluk Jaemin yang duduk di pinggir kasur dengan cepat.

"..Jasmine?"

"Kakak, aku--tak akan membiarkan hal itu terjadi lagi untuk kedua kalinya, kita--akan berakhir bahagia," Bisik Jasmine dengan air mata yang mulai mengalir, memeluk Jaemin seerat yang ia bisa.

"Jasmine tenanglah, biarkan dokter memeriksa mu dulu," Ucap Jaemin lembut, dengan hati hati kembali membaringkan Jasmine ke kasur.

Netra hazel gadis itu menatap saudara saudaranya yang lain lantas menarik senyum tipis, berbanding terbalik dengan batinnya yang penuh cacian.

'Kali ini--kalian tak akan bisa menyentuh Jaemin, aku akan membunuh kalian semua jika perlu.'

____________________________

"Jasmine, kau yakin? Kau baru saja sembuh."

Jasmine mengangguk, "Tak apa kak Hera, aku hanya butuh hiburan."

"Panggil designer terbaik kesini, dan panggil duchess Vernea yang membuka toko perhiasan baru baru ini," Titah Jasmine pada pelayannya.

Hera menghela nafas pelan, "Jasmine kamu harus beristirahat."

"Tak apa kakak, aku baik baik saja. Kaizy, bisa panggilkan pangeran Jaemin kesini?"

"Biar kakak yang panggilkan, karena kakak juga akan pergi ke istana Haechan."

Jasmine mengangguk, "Terimakasih."

"Tentu, jangan terlalu banyak bergerak dulu."

Hera berlalu pergi di ikuti Kaizy yang akan menjalankan perintah Jasmine untuk memanggil designer dan Duchess Vernea.

Raut wajah Jasmine berubah dalam sekejap, ia menatap cahaya biru di tangannya.

"Kali ini akan berbeda, aku bersumpah dengan nyawaku," Desisnya dengan tatapan dingin.

_________________________

"Aku akan pergi ke istana adik ku, tak perlu ikut," Ucap Jaemin, melangkah cepat melewati lorong lorong istana dengan pikiran kacau, apa maksud Jasmine?

Setelah sampai, Jaemin masuk tanpa mengetuk pintu.

"Jasmine--"

"Kakak, ayo masuk cepat."

Jaemin melongo, melihat adiknya yang duduk di sofa seraya melihat lihat kertas bergambar gaun. Ini adiknya baik baik aja kan? Atau otaknya mulai bermasalah.

Jasmine baru saja bangun lho!

"Jasmine, kenapa tak beristirahat dulu?" Tanya Jaemin seraya mendekat, Countess Zury menatap Jaemin segan, sudah mendengar banyak nya rumor buruk soal pangeran tersebut, namun bukan kah ini berbeda dari rumor? Suara Jaemin bahkan terdengar sangat lembut pada Jasmine.

Jasmine tersenyum, "Aku ingin semua gaun yang ku tunjuk tadi, apa akan selesai dalam 1 bulan semuanya?"

Countess Zury mengangguk, "Saya akan mengusahakannya, putri Jasmine."

"Baiklah, terimakasih sudah memenuhi panggilan mendadak dari saya," Ucap Jasmine dengan senyum tak enak.

Countess Zury menggeleng cepat, "Tak masalah, saya sama sekali tidak keberatan."

Countess Zury menatap Jaemin sebelum menunduk sebagai tanda hormat, "Kalau begitu saya permisi, pangeran, putri."

Jasmine mengangguk, lantas membiarkan wanita tersebut berlalu keluar dari kamarnya.

Cursed PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang